Keesokan paginya, Bintang masih merajuk, dia tampak menjaga jarak dengan Lingga. Meski Lingga sudah berulangkali mengucapkan kata maaf, tapi Bintang tak mau mendengar. Bahkan, saat mereka jalan-jalan ke kebun teh, Bintang asik sendiri dengan memotret pemandangan di sana tanpa mempedulikan Lingga yang terus mengekor untuk mendapatkan maaf.
"By, mau mampir dulu ke resto gak? Aku kayaknya masih laper," tawar Lingga seraya menoleh sekilas pada sang kekasih.
Namun, Bintang hanya diam seraya menatap ke luar jendela. Membuat Lingga bingung, bagaimana caranya supaya Bintang mau bicara lagi dengannya? "By, kamu masih marah?" tanya Lingga, "Aku minta maaf, By. Aku janji ini yang terakhir, besok-besok gak akan minum alkohol lagi."
Bintang masih diam dan tak menolehkan pandangannya, membuat Lingga memutuskan untuk mampir ke restoran terdekat karena ia butuh bicara dengan gadis itu.
"By, ayo kita bicarain ini, aku gak mau kita berantem," ucap Lingga seraya meraih lengan Bintang, namun malah ditepis.
"Aku pulang sendiri aja," ucap Bintang seraya melepas seat belt dan hendak membuka pintu, namun Lingga menahannya.
"By, kamu kenapa sih? Aku dari tadi udah ngomong baik-baik lho, tapi kamu cuma diem, dan tiba-tiba kayak gini." Lingga terlihat menahan kekesalannya. "Kamu maunya gimana? Kalau aku ada kesalahan lain ngomong, aku gak bisa baca pikiran kamu."
Lingga menatap Bintang yang malah memalingkan wajah, membuatnya frustrasi. "Ya udah, aku anter kamu pulang sampe rumah."
Mesin mobil kembali dinyalakan, Lingga mengabaikan rasa laparnya dan memilih untuk mengantar Bintang pulang, gadis itu sangat susah dibujuk jika sudah merajuk. Pun sepanjang perjalanan, Bintang masih tetap diam, hingga akhirnya mobil Lingga sampai di depan rumah Bintang.
Gadis itu langsung keluar tanpa mengatakan apa pun, bahkan menoleh saja tidak. Lingga yang sedari tadi menahan emosi, memilih tak peduli dan langsung putar balik meninggalkan kediaman sang kekasih.
───── 𝑻𝒊𝒘𝒂𝒍𝒂 ─────
Keesokan harinya, Lingga sampai di sekolah dengan wajah datar, dia duduk di kursi tanpa mempedulikan Bintang yang sedang duduk manis di tempatnya. Lingga lalu mengeluarkan ponsel, membuka facebook dan melihat akun Bintang. Tidak ada pembaruan apa pun, padahal biasanya Bintang akan selalu up to date jika pergi-pergi dengannya.
Lingga lantas menoleh, ditatapnya Bintang yang ternyata sedang melamun. Wajahnya tampak pucat, entah sakit atau karena tidak pakai pewarna bibir. Lingga sebenarnya masih kesal karena kejadian semalam, tapi melihat Bintang rasanya kasihan. Dia pun beranjak seraya menenteng tasnya, dan meminta teman sebangku Bintang agar pindah ke tempat duduk miliknya.
Bintang yang melihat itu terkejut, apalagi saat Lingga duduk di bangku Bunga dan menatapnya intens. "Maaf," ucap Lingga, "Aku minta maaf soal semalem, kamu jangan marah lagi, ya? Nanti aku traktir otak-otak krispi sampe kamu kenyang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiwala 2024 ✓ | Proses Revisi
Любовные романы(n) Percaya _________________________________________ ❝𝑼𝒏𝒊𝒗𝒆𝒓𝒔𝒆 𝒘𝒐𝒓𝒌𝒔 𝒊𝒏 𝒂 𝒎𝒚𝒔𝒕𝒆𝒓𝒊𝒐𝒖𝒔 𝒘𝒂𝒚.❞ "Ga, aku sayang sama kamu, semoga di kehidupan selanjutnya, kisah kita berakhir bahagia. I love you, Lingga. Always." ~ Bintang...