PERINGATAN 18-21+
Part ini mengandung unsur seksualitas bagi pembaca yang berusia dibawah 18 tahun harap mencari bacaan yang sesuai dengan usia anda!.
Enjoy for this part!
.Esoknya, aku pergi ke kampus seperti biasa. Namun kali ini aku harus bertemu dengan profesor Gerald untuk memeriksa tesisku.
Setelah pertemuan kami, aku beranjak menuju perpustakaan. Entah mengapa tempat itu menjadi tempat yang nyaman untuk ku kunjungi.
Aku mencari beberapa buku yang menarik lalu membawanya ke atas meja. Membuka buku itu dan membaca setiap lembarannya membuat diriku terus terhanyut pada setiap lembaran yang menarik bagiku.
Aku tidak suka membaca novel, jauh lebih tertarik tentang sejarah dan seni. Membaca profil orang-orang terdahulu yang ternyata memiliki kisah kelam dan juga heroik.
"Huuufffft.."
Aku dikejutkan dengan hembusan angin yang ternyata berasal dari gadis yang kemarin membuat merasa jengkel padanya. Anak itu tiba-tiba saja muncul tepat disebelah meja milikku.
"Apa yang kau lakukan..?".
Aku berusaha menahan diriku dan bersikap dingin padanya.
"Tentu menemui mentorku.."
Mataku fokus pada buku bacaan yang ada ditanganku tanpa menolehnya sedikitpun.
"Bukannya mentormu adalah Andrea?".
"Oooh kau cemburu rupanya.."
Aku memalingkan wajahku padanya, dasar gadis yang aneh. Aku hanya kesal mengapa dia bisa memutuskan pergi padahal sudah berjanji untuk bertemu denganku sebelumnya.
"Tidak.. !".
Gadis kecil itu berpindah duduk disebelahku, perlahan melirik buku milikku dan bersandar di bahuku.
"Ini membosankan.."
Aku menutup buku itu dan berpaling menatapnya, sialnya wajah itu sangat menggemaskan, terutama bibirnya yang merah merona.
"Lalu, apa yang kau inginkan?".
Dia memutar bola matanya dan mengetuk jarinya seperti sedang memikirkan sesuatu yang aneh padaku.
"Eummm, karna kemarin aku membatalkan pertemuan kita, bagaimana jika aku mentraktirmu makan hotpot di tempatku?".
Hah.. dia kira membujukku bisa semudah itu, aku melipat tanganku dan menjauhkan diri darinya.
"Jadi hanya dengan hotpot caramu berbaikan denganku?".
Dia menggaruk kepalanya kebingungan lantas tersenyum padaku.
"Hanya itu yang aku punya, tapi jika kau tidak mau ya sudah aku tidak memaksamu.."
Harusnya kau merayuku gadis kecil!
Aku menggigit bibirku menahan kesal pada gadis dengan mata hazel dihadapanku ini.
"Baiklah, aku akan ikut ketempatmu".
Kami berdua menaiki mobil milikku dan melaju ketempat dimana gadis kecil berambut coklat ini tinggal. Sebelumnya anak ini meminta untuk singgah di supermarket dan membeli bahan makanan yang ia butuhkan dan kami melaju kembali ketempat tinggalnya.
Gadis itu tinggal disebuah perumahan yang menurutku indah dan tenang. Rumah itu tidak besar namun sangat cukup apabila ditinggali oleh 2-3 orang.
"Maaf rumahku sedikit berantakan".
KAMU SEDANG MEMBACA
The Same Sun
Romance"Mungkin perjalanan kita akan berbeda, tapi setidaknya kita masih melihat matahari yang sama bukan?". . Mengisahkan perjalanan cinta antara Supaporn Malisorn A.k.a Faye Malisorn seorang mahasiswa Master's Degree dengan Apasra Lertprasert A.k.a Yoko...