Chapter 40

467 34 4
                                    

Willians Group

Sesekali Jeff melirik ke meja di sebelahnya. Meja itu tampak begitu senyap. Sejak pagi hingga kini hampir waktunya makan siang tak ada satu kata pun terucap dari mulut Tuannya itu.

"Tuan Anders kenapa ya?" Batin Jeff bertanya-tanya.

"Ehm, Tuan. Anda ingin makan siang apa? Biar aku pesankan," tanya Jeff memecah kesunyian di ruangan itu. Anders meliriknya sejenak.

"Aku tidak lapar, Jeff. Kau makan siang sendiri saja," jawab Anders yang kembali fokus pada layar komputer di depannya.

"Kalau Tuan tidak makan, nanti Tuan bisa sakit. Dan itu pasti akan merepotkanku, karena aku yang akan menyelesaikan pekerjaan Tuan," timpal Jeff, terdengar helaan nafas berat dari Anders.

"Aku sakit atau mati sekali pun tidak akan ada yang peduli padaku," sahut Anders begitu datar. Jeff menatap heran padanya, biasanya Tuannya itu akan menjawab dengan emosi pertanyaannya.

"Tuan, anda baik-baik saja?" Jeff sudah berdiri di hadapan Anders.

"Sudahlah Jeff, sebaiknya kau pergi makan siang. Aku ingin sendiri di sini," tukas Anders sambil mengibaskan tangan.

"Tuan-"

"Jeff, ku bilang keluar dari sini!" seru Anders menyela lebih dulu, Jeff membuang nafasnya ke udara.

"Baiklah, Tuan. Aku pergi makan siang dulu." Pamitnya sambil beranjak dari sana.

"Apa Tuan Anders ada masalah lagi dengan Nyonya Ellia? Wajahnya terlihat suram sekali," tanya Jeff pada dirinya sendiri.

Anders menyandarkan punggung di sandaran kursi kebesarannya, jari telunjuknya memijat pangkal hidungnya.

"Kenapa hanya kebencian yang ku dapat dari istriku? Apa aku sama sekali tidak layak untuk diperlakukan sebagai mana suami pada umumnya?"

"Pernikahan ini hanya berlangsung singkat, tak bisakah ada kenangan manis yang ku dapat?"

"Apa aku begitu buruk di mata Ellia hingga tak pernah sedikit pun dia berpikir baik tentangku?"

Sepasang netra hazel itu perlahan terpejam. Rasanya penat, sesak, lelah, masalah seakan tidak berhenti menerpa hidupnya.

Mulai dari harus kehilangan anggota keluarganya satu persatu, kematian tragis sang adik, masalah perusahaannya yang selalu saja ada oknum yang mencoba berbuat curang, dan sekarang dirinya baru tahu tentang Emily. Emily sakit parah harus secepatnya mendapat pendonor hingga mengharuskannya menikah dengan Ellia. Dan kebencian Ellia harus ia terima setiap harinya.

"Tuhan, kapan semua ini akan berakhir? Aku benar-benar lelah..."

☆☆☆☆☆

Willians Group

Waktu menunjukkan pukul 17.00 sudah waktunya pulang kantor. Jeff sudah merapikan mejanya begitu juga dengan Anders.

"Tuan, anda tidak lapar? Atau mau aku pesankan makanan dulu?" tanya Jeff. Tadi siang Jeff membawakan makan siang untuk Anders, tapi Anders menolaknya dan memberikan makanan yang dibawa Jeff pada seorang office boy di sana.

"Jeff, berhentilah menawariku makan. Aku tidak lapar," tukas Anders.

"Aku hanya-"

"Sudahlah Jeff," potong Anders yang kemudian keluar dari ruangannya lebih dulu. Jeff hanya bisa menatap punggung Anders yang menghilang di balik pintu. Anders tahu kalau Jeff begitu peduli dengannya, tapi hari ini dirinya benar-benar tak berselera untuk makan.

Mobil Anders melaju membelah jalanan yang lumayan padat itu, kemudian ia membelokkan mobilnya ke jalan yang berbeda. Setelah beberapa menit akhirnya Anders sampai di pemakaman. Suasana di sana sudah tampak gelap dan juga sepi.

Ellia I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang