AMU 11

251 55 1
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 8  pagi, Tian dan Chika baru saja bangun dari tidurnya setelah beristirahat dari malam yang begitu panas kemarin.

Chika yang memang ada pekerjaan pun langsung membersihkan dirinya dan mengenakan semua pakaiannya dan bersiap untuk pergi ke kantor.

Berbeda dengan Tian, ia justru masih merasakan rasa senang karena ia bisa mendapatkan keperawanan dari seorang wanita yang memang sangat ia cintai sejak lama.

" Yes, akhirnya" Ucap Tian kegirangan saat Chika tengah berada dikamar mandi.

Chika yang sudah selesai memakai pakaiannya pun kembali ke dalam kamar untuk mengambil tas miliknya dan melihat Tian yang sudah bangun dari tidurnya.

" Eh, aku bangunin kamu ya? Maaf. " Ucap Chika.

" Ah enggak kok, aku emang udah bangun. Kamu mau kemana? Jam segini udah rapi? " Tanya Tian.

" Aku ada rapat jam 10 nanti, jadi aku harus pergi sekarang. Kamu tidur lagi aja" Jawab Chika.

Saat Chika hendak mengambil sepatu hak dan tasnya, tiba² tangannya dicekal oleh Tian.

" Kamu mau pergi sendiri? Biar aku anter aja" Ucap Tian.

" Gak usah, taksi yang aku pesan tadi udah nunggu dibawah" Tolak Chika dengan lembut dan langsung pergi begitu saja kearah pintu.

Namun saat ia akan membuka pintunya, Tian mencegahnya dan melepas tas yang ada dibahu Chika.

" Tunggu dulu. Kalo kamu emang gak mau di anter, kasih aku kiss dulu dong." Ucap Tian.

Saat Tian akan menyosor, tiba² bibirnya pun ditahan oleh Chika.

" Kamu pikir, hanya dengan perbuatan kita semalam membuat jarak kita menjadi lebih dekat? " Ucap Chika.

" Ini pengalaman pertamaku loh" Seru Tian.

" Ah gitu, pantesan.. " Gumam Chika sedikit terkekeh.

" Kenapa? " Tanya Tian kebingungan.

" Christian, sekarang ini kita sudah dewasa. Gak semua hal bisa berubah hanya dalam semalam" Ujar Chika.

" Tapi, aku yakin ada yang berubah semalam kan? " Seru Tian.

" Itu untukmu, tapi tidak denganku" Ucap Chika.

" Dek, aku tu cuma asal ngomong dan berbicara manis saja. Tentunya kamu gak ada tempat yang spesial dhatiku. Kalo kamu merasa kesal, aku bisa menebusnya dengan cara lain. Gimana? " Jelas Chika dan langsung meninggalkan Tian sendirian.

" Hiks... Gua milih dia buat yang pertama dan gua juga harus bertahan" Monolog Tian menguatkan dirinya.

____________________

Dikediaman Rava pulak, saat ini Marsha tengah mencoba untuk memasak di dapur sambil melihat cara memasak menu yang akan ia buat di Cubetube.

Banyak kejadian lucu yang membuat Rava dan Oline yang melihatnya tertawa kecil, bagaimana tidak. Marsha dengan bangganya mengatakan bahwa masak hanyalah masalah yang sangat mudah baginya, tapi saat ia memasukkan ayam kedalam minyak. Ia justru melemparnya dan membuat minyak yang ada didalam wajan menciprat ke berbagai arah, untungnya minyak itu tak terlalu panas. Jadi tak ada luka bakar yang mengenai dirinya.

Bukan itu saja, saat menggoreng pun. Marsha menggunakan tutup panci untuk menjadi tameng dari minyak yang terus saja menciprat akibat letusan² kecil dari hasil menggoreng ayam tersebut. Rava dan Oline tak henti²nya tertawa melihat kejadian lucu itu.

Setelah selesai, mereka pun mencoba masakan yang Marsha buat tadi.

" Gimana? " Tanya Marsha penasaran dengan pendapat mereka berdua.

After Meet UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang