AMU 2

412 67 3
                                    

Pagi hari pun tiba, Marsha baru bangun dari tidurnya dan mendapat panggilan video dari kakak perempuannya.

" Halo kak, kenapa? " Tanya Marsha.

" Gapapa, gimana kerjaan kamu soal si Rava? " Tanya Indah.

" Ya gitu kak, menurutku dia baik tapi juga nyebelin. Dia masih gak mau ngasih tau aku cerita dibalik nama kue gadis dibawah bulan. Tapi aku gak bakal nyerah gitu aja sih" Ujar Marsha.

" Astaga sha, kakak kan nyuruh kamu buat nyelidikin orangnya. Ngapain kamu sibuk nyari tau tentang makanan yang dia buat? " Ucap Indah.

" Gapapa tau kak, lagian ini kan kerjaan aku. Kalo aku berhasil ngulas tentang ceritanya, aku bisa dibanggain sama bos dikantorku. Oh iya, nama Rava itu belakangnya sama kayak nama perusahaanku kak. Aku pikir dia itu adik dari bosku deh, jadi aku bakal nyelidikin dia abis nnya alamat ke bosku" Jawab Marsha.

" Oh iya, Oline mana kak? Aku kangen tau ama dia." Tanya Marsha.

" Ada bentar. " Jawab Indah.

"Oline sayang sini nak, aunty Marsha mau liat kamu karna kangen katanya" Panggil Indah.

" Tuh, coba sapa Ontynya" Titah Indah.

" Halo Aunty, oline kangen sama onty tau" Ucap Oline.

" Wah, oline-chan. Onty juga kangen kamu sayang. Coba onty liat dulu, kamu udah tumbuh lebih besar belum? " Seru Marsha.

" Udah dong onty, liat nih aku udah makin gede" Sahut Oline.

" Woah iya, keren. Pasti minum susu terus ya? Hebat kamu" Ucap Marsha.

" Oline mama mau ngomong berdua dulu sama onty ya, kamu main lagi gih." Ucap Indah.

" Oke ma" Jawab Oline.

" Marsha, kalo kamu terus²an nunda apa yang kakak suruh. Kakak pastiin kamu bakal ucapin selamat tinggal ke apartemen kamu sekarang krna gak bisa bayar sewanya, kamu juga bakal dimarahin ayah bunda karna kamu diem² keluar dari kerjaan lama dan jadi blogger makanan tanpa sepengetahuan mereka. " Ancam Indah.

" E-eh kak, jangan dong. Iya², cuma nyelidikin Rava doang kan? Aku bakal selidikin dia sekarang. Padahal kakak udah lama gak nelp aku dan pas nelp justru malah minta nyelidikin si Rava² ini tanpa ngasih tau alasan yang jelas tujuannya apa. " Ucap Marsha.

" Kalo semuanya udah beres nanti kakak kasih tau alasannya. Jadi kamu harus cari tau ya adikku tersayang." Seru Indah.

Marsha pun hanya mengangguk pasrah dan bersiap untuk pergi ke kantor miliknya untuk menanyakan alamat Rava dan pergi keesokan harinya karena masih ada produk lain yang harus ia review.

SKIP

Langsung lompat keesokan harinya, Marsha bangun lebih awal dan pergi kealamat yang telah diberitahu oleh bossnya.

Ia mencatat semua tentang Rava, mulai dari keuangan, kesehatan dan lain² bahkan ia pun menilainya dengan rating yang ia pikir sesuai dengan apa yang Rava miliki setiap harinya.

Namun hari ini adalah hari apes baginya, saat Rava akan masuk kedalam area kompleknya setelah jogging, Marsha dihadang oleh satpam.

" Maaf mbak, mau ngapain ya? " Tanya satpam tersebut.

" Eh itu, aku kenal orang itu tuh. Aku mau nganter barang, lihat aja kalo gak percaya. Kalo udah kelar aku bakal pergi, janji deh" Jawab Marsha sambil ngos-ngosan karena ikut lari pagi mengejar Rava.

" Kamu bukan warga disini, tanpa izin dari penghuni kamu gak boleh masuk gitu aja" Ucap Satpam.

" Biarin dia masuk aja pak, saya kenal dia. " Seru Rava.

Akhirnya keduanya pun masuk kewilayah komplek elit, yang juga merupakan tempat tinggal Rava.

" Marsha Isabella Turner, kamu udah ngikutin saya begitu lama dari beberapa hari lalu. Apa yang sebenarnya kamu mau?" Tanya Rava.

" Lalu, apakah kamu benar² tidak mengenali saya di masa lalu?" Sambungnya.

" Aku sama sekali gak tau siapa kamu sebelum ini, aku cuma tau kamu itu boss cafe yang paling terkenal setahun belakangan karna makanan yang kamu buat. Dan aku juga cuma tertarik sama kue gadis dibawah bulan, aku udah liat ulasan tentang kue itu. Tapi kebanyakan dari mereka cuma ngomongin tentang bahan dan teksturnya doang, nah aku pengen mendekatinya dari sudut lain. Cerita dibalik pembuatannya misal? " Jawab Marsha panjang lebar.

" Oke, sekarang biar saya tanya. Ide dari mana kamu bisa bikin kue gadis dibawah bulan? Trus dilatar belakangi apa? " Tanya Marsha.

" Kamu benar² pengen tau? " Tanya Rava.

Dengan cepat Marsha pun mengangguk sambil tersenyum.

" Memang ada cerita dibalik pembuatannya, tapi saya tidak akan menceritakan kisah itu pada orang yang tidak ada hubungannya dengan saya. " Jawab Rava sambil mendekat dan mengambil kertas yang Marsha pegang.

" Hey balikin, gak sopan tau!! " Rengek Marsha.

" Penilaian makanan penutup Rava? Kamu mencari tau tentang saya? Dan menilainya? " Tanya Rava dengan nada lumayan tinggi.

" A-aku, i-itu... " Gugup Marsha.

" Skill, tiga bintang. Sikap, dari bintang 2 turun ke bintang 1,lalu sekarang jadi bintang 0. Penilaianmu gak akurat banget ya? " Ucap Rava sambil membaca kertas tersebut.

" Aku selalu menilai dengan benar ya!" Ucap Marsha.

" Cih, kalo ikut ulasan pasar saat ini. Harusnya saya dapat bintang 5 di semua aspek. " Seru Rava.

" Haha, pede banget" Tawa Marsha.

" Karna penilaiannya gak akurat, jadi saya akan menyimpannya " Ucap Rava.

" Ehhh, jangan gitu dong. Balikinlah!!" Rengek Marsha.

" Hadeh, Mbak Marsha Isabella Turner. Kalo kamu pergi lagi ke Sweetly Yours cuma buat bikin beginian lagi, kamu bakal saya blacklist dari daftar pengunjung. " Ancam Rava.

Setelahnya ia pun meninggalkan Marsha sendirian.

" Ish, apalah dia tu. Mana bilang penilaianku gak akurat lagi, kan tiap orang punya penilaian yang berbeda. Dan menurutku penilaian yang aku kasih bener semua kok, kalo bisa dibagian sikap aku kasih minus aja. " Gerutu Marsha.

" Arghh, dahla mending pulang aja. " Ucapnya sambil pergi dan menghentakkan kakinya.

Sesampainya dirumah, Marsha pun kembali membuka laptopnya dan mencari tau lebih tentang cafe milik Rava dan juga biodatanya.

" Sweetly Yours, cafe yang tiba² naik daun setahun yang lalu dan dikelola oleh Ravadel Alexander Carter. Cafe ini terkenal dengan berbagai makanan manisnya yang begitu unik dan memiliki cita rasa khas tersendiri, keren juga. Lalu, toko ini dibangun bersama para sahabatnya. Owh jadi karyawannya itu temen dia toh. Rava memiliki seorang kakak kandung bernama Yessica Elise Carter. "

" Segitu doang informasinya? Apa gua minta tolong ke boss chika aja ya, biar dia bujuk adeknya buat diwawancara? Boleh deh, buat sekarang mari kita bersantai lebih dahulu" Monolog Marsha.

Marsha pun membersihkan dirinya karena memang sudah berkeringat, lalu bersantai hingga malam tiba karena memang tidak ada pekerjaan lain yang harus ia kerjakan.

To be Continue

Dah segitu dlu ae yak, ntar dilanjut. Bye 👋

After Meet UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang