18. Aku sayang kamu, By.

33 9 0
                                    

"Dia ngelamar lo?!" pekik Selin dari layar laptop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia ngelamar lo?!" pekik Selin dari layar laptop.

"Entah? Dia cuma bilang mau balik lagi sama gue," ucap Bintang seraya memegang gelang Lingga.

"Oh my God! Congrats, lho! Gue bilang juga apa, ‘kan? Lingga pasti nyariin lo, dari SMP gue udah duga kalau dia tuh bucin banget sama lo," tutur Selin dengan antusias.

"Tapi gimana sama Zio? Lo tahu ‘kan, ini bukan cuma tentang gue atau pun Lingga, tapi tentang orang tua dan keluarga besarnya dia. Gimana kalau mereka gak suka sama Zio?" keluh Bintang dengan wajah lesu, dia benar-benar kepikiran tentang hal itu karena tak mau Zio mendapatkan diskriminasi.

"Ya ampun, Bin! Lo juga tahu ‘kan kalau kita gak bisa ngebuat semua orang suka sama kita? Yang terpenting ‘kan Lingga nerima lo dan Zio, juga udah dapet restu orang tuanya, yang lain mah gak perlu dipikirin, Bin. Toh, besok yang ngejalanin kalian bertiga, gue yakin Lingga cowok baik-baik," timpal Selin seraya mengubah posisinya jadi tengkurap.

"I knew! He’s a fucking good boy, gue yang jahat di sini," balas Bintang gemas, "..., tapi maksud gue, gimana kalau orang tuanya gak nerima Zio? Gimana kalau mereka pengen Lingga nikah sama cewek single yang belom punya anak?"

"Lo udah ketemu mereka?"

Bintang memutar bola matanya. "Belom lah, gila! Gue aja baru ketemu Lingga kemarin!"

"Ya terus kenapa mikirin hal yang belum lo tahu pastinya?! Ih sumpah, gue greget banget sama lo, kalau deket aja gue jambak rambut lo!" sungut Selin.

"Makanya pulang ke sini! Betah banget di Aussie," cibir Bintang, lalu ia terdiam, membenarkan apa yang Selin katakan barusan.

"Nanti, nunggu lo nikah sama Lingga! Buruan makanya kawin, udah lama gue gak dateng ke ondangan orang Indonesia," cetus Selin.

Bintang menatap malas, kemudian terdiam dengan wajah serius. Malam ini ia menginap di rumah neneknya. Di rumah ini ada Oma, dan dua adik ayahnya yang sudah berumah tangga, mereka tinggal di sini untuk menemani Oma. Bintang awalnya takut mendapatkan perlakuan buruk, tapi saat ia membawa Zio masuk, ternyata mereka menyambut hangat. Bahkan, sekarang Zio tengah bermain dengan para sepupunya.

"Gue masih gak percaya kalau kita beneran ketemu, Sel," ungkap Bintang, "gue kira Lingga udah lupain gue dan nikah sama orang lain."

Selin tampak menghela napas. "He really loves you, Bin. Disuruh nunggu 1000 tahun juga pasti mau-mau aja," ujarnya.

"By the way, kayaknya Lingga belum buka inbox Facebook dari gue deh," ucap Bintang dengan wajah gusar.

Wajah Selin berubah serius. "Kemarin dia gak bahas itu?"

Bintang menggeleng. "Gak ada, dia bilang gak mau bahas itu, dia mau fokus sama saat ini aja. Itu artinya, dia udah lihat atau belum, ya?"

Selin diam karena dia tak tahu jawabannya, tapi lantas berkata, "Kalau semisal dia udah baca, lo mau apa?"

Tiwala 2024 ✓ | Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang