AMU 17

184 35 1
                                    

Di lain tempat, lebih tepatnya di kantor milik Chika. Saat ini dirinya mendapatkan Client yang bisa dibilang merupakan mantan pacarnya.

Saat tengah merapikan dokumen, pintu ruangannya pun terdengar suara ketukan yang dibuat oleh mantan pacarnya itu.

Tok...

Tok..

" Masuk " Ucap Chika.

" Tuan Arayel, saya belum mengucapkan selamat sebelumnya pada anda atas promosi yang anda dapat. Jadi, selamat atas pencapaian anda sebagai orang penting kedua diperusahaan yang anda jalani sekarang" Ujar Chika sambil mengulurkan tangan.

Bukannya membalas uluran tersebut, Arayel justru malah memeluk Chika tanpa ragu sedikitpun.

" Kamu gak perlu terlalu formal kalo lagi sama aku" Ucap Arayel sambil memeluk erat tubuh Chika.

" Emm..haha, silahkan duduk" Ucap Chika mempersilahkan Arayel setelah melepaskan pelukannya.

" Aku suka lingkungan kantor yang kamu desain " Ucap Arayel setelah melihat sekeliling ruangan milik Chika.

Namun tak dihiraukan sedikitpun oleh Chika, karena tujuan Chika mengundangnya hanya untuk membahas kerjasama yang akan mereka jalin.

" Tuan arayel, ini adalah profil artis yang ada dibawah naungan perusahan kami. Mereka telah menandatangani surat komersial dan perjanjian artis-agen dengan kami, anda bisa memeriksanya terlebih dahulu. " Ucap Chika menjelaskan proposal yang ia buat sambil menyodorkannya kearah Arayel.

" Kenapa kamu terlalu dingin pada mantan pacarmu ini? " Tanya Arayel.

" Aku baru saja sampai belum lama ini dari negeri paman Sam dan kamu malah membahas tentang pekerjaan?" Sambungnya.

" Gimana kalo gini aja, ayo kita makan malam bareng. Tolong lakukan ini untuk pria malang yang sudah pernah kamu tinggalkan sebelumnya" Lanjutnya.

Tak ada jawaban dari Chika, dirinya merasa tak nyaman dengan situasi yang Arayel buat saat ini.

" Apa nona Yessica berpikir kalo perjanjian jangka panjang yang ada ditanganku ini, gak layak dibandingkan dengan makan malam untuk kita berdua? " Tanya Arayel sambil membuka surat kontrak yang Chika sodorkan tadi.

" Jangan lupakan satu hal ini, bahwa ketika anda menandatangani surat kontrak ini anda akan mengamankan satu tahun bisni yang perusahaan anda jalankan sekarang." Sambungnya.

" Tuan arayel, bukan itu yang saya maksudkan. Saya cuma berpikir bahwa kita sebaiknya berhenti sampai disini saja, tak perlu lagi mengungkit masa lalu." Sahut Chika.

" Huft, sudah bertahun² dan adikmu itu masih menjadi prioritas utamamu? Kamu pasti akan terus putus dengan pria mana pun selama adikmu itu tak menyukainya." Ucap Arayel.

" Udah bertahun² loh, apa adikmu itu gak tau tentang ini? " Tanya Arayel yang mulai merasa kesal.

" Dia gak perlu tau, itu udah jadi tugasku sebagai kakak perempuannya." Jawab Chika dengan tegas.

" Jadi maksudnya adikmu itu lebih penting dari kebahagiaan dirimu sendiri, gitu? " Tanya Arayel.

" Iya, dan saya gak akan pernah ninggalin dia, sebelum dia menemukan kebahagiaannya sendiri" Jawab Chika.

" Hahaha, huft. Kamu memang masih Chika yang aku kenal sebelumnya, saya selalu dapat bekerja dengan anda tanpa rasa ragu dan terus percaya diri. " Sahut Arayel.

" Emm, lihatlah lagi surat kontraknya" Ucap Chika.

" Kayaknya, kita harus bahas beberapa detail yang ada disurat kontrak ini. Kita pergi ke Cafe aja, sambil ngopi dan bahas hal ini gimana? " Tanya Arayel.

After Meet UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang