~Bab. 14

97 7 1
                                        

HAPPY READING GESSS 😭❤

||•••||•••||



BAB. 14

" Lagi sakit aja masih mikirin toko, udah paman istirahat aja, nanti biar Carez yang urus " ucap Carez, beberapa detik kemudian, yang lainnya termasuk Varez sudah berada di dalam ruangan itu, awalnya Varez menatap bingung ke arah pria yang berbaring di atas, setelah ia berkelahi sebentar dengan otaknya yang mencoba mengingat siapa pria itu, Varez tetap hanya menatapnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun, asap hitam berdiri disampingnya, dengan hembusan napas yang masuk ke telinga Varez, berbisik kemudian mengelus rambut Varez,

" Kau harus berhati hati dengannya, kapas bisa saja menjadi jebakan tikus, tapi...terserah kau saja, ingin mempercayainya, atau menaruh curiga terhadapnya " ucap si antagonis itu, kemudian pergi begitu saja, akankah Varez mendengarkan ucapan si antagonis tadi?, tapi pria diatas ranjang itu terlihat baik, ayolah, hari ini Varez mendapatkan banyak hal, ia menutup telinganya, seolah tak mendengar apapun, tidak mungkin bukan kalau pamannya itu jebakan tikus?, tidak mungkin lah,

Setelah Mereka selesai menjenguk pria itu, mereka keluar dari kamar rawat, lalu menuju ke pintu keluar rumah sakit, kebetulan ada banyak perawat yang bisa menjaga paman mereka itu, jadi...mereka memutuskan untuk pulang terlebih dahulu sebelum sepakat menjaga toko, diparkiran dimana mobil Nathael berada, semua sudah berada di dalam mobil, seperti posisi biasanya ya, Varez dan Carez tetap duduk di kursi belakang, mobil sudah mulai berjalan melewati banyaknya mobil lagi sekarang.

Anak itu, Varez, apa lagi kali ini?, kepalanya pusing, telinganya juga kembali berdenging, begini lagi?, ada ap sebenarnya dengan anak itu?, Varez menutup telinganya dengan kedua tangannya seperti biasa, menundukkan kepalanya, belum ada yang sadar dengan keadaan Varez, mereka yang disana, selain Varez, masih membahas tentang toko, sampai tidak mmperhatikan Varez, kebetulan di kursi mobil Varez dan Carez masih ada sisa, karena diberi jarak, tentu saja sia sia kalau tidak digunakan bukan?, si antagonis asap hitam itu muncul lagi disana, duduk di antara Varez dan Carez, matanya menatap tajam ke arah Varez.

" Anak payah ini, dia memendam semua rasa sakitnya sendirian, ayolah kau membuatku merasa kasihan, padahal baru saja ingin ku tambah rasa sakitnya, tapi...tidak jadi, besok saja, kau nikmati dulu yang hari ini " ucap si antagonis, ia mengelus rambut Varez, lalu pergi,

Carez, Akhirnya ia mengalihkan pandangannya dan melihat ke arah varez, panik menggambarkan wajah Carez saat ini, ia memeluk adiknya itu terlebih dahulu, menenangkan Varez di dalam pelukannya, tidak mudah, tapi ia berusaha,

" Var!, Varez " ucap Carez, ia memeluk erat tubuh Varez, dengan tangannya yang mencoba menepuk bahu Haelka di depannya, anak itu berhasil membuat Haelka menoleh kebelakang, melihat Varez yang lagi lagi kambuh, dan memberitahukannya ke Nathael,

" Bang, nyetirnya lebih cepat lagi bang, Varez kambuh " ucap Haelka, Nathael segera menambah kecepatan mobilnya,

{ Percepat waktu....... }

Kini mereka sudah sampai di mansion, Jovan dan Nathael membantu Varez untuk keluar dari mobil dan masuk ke dalam mansion, dengan kondisinya yang sekarang, mungkin Varez belum bisa menaiki tangga, mau bagaimana lagi, Jovan akan menggendongnya, Varez menolak tindakan Jovan, ia akan naik sendiri ke atas,

" Varez bisa ke atas sendiri bang... " ucap Varez, nada suaranya melemah, tapi ia tetap nekat naik ke lantai atas sendiri, Tapi Carez tetap mengikuti Varez dari belakang,

Varez berdiri sebentar didepan kamarnya, tangannya sudah memegang gagang pintu, tapi ia menoleh ke arah Carez yang berdiri disampingnya, menatap abangnya dengan matanya yang sebenarnya sudah tidak tahan untuk dibuka lebih lama lagi, nada suaranya semakin melemah,

7 Days for 7 Dreams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang