Bintang sedang sibuk merekam sang kekasih saat tiba-tiba kursi di sebelahnya diisi oleh seseorang. Rekamannya ia hentikan, kemudian menoleh dan mendapati teman Lingga sedang duduk santai sambil merokok.
"Ish, Rangga! Jangan ngerokok di sini dong! Sana di meja lain," usir Bintang dengan raut kesal.
Rangga Mahendra, teman tongkrongan Lingga yang berasal dari kelas 12-C. Bintang mengenalnya karena lelaki itu beberapa kali gabung dengan geng Lingga. Namun, Bintang kurang menyukainya sebab Rangga terlihat urakan. Lihat saja, dia dengan santai merokok di tempat umum, juga duduk tanpa permisi di meja Bintang. Meski wajahnya tampan, tapi kelakuannya minus.
"Lebay banget sih," cibir Rangga.
Bintang mendengus, dia lantas mengedarkan pandangan untuk mencari meja kosong, tapi tidak ada satu pun. Dia baru sadar jikalau Cafe tersebut ramai pengunjung saking fokusnya pada Lingga.
Karena hal tersebut, mau tak mau Bintang harus rela berbagi meja dengan Rangga. Dia berusaha fokus menonton penampilan band Lingga yang membawakan lagu dari Justin Bieber berjudul Love Yourself yang sedang booming, meski sesekali terbatuk karena asap yang Rangga ciptakan. Hingga tak terasa waktu berjalan begitu cepat, jam di ponsel Bintang menunjukkan pukul 9.30 malam.
Bertepatan dengan itu, band Lingga break sebentar, dan lelaki jangkung itu tampak turun dari panggung menghampiri Bintang yang sejak tadi ia perhatikan terus batuk karena asap rokok. Lingga tak suka melihatnya.
"By, ayo pulang," ajak Lingga tanpa menyapa Rangga.
"Eh, emang kamu udah selesai?" Bintang langsung bangkit dari duduknya dan merangkul lengan Lingga.
"Udah, ayo aku anter pulang," ajak Lingga.
"Aku bayar dulu," kata Bintang seraya mengeluarkan dompet.
"Gak usah, aku aja—"
"Gak mau! Aku bayar sendiri, tadi pagi ‘kan udah dibayarin kamu," potong Bintang seraya itu segera melenggang pergi menuju tempat kasir, supaya Lingga tak mencegahnya.
Sementara, Bintang membayar pesanan, Rangga tampak membuang rokok yang telah pendek ke tanah lalu menginjaknya dengan sepatu. "Cinderella aja pulang jam 12, Ga," sindirnya.
Lingga tak merespons, dia sibuk memperhatikan jam di pergelangan tangan, menghitung detik yang terbuang, sedangkan Rangga terdengar mendengus.
"Dijaga banget sih pacarnya, udah gede juga. Gak gaul deh," cibir Rangga.
Lingga yang sedari tadi memilih diam akhirnya bersuara. "Cewek emang harus dijaga."
Rangga tertawa, dari belakang Bintang datang dengan membawa dua paper bag berukuran sedang. "Ayo, Ga! Aku udah selesai," ajaknya yang diangguki oleh Lingga.
Dua sejoli itu lantas pergi tanpa pamit pada Rangga, hingga saat di mobil, Bintang langsung mengadu, "Lingga, aku gak suka deh sama tukang rokok itu. Kamu mending jangan deket-deket sama dia, nanti kalau keikutan gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiwala 2024 ✓ | Proses Revisi
Romance(n) Percaya _________________________________________ ❝𝑼𝒏𝒊𝒗𝒆𝒓𝒔𝒆 𝒘𝒐𝒓𝒌𝒔 𝒊𝒏 𝒂 𝒎𝒚𝒔𝒕𝒆𝒓𝒊𝒐𝒖𝒔 𝒘𝒂𝒚.❞ "Ga, aku sayang sama kamu, semoga di kehidupan selanjutnya, kisah kita berakhir bahagia. I love you, Lingga. Always." ~ Bintang...