----- Regret -----

1K 205 40
                                    

~Yoko

Aku menyesap teh hangat dan duduk dikursi meja makan ini. Entah mengapa mengingat pesan dari Esmeralda aku merasa kecewa.

Mengapa ia harus pergi bersama orang lain sedangkan ia telah memiliki aku sebagai kekasihnya. Beberapa saat kemudian aku mendengar derap langkah kaki berjalan menuju dapur ini.

Dan benar kak Faye dengan wajah kusutnya menghampiriku dan duduk disampingku.

"Yo..."

Aku langsung beranjak pergi dari sana ketika ia mencoba memanggilku. Entahlah rasanya menyakitkan sekali mengingat aku berusaha untuk melakukan yang terbaik padanya.

Melihat responku yang seperti mengabaikannya ia mengikutiku dan menarikku untuk menghadap padanya.

"Hei... Apa ada yang salah?".

Aku memutar bola mataku dengan bosan lalu menurunkan tangannya yang masih berada dilenganku.

"Tidak...."

"Yoo jangan mengira aku baru mengenalmu.. pasti ada yang terjadi hingga kau seperti ini.."

Aku memandangnya dengan ketus, dia seolah merasa bahwa tidak ada yang salah?.

"Mengapa menanyakan apa yang terjadi padaku ?, tanyakan saja pada orang yang menghabiskan malam bersamamu!".

Aku meninggalkan wanita itu didapur dan mulai membereskan kamarku. Menghindarinya dengan melakukan pekerjaan rumah, bila ingin berkata jujur ini sangat menyakitkan.

"Aku hanya mengobrol dan menginap karena terlalu mabuk Yo.. kau tau aku sedang banyak masalah... tolong jangan bersifat kekanak-kanakan seperti ini.."

Semakin ia bicara semakin terasa sakit ketika aku mendengarnya. Aku menghentikan aktivitasku berdiri menghadap kak Faye dengan air mata yang tertahan.

"Kekanakan katamu..?, mengapa kau sangat ceroboh dengan perasaanku ?"

"Kau tau apa yang kurasakan ketika kau dekat dengan orang lain.. aku mencari dan menunggumu sepanjang malam.. dan lihat ini.. aku memasak untukmu hanya untuk menghibur perasaanmu.."

Aku meraih tempat sampah dimana sayuran malam tadi yang aku siapkan untuknya telah berbau busuk.

"Bagaimana aku bisa tau kau melakukan itu untukku ?!".

Suaranya terdengar tinggi hingga aku tersentak mendengarnya.

"Harusnya kau menyadari, menginap dirumah orang lain saat kau memiliki seorang kekasih itu tidak benar !".

Air mata yang sedari awal tertahan mulai menetes.

"Mengapa aku yang selalu berusaha untuk mengerti tentang mu, mengapa hanya aku yang selalu sendirian hiks..hikss.."

Ia mengusap wajahnya dengan frustasi, sedangkan aku hanya bisa menangis saat ini.

"Apa aku tidak berhak menghabiskan waktu bersama teman-temanku?, hidupku tidak hanya selalu tentang mu Yo, bersikaplah dewasa... Aku tidak melakukan apapun dengannya!".

Aku tidak dapat berkata apapun lagi, sebab dia tidak menyadari apa yang aku rasakan saat ini.

Melihat tiada respon apapun lagi dariku, dan aku masih tetap menangis ia memilih pergi dan meninggalkanku sendirian dirumah ini.

Melihatnya seperti ini membuatku merasa apakah aku kurang cukup untuknya ?.

Apa aku salah bila aku cemburu melihatnya dengan orang lain?.

Mengapa harus Esmeralda?.

Dia bahkan tidak pernah menanyakan solusi atau apapun yang terjadi tentang apa yang ia alami.

The Same Sun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang