AMU 14

230 42 2
                                    

Pagi ini merupakan hari weekend untuk Chika, jadi ia menyempatkan untuk berolahraga dan berniat untuk berolahraga panahan setelah jogging sebentar. Namun tanpa ia duga, Tian datang dengan setelah joggingnya dan menghampiri Chika.

" Kamu ngapain kesini? " Tanya Chika

" Untuk kencan kita lah" Jawab Tian dengan nada tengilnya.

Chika pun hanya tersenyum sinis dan meninggalkan Tian begitu saja kearah Gym panahan yang tak jauh dari tempatnya jogging.

Ditempat lain pula, Marsha baru saja bangun dari tidurnya. Ia sudah lumayan sedikit enakkan dan berniat untuk melanjutkan pekerjaannya mencari informasi siapa yang sebenarnya memberitahu resep menu baru milik Rava.

" Pagi yang cerah, cocok buat aku lanjutin pekerjaanku" Gumam Marsha.

Namun saat dirinya akan pergi ke kamar mandi, kakanya tiba² mengirimkan pesan padanya.

" Aish, aku bahkan gak dikasih istirahat buat sehari pun" Gerutu Marsha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Aish, aku bahkan gak dikasih istirahat buat sehari pun" Gerutu Marsha.

Ia pun langsung membalas pesan dari kakaknya kemudian lanjut mandi dan bersiap untuk melakukan pekerjaannya.

Back to Tian & Chika>>>>

Saat ini kedua sejoli itu tengah mengadu kemahiran dalam berpanah. Tian lebih dulu menunjukkan kebolehannya dan mendapat score 9.

Chika yang melihat itu pun hanya tersenyum remeh.

" Gimana? Keren kan aku? " Tanya Tian.

Chika tak menjawabnya dan hanya tertawa kecil, ia pun kemudian menarik busur panahnya dan mengarahkan kearah target yang sama.

Dan tanpa diduga, Chika justru mendapatkan score yang lebih tinggi dari Tian. Bahkan anak panahnya itu tertancap tepat di tengah target.

" Kau tu masih pemula di bandingkan denganku " Ucap Chika.

Tian hanya bisa tersenyum getir mendengar ucapan Chika, karna semua yang dikatakannya memang benar adanya.

Mereka pun kini berpindah ke olahraga selanjutnya, yaitu kick boxing. Mereka berdua sudah siap dengan sarung tangan dan tengah berdiri di atas ring yang hanya ada mereka didalamnya.

" Kalo kamu mau manggil aku sayang, mungkin aku bakal buat kamu menang" Tawar Tian dengan wajah penuh kepercayaan bahwa dirinya akan menang.

" Udahlah jangan banyak omong, kita langsung mulai aja" Sahut Chika sudah muak dengan Tian.

" Oke, kalo gitu aku gak bakal bersikap lembut padamu" Seru Tian.

Bukannya takut, Chika malah tersenyum remeh. Ia berpikir bahwa dirinya tak mungkin kalah dari sosok Tian yang menurutnya hanya bisa mengoceh saja.

Setelah memakai pelindung kepala, mereka pun mulai melakukan pertandingan. Chika dengan agresif langsung memukul terus menerus kearah wajah Tian, namun sayang pukulannya harus tertahan oleh pertahanan Tian.

After Meet UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang