AMU 26

198 41 0
                                    

Back to Rava & Marsha yang sudah jalan sejak tadi, keheningan diantara keduanya pun lumayan cukup lama karena mereka tak tau apa yang harus mereka bicarakan saat ini.

" E... Ka-kamu hari ini gak ke Cafe? " Tanya Marsha memecahkan keheningan diantara keduanya.

" Nggak, lagian gak masalah kan kalo bos pergi buat sehari doang. Mereka pun gak bakalan bisa potong gajiku" Jawab Rava dengan santai dengan pandangannya fokus kejalanan.

" Kalo itu aku juga tau" Sahut Marsha.

Mereka pun terus mengobrol hal² random lainnya agar tak terlalu hening seperti sebelumnya.

Ditempat lain pula, tepatnya kantor Chika. Oline tengah berdiskusi dengan Chika tentang rencana yang dibuatnya untuk mendekatkan Rava dengan Marsha ke tahap yang lebih dari sekedar teman serumah.

Namun seperti biasa, Tian datang disaat jam kantor tengah sepi hanya untuk melihat kekasihnya tersebut.

" Itu ada om Tian" Ucap Oline, dengan cepat Chika pun langsung menoleh kearah pintu masuk.

" Eh?! Kok Oline ada disini? " Tanya Tian pada Chika.

" Rava ama si Ubi Manis lagi kencan, jadi aku bawa Oline buat ikut aku kerja" Jawab Chika.

" Kencan? Aku gak salah denger ni? Batu kek si Rava ternyata bisa ngelakuin hal itu juga?" Ujar Tian dengan nada mengejek.

Oline yang mendengar hal tersebut pun jelas tak terima mendengar ayah angkatnya dijelek²an olehnya, Oline pun langsung menggebrak meja kerja milik Chika.

" Hey!!, ayah angkatku itu bukan batu!! " Seru Oline dengan nada marah.

" Hehe, iya² maaf " Ucap Tian.

" Tapi aneh, dia udah nyiapin cara buang ngungkapin perasaannya dari jauh² hari dan gak pernah bergerak sedikitpun. Terus kok sekarang tiba² banget ngajak kencan? " Bingung Tian.

" Ini berkat Oline si anak jenius. Karena hasutannya, akhirnya mereka berdua jadi berkencan deh" Jawab Chika.

" Gelo, keren banget Lin" Puji Tian pada Oline

" Iya dong " Ucap Oline dengan bangga.

" Oline kita emang pinter dan imut " Puji Chika.

" Karena Oline imut... Aku juga punya gen yang bagus tau, mau coba bikin gak? " Ucap Tian dengan sedikit berbisik, namun tetap saja terdengar oleh pendengaran Oline.

" Kalian lagi jalin suatu hubungan ya?" Tanya Oline.

" Iya! "

" Nggak"

Jawab mereka berdua berbarengan.

Chika yang geram pun langsung menginjak kaki Tian agar bilang bahwa mereka tak ada hubungan apapun.

" Iya, kami gak ada hubungan apapun" Ucap Tian sambil menahan sakit akibat Chika yang masih menginjaknya.

" Aku emang masih kecil, tapi patutkah orang dewasa kayak kalian masih aja boongin aku? " Ujar Oline.

" Tuh, yang dia omongin bener" Sahut Tian.

" Oline tu masih anak kecil, gak baik buat kita yang lebih tua boongin dia" Sambungnya.

Chika yang mendengar hal tersebut pun langsung memelototi Tian seakan mengatakan sesuatu yang membuat Tian diam seketika.

" Tian, kamu gak mau pergi buat kerja kah? " Tanya Chika.

" Ah, bener juga. Aku harus kerja, haha" Ucap Tian dan langsung beranjak pergi.

" Aku bakal kerja dengan cepat biar pulang lebih awal, jadi... Kamu gak perlu khawatir ya. Aku bakal kerja buat bisa beliin susu anak² kita nantinya" Sambungnya sambil mendekatkan wajahnya pada telinga Chika.

After Meet UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang