Chapter 18

652 19 0
                                    

Keesokkan harinya, rumah keluarga Fredy.

"Jadi Anders Calvert adalah ayah kandung dari Emily?" tanya seorang wanita paruh baya bernama Frida, yang merupakan ibu dari Fredy.

"Iya, Tante. Dia, dia yang sudah..." Ucapan Ellia terhenti, Frida menarik Ellia ke dalam pelukannya.

"Tante tahu, ini pasti berat untukmu. Kau harus kembali merasakan rasa sakit yang selama ini sudah kau coba untuk kau lupakan." Wanita itu mengusap lembut bahu Ellia. Dirinya lah yang selama ini Ellia anggap sebagai pengganti ibunya yang telah meninggal. Frida begitu menyayanginya dan menganggapnya seperti anaknya sendiri.

"Kenapa juga dia harus datang kembali? Lebih baik aku tidak pernah tahu tentang dirinya... Tante, apa yang harus aku lakukan? Aku takut dia akan mengambil Emily dari ku?" tanya Ellia, terlihat raut ketakutan di wajahnya.

"Ellia, Anders tidak akan melakukan hal itu. Kalau pun dia berani melakukan hal itu padamu, maka dia harus berhadapan dengan kami dulu," jawab Frida. Tentu saja ia tak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Em... Ellia, bagaimana kalau sebaiknya kau menerima tawaran Fredy saja?" tanyanya kemudian.

"Tawaran Fredy?" Ellia balik bertanya.

"Iya, Ellia. Bukankah Fredy sudah sering memintamu untuk menjadi pendampingnya? Jadi apa salahnya jika kalian berdua menikah saja? Fredy juga sudah dekat dengan Emily, dan mungkin dengan begitu lelaki itu tidak lagi berani mengganggumu," tuturnya. Frida tahu kalau putranya itu sudah lama menyukai Ellia, dan ia juga tahu kalau Ellia selalu menolak putranya. Mungkin ia harus memanfaatkan kesempatan ini, dengan begini Ellia pasti mau menerima Fredy.

"Tapi Tante, Fredy berhak mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dariku," cicit Ellia.

"Tapi kau yang dicintai oleh Fredy, Ellia. Dan Fredy telah memilihmu," timpal Frida.

Terlihat sorot kebingungan di mata Ellia. Apa benar dirinya harus menikah dengan Fredy agar Anders tidak lagi datang mengganggu hidupnya? Tapi bukannya itu malah seperti memanfaatkan Fredy karena selama ini dirinya juga selalu menolak permintaan Fredy untuk menikah dengannya?

"Ellia, jangan terlalu lama berpikir. Kita tidak tahu kapan Anders akan kembali lagi, dan bisa saja dia langsung mengambil Emily darimu. Kita semua tahu betapa dekatnya mereka bukan?" ucap Frida, seolah mempengaruhi pikiran Ellia.

"Tante, aku-"

"Ellia, sudah lama Fredy mencintaimu. Apa yang kau ragukan padanya?" sela Frida lebih dulu.

Ellia menggeleng pelan, "Bukannya aku ragu Tante. Tapi aku yang merasa tidak pantas untuk Fredy."

"Ellia, kau sangat pantas untuk bersanding dengan putra Tante. Dan kau seharusnya tahu, kalau kami sangat menyayangimu dan Emily," tandasnya.

☆☆☆☆☆

Sepasang netra di balik kacamata itu terlihat menerawang. Perkataan Frida terngiang terus di pikiran Ellia. Tadi Ellia datang ke rumah Fredy dan menceritakan apa yang sebenarnya sudah terjadi. Rasanya ia tidak sanggup menanggung semua ini sendiri, jadi ia memutuskan untuk mengatakan semuanya pada Frida.

"Apa benar jika aku menikah dengan Fredy, Anders tak akan mengambil Emily dariku? Tapi bukannya dengan begini sama saja aku memanfaatkan Fredy? Fredy berhak mendapatkan perempuan yang jauh lebih baik dariku. Fredy juga berhak menikah dengan wanita yang mencintainya."

Ellia membuang nafas berat, hatinya benar-benar terasa kacau dan galau.

"Mama... Mama!" Suara menggemaskan itu memecah lamunannya, gadis kecil itu berlari kecil menghampirinya.

Ellia I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang