----+ Malam Itu +----

1.5K 168 22
                                    

~Yoko

Sejak seminggu yang lalu ketika ibu dan Neko datang, kak Faye tidak pernah datang lagi kerumahku. Dikampus dia juga tidak lagi menghampiriku secara tiba-tiba.

Selain itu, ketika rapat pertemuan Studen Union. Dia sering tidak mengikuti rapat, lebih banyak menghindar dan semua dikendalikan oleh Andrea.

Esmeralda dan Abigail yang biasanya berperan lebih banyak kini tidak terlalu aktif. Itu semua karena Andrea yang memegang penuh departemen perempuan dan segala kegiatan Andrea yang mengurus.

Kak Faye selalu berdalih bahwa dia sedang disibukkan oleh tugas akhir disertasinya dan pekerjaan sehingga ia lebih banyak menyerahkan semuanya pada Thor. Namun Thor tidak mampu menangani semuanya maka dari itu ia meminta bantuan Andrea.

Aku tahu perkataanku kemarin melukai perasaannya, namun sesekali aku ingin membalasnya sedikit agar ia mengerti apa yang kurasakan.

Dengan penasaran aku pergi kegedung perkuliahannya, berkeliling dan mencari wanita itu. Namun nihil, dia tidak berada disana.

Hingga aku teringat satu tempat yang sering ia datangi.

Perpustakaan..

Aku bergegas segera kesana, dan benar saja wanita itu tengah disana. Membaca buku duduk dengan gaya favoritnya dan fokus pada bacaannya.

Aku dengan mengendap-endap berusaha agar ia tidak melihatku. Menyelinap diantara rak buku dan menutupi diriku disana.

Melihatnya dari kejauhan dia sangat keren, ah wanita ini terlalu mempesona. Melihat bagaimana Andrea ketika memimpin dan mengambil alih semuanya aku baru mengerti mengapa kak Faye selalu berusaha memintaku untuk menjauhi Andrea.

Sejak saat aku mengetahui segalanya, Andrea seolah tidak mengenalku. Bahkan ketika kami berpapasan ia tidak melirikku sedikitpun.

Namun aneh nya tiba-tiba wanita itu menghilang dari bangkunya, menyisakan buku yang ia baca diatas meja.

Aku yang kebingungan mencari dimana keberadaannya.

"Mengikuti orang lain seperti seorang penguntit itu tidak baik gadis kecil!".

Aku terkejut mendengar suaranya yang tiba-tiba berada dibelakangku. Dia seperti hantu yang tiba-tiba muncul dan mengeluarkan aura gelapnya.

Hantu yang keren.

Aku dengan canggung berusaha menutupinya dengan mencari buku dan pura-pura membacanya.

"Aku tidak mengikutimu".

Dia tersenyum remeh lalu membuka ponselnya dan menunjukkan isi percakapan ponsel itu padaku.

"Kak Faye aku melihat Yoko berkeliaran di gedung seni, mungkin ia mencarimu". -Abigail

Menutup wajahku malu, aku seperti pencuri yang tertangkap basah.

"Kau merindukanku?".

"Jangan terlalu percaya diri".

Ia merapatkan tubuhku kearah dinding perpustakaan, ditambah perpustakaan terlihat sunyi dan rak diantara kami sangatlah rapat.

Wanita itu mendekatkan wajahnya padaku dan membuatku semakin malu.

"Bagaimana jika kita melakukannya disini?".

"Jangan gila.., kita tidak punya hubungan apapun lagi".

"Bukankah Minggu lalu kau juga menganggap kita tidak punya hubungan, tapi kau menikmatinya.."

Sial dia membalasku.

"Aku tidak berminat sekarang.."

"Ahhh aku bisa mengembalikan minatmu".

The Same Sun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang