~Faye
"mari kita berpisah agar tidak ada yang terluka di antara kita".
Kalimat itu seperti sayatan luka yang terkena air garam. Aku memandang sosok gadis kecil yang dihadapanku telah berurai air mata sekarang.
Menyadari apa yang telah aku katakan ?.
Yoko berbalik membelakangiku dan berjalan keluar dari ruangan ini. Tanganku sontak menahannya agar ia tetap disini.
"tarik kata-katamu Yo!"
Namun ia menggeleng tidak menuruti keinginanku, hatiku seperti dihantam batu besar mengapa semuanya terasa kacau.
Ia melepaskan genggamanku, namun aku menahannya, menariknya dalam pelukanku. Detik itu aku menyadari kesalahanku mengatakan bahwa aku menyesal jatuh cinta padanya. Namun ia mendorongku dengan keras berusaha melepaskan diri dariku.
"Dulu aku tidak pernah mempercayai bahwa diantara dua orang wanita bisa saling tumbuh rasa cinta".
Saat ia berbicara dengan tersendat-sendat bersama dengan air matanya yang terus mengalir melukai hatiku. Apa yang telah aku lakukan pada gadis ini, aku memintanya untuk kembali padaku namun mengapa aku harus menyesalinya.
"Tapi semua itu berubah semenjak aku bertemu denganmu."
....
"Tidak mudah bagiku untuk mempercayai orang lain, mengingat bahwa aku pernah disakiti oleh orang lain sebelum aku mengenalmu".
Berkali-kali ia menghapus air matanya yang terus mengalir tiada henti, hingga nafasnya terasa sesak. Namun ia tetap berbicara melanjutkan apa yang ingin ia katakan.
"Kau juga bahkan melakukan hal yang sama, menjadikanku sebagai bahan taruhan... Namun melihatmu yang berusaha untuk mendapatkan hatiku kembali membuatku mencoba menerimamu.."
"Mempercayaimu...
Semua yang ia katakan berputar di ingatanku bagaimana aku berusaha untuk mendapatkannya kembali semenjak pertengkaran kami. Iya benar ketika aku menyakitinya ia masih membuka maaf untuk ku.
"Tapi aku tidak menyangka bahwa kau menyesal jatuh cinta padaku.."
"Saat kau melalui masa sulit aku berusaha menjadi cukup untukmu berusaha untuk selalu ada di sampingmu"
"Apakah selama ini waktu yang telah kita habiskan bersama tidak ada yang terasa nyata?"
"Apakah dengan mencintaiku menjadi terasa beban untukmu.."
"Rasa penyesalan akan membuat rasa cinta berkurang, aku tidak ingin kau menghabiskan waktumu hanya untuk menyesali bahwa kita pernah bersama.."
Ia terus berbicara, setiap kata yang ia ucapkan membuat rasa bersalahku semakin besar. Aku meraih tangan gadis itu mengecupnya, berharap hatinya melunak dan masih memaafkanku.
"Yoko maafkan aku, berbicara tanpa berpikir panjang,... aku tidak berniat mengatakan itu.. aku hanya.."
"Sst..Jangan katakan apapun lagi aku sudah cukup mendengar semuanya Dan satu hal lagi...
"maafkan aku yang menjadi sumber luka atas semua hal yang menimpamu.."
Ia berjalan keluar dari ruangan ini meninggalkanku sendirian di dalamnya. Aku ingin meraihnya namun terasa sulit bagiku untuk mengejarnya.
"Yoko... Maafkan aku.."
.
.Berkeliling menyusuri kota ini sendirian, perasaanku sangat hampa dan kosong mengingat apa yang dikatakan olehnya.
Yoko benar aku telah banyak mengecewakan yang berkali-kali. Seperti orang yang tidak tahu arah, aku berputar menelusuri setiap jalan sehingga melewati jalan yang sama berulang kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Same Sun
Romance"Mungkin perjalanan kita akan berbeda, tapi setidaknya kita masih melihat matahari yang sama bukan?". . Mengisahkan perjalanan cinta antara Supaporn Malisorn A.k.a Faye Malisorn seorang mahasiswa Master's Degree dengan Apasra Lertprasert A.k.a Yoko...