HAPPY READING YEOROBUN~
||•••||•••||•••||
BAB . 11
FLASH BACK ON
'Brakk...'
Pintu kayu yang dibuka secara paksa di malam hari, seorang pria masuk ke dalam sebuah kamar, menarik paksa pergelangan tangan seorang anak kecil yang sedang duduk dipojok kamar, menarik anak kecil itu sampai di tengah ruang tamu, mendorongnya hingga tubuhnya membentur meja, membuat suara yang dapat terdengar jelas, seorang gadis, oh tidak, seorang wanita, keluar dari dapurnya, berjalan menuju anak kecil itu, yang diketahui adalah anaknya, kalau itu ibunya..., berarti pria tadi adalah ayahnya, tapi mengapa perlakuannya keras tehadap anaknya?.Wanita itu memeluk anaknya yang terjatuh dibawah dengan erat, pria yang berdiri dengan wajah marahnya, mendekati wanita itu, tangannya siap melayangkan pukulan di wajah wanita di hadapannya,
" Jauhkan tangan ayah yang menjijikkan itu dari bunda! " ucap Carez, iya anak kecil itu adalah Carez yang masih berumur empat tahun,
" Carez nggak boleh ngomong gitu ke ayah " ucap wanita itu, ibunya Carez,
" Kenapa nggak boleh bunda?, pria ini nggak pantas jadi ayah Carez, pria yang nggak pernah ada di saat
bunda membutuhkannya, pria yang selalu pergi tengah malam dan pulang seenaknya sendiri, tidak tahu
malu!!! " ucap Carez, anak berumur empat tahun sudah bisa mengucapkan kata itu, sudah mengerti permasalahan orang dewasa yang seharusnya belum saatnya untuk ia mengetahui semua itu,Pria itu pergi keluar rumah dengan perasaan kesal, menutup pintu dengan keras lagi, udah bukan dia yang bayar rumah, main dibanting aja tuh pintu, dikata bantal apa kalo dibanting nggak rusak, Carez, ia menatap bundanya dengan matanya yang sudah berlinang air, memeluk bundanya dengan sangat erat, sambil memangis didalam pelukannya,
" Bunda, adek nggak papa kan? " tanya Carez, menatap bundanya, benar, Varez masih berada di dalam kandungan ibunya, adik kesayangan Carez,
" Nggak papa kok Carez, kita ke kamar bunda aja yuk " ucap wanita itu, mereka berdua pergi ke kamar yang serba putih, dengan berbagai hiasan di dindingnya,
Mereka berdua duduk di atas kasur yang selembut kapas, Carez masih memeluk bundanya, dan sesekali ia mengajak adiknya yang masih ada diperut bundanya itu berbicara,
" Besok kalo adek udah lahir, kita tinggal bertiga aja ya bunda?, kita tinggalin ayah sendirian aja " ucap Carez, wanita itu hanya menganggukkan kepalanya lalu tersenyum ke arah Carez,
" Carez mau namain adeknya siapa? " tanya wanita itu,
" Eummm?, gimana kalo Varez?, biar namanya sama kayak Carez bun " ucap Carez,
" Bagus tuh, oke deh, adeknya namanya Varez " ucap wanita itu sambil mengelus rambut Carez,
" Yeay, halo adek Varez, ini abangmu, besok kalo kamu udah lahir abang langsung beliin mainan ya, nanti kita main bareng sama bunda " ucap Carez, ia menatap wajah ibunya dengan sangat gembira, amat sangat gembira,
Pagi hari sudah datang, Carez sudah berada di dapur, anak itu, yang tingginya belum bisa mencapai wastafel dam mej dapur, ia meggunakan kursi agar tubuhnya dapat mencapai tingginya wastafel, mencuci buah buahan, alu meletakkannya di piring, dan mengantarkannya untuk bundanya di dalam kamar, membangunkan wanita yang masih tertidur pulas disana,

KAMU SEDANG MEMBACA
7 Days for 7 Dreams
Fanfic|| 7 lelaki berbeda orang tua yang menjadi satu keluarga, berjuang untuk mempertahankan jumlah anggota mereka, meraih mimpi dan kebahagiaan bersama. ||