Hi, Hello, Annyeong Yeorobun,Happy Reading Ya (^v^).
•••||•••||•••||•••
BAB . 12
" Abang!, bikin kaget orang aja, bukan gitu maksud Varez, tadikan abang tidur, Varez nggak tega mau bangunin abang " ucap Varez,
" Mandiri banget adek gue ini, sini perbannya biar abang yang buang " ucap Carez, ia hendak mengambil perban dari tangan Varez,
" Jangan bang, ini mau Varez jadiin kenang kenangan " ucap Varez,
" Bekas nutupin luka kayak gitu mau lo apain coba?, pajang? " Carez menepuk bahu Varez,
" Lihat bunda, kelakuan Varez mirip sama bunda kan?, dia suka nyimpen barang barang nggak penting, kain bekas luka aja disimpen sama dia " lanjut Carez dalam hati,
Varez segera meletakkan kain perban itu ke dalam lemarinya, dan segera kembali duduk di atas kasurnya, memposisikan tubuhnya berbaring diatassana, dan menyelimuti dirinya dengan kain hangat bermotif galaksi, berwarna biru tua gelap, mulai memejamkan matanya, dan bermain dengan bunga tidurnya,
" Varez, maafin abang ya?, abang janji kalo ketemu sama ayah, abang akan balas semua dendam abang, kamu harus jadi kaya gini karena pria itu, abang janji Var " ucap carez, kamu tahu?, sebenarnya Varez masih belum benar benar tertidur, ia masih mendengar jelas apa yang dikatakan oleh Carez,
" Varez tahu abang masih belum rela kalo bunda pergi, iya kan?, Varez bahagia kok, walau cuma sama abang, dan tanpa orangtua " ucap Varez di dalam hati,
Malam hari, yang dikenal dengan langitnya yang gelap dan suasananya yang sunyi, semua memejamkan matanya, kecuali dia, benar, si antagonis dan misterius yang kembali muncul, duduk di jendela kamar Varez dan Carez, menatap dalam ke arah bayi hamster, Varez, si antagonis itu, mengelilingi seisi kamar Varez, kalian tahu?, dia dapat mengambil barang didalam lemari bahkan tanpa membukanya, ia mengambil kain perban Varez, Berjalan ke arah kasur Varez,
" Anak yang malang, seharusnya kain ini masih terpasang di perutmu, mengapa ku melepasnya, ingin ku pasangkan lagi?, dengan sedikit dekorasi agar lebih indah " ucap si antagonis, ia meninggalkan Varez seperti debu yang tertiup angin,
Cahaya matahari masuk ke kamar Varez memalui jendela, kali ini Carez yang sudah terbangun lebih dahulu, Carez, anak itu mendekati kasur Varez, mengelus lembut rambut adiknya itu, dengan tujuan membangunkannya, setelah mengelus rambut Varez, Carez pergi keluar kamar dan turun ke lantai bawah, beberapa detik setelah Carez keluar kamar, Varez membuka matanya, memposisikan tubuhnya duduk di atas kasur,
" Arrggghhhhh... " ucap Varez, ia memegangi perutnya, yang entah kenapa noda darah kembali terlihat di bajunya, ia segera melihat ke kain yang kembali mengelilingi perut Varez seperti sabuk,
" Kok?, perbannya disini lagi?, kan udah Varez lepas, darahnya juga keluar lagi " ucap Varez, ia segera menuju ke kamar mandi di lantai bawah, tapi ia menutup bajunya yang terdapat noda disana dengan handuknya,
Langkah kaki yang terburu buru menuruni tangga, segera masuk ke kamar mandi, dan melepaskan perban yang entah mengapa bisa ada disana, setelah melepas kain itu, ia membiarkan darah mengalir dari lukanya,
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Days for 7 Dreams
Fanfic|| 7 lelaki berbeda orang tua yang menjadi satu keluarga, berjuang untuk mempertahankan jumlah anggota mereka, meraih mimpi dan kebahagiaan bersama. ||