~Faye
Pagi itu aku terbangun dengan kepalaku yang terasa berat. Aku menatap sekelilingku mencari dimana gadis itu berada.
Hidungku mencium aroma yang harum makanan dan seketika membuat perutku berbunyi. Aku perlahan berjalan keluar dari kamar ini, mencari dari mana sumber aroma bau makanan yang sangat menggugah selera saat ini.
Ketika aku menuju dapur, aku menemukan gadis kecilku disana tengah memasak dengan rambutnya yang ia gulung dan ikat keatas hingga menampilkan leher jenjangnya.
Perlahan aku menghampiri gadis itu, memeluknya dari belakang dan mencium tengkuk lehernya.
Sontak ia terkejut dan seketika menghindar dariku.
"Kau sedang memasak apa?".
Aku bertanya padanya, berusaha membuka obrolan dengan gadis dihadapanku saat ini. Namun ia masih tetap sikap dingin dan datarnya padaku.
"Omelette".
Menjawabku dengan ketus, ia melanjutkan pekerjaannya tanpa memperdulikanku sedikitpun.
Setelah masakan itu jadi ia meletakkannya diatas dua buah piring. Sedangkan aku hanya memandangi gadis itu memasak dengan linglung.
"Makanlah.. aku tau kau pasti lapar".
Mendengar itu aku sangat girang dan mulai memakan omelette itu dengan lahap. Rasanya begitu nikmat padahal itu hanyalah telur yang dikocok dihiasi dengan daun bawang dan toping paprika namun aku seperti tidak makan berhari-hari saat melahapnya.
"Setelah makan, tolong pergilah dari sini".
Seketika aku berhenti mendengar perkataannya.
"Cepat habiskan, aku muak melihatmu terus berada dirumahku".
Ia meninggalkanku didapur sendirian, nafsu makanku langsung hilang dan aku tidak menghabiskan omelette itu.
Aku menghampiri gadis itu didalam kamarnya ketika ia membereskan kamar miliknya.
"Yoko... Aku memang bersalah karena menerima taruhan itu.., tapi semuanya aku lakukan hanya semata - mata untuk memanfaatkan Andrea".
Dia tidak menggubrisku dan melanjutkan pekerjaannya. Aku seperti orang yang berbicara sendiri, tetapi aku lebih memilih melanjutkan perkataanku.
"Tolong maafkan aku..".
Tidak mendapatkan respon apapun darinya, aku memilih untuk mengambil barangku dan pergi dari sini. Perlahan aku berjalan menuju pintu rumah ini, namun berbalik sebentar berharap ia menahanku agar tidak pergi.
Namun kenyataannya, tidak sama sekali, aku memegang handle pintu bergegas untuk keluar.
"Surprise!!!!!".
"Hah..?? Siapa kau dan sedang apa dirumah yoko?".
Aku terkejut melihat seorang wanita paruh baya dengan seorang gadis yang sangat mirip dengan Yoko. Aku mengira dua orang ini adalah ibu dan anak.
"Ibu..?"
"Yoko..!!"
Aku berbalik menatap Yoko yang tiba-tiba muncul dibelakangku. Artinya dua orang ini adalah keluarganya, mereka berpelukan dengan riang mungkin sudah lama tidak bertemu.
"Mengapa tidak mengabariku jika kalian berdua datang Neko?".
Ternyata gadis yang dibawa oleh ibunya adalah saudara perempuannya sendiri.
"Tidak menjadi kejutan jika aku mengabarimu".
Ibu dan anak itu memandangku kemudian dengan kebingungan. Aku yang mengerti mencoba untuk mengenalkan diriku pada mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Same Sun
Romance"Mungkin perjalanan kita akan berbeda, tapi setidaknya kita masih melihat matahari yang sama bukan?". . Mengisahkan perjalanan cinta antara Supaporn Malisorn A.k.a Faye Malisorn seorang mahasiswa Master's Degree dengan Apasra Lertprasert A.k.a Yoko...