HI, HELLO, ANNYEONG ❤, HAPPY READING YA 🤗.
•••||•••||•••||•••
Bab. 13
" Yaaa kan tadi Varez bercanda Sama bang Haelka, maaf ya bang?, ya? " ucap Varez, ia berulang kali meminta maaf,
" Kamu itu persis sama bunda, suka pingsan tiba tiba, nggak jelas, aneh, dan uniknya cuma kamu yang kayak gitu, abang nggak pernah, jadi karakter bunda itu nurun ke kamu semua, makanya abang panik kalo kamu kayak gitu tadi " ucap Carez, Ia menatap wajah Varez, Dan tersenyum ke adiknya itu, sungguh senyuman yang manis,
" Iya kah bang?, wahhh Varez jadi makin penasaran sama wajahnya bunda, pasti mirip sama Varez juga?, atau abang? " Varez selalu bersemangat ketika Carez bercerita tentang bundanya, Sepenasaran itukah kamu dengan wajah bundamu Varez?, tapi itu mustahil untuk terwujud, sangat mustahil, kecuali didalam mimpi,
" Kalo misal abang ketemu sama ayah secara nggak sengaja, abang mau bilang apa?, dan mau nggak maafin ayah? " tanya Varez,
Jovan, Haelka, Rendy, dan yang lainnya, sedang tersenyum meliha Varez dan Carez dari dalam mansion, mereka memang buka keluarga kandung dua adik abang itu, tapi...mereka sudah bertahun tahun hidup bersama di dalam mansion, Saling membantu dan Berusaha menjadi gambaran keluarga untuk Carez dan Varez, kalau diceritakan flash back waktu pertama kali merek bertemu itu...panjang ceritanya, intinya mereka sudah hidup mandiri di dalam mansion sudah lama sekali.
" Ihhh beneran deh, gue liat pemandangan mereka akur kaya gini aja udah seneng banget gue, lebih seneng daripada dapet nilai bagus " ucap Haelka,
" Kalian tahu?, disana ada yang sedang akur akurnya, dan disini aja yang sedang mewek nangis tapi dipendam " ucap Jovan ia merangkul Nathael yang sudah banjir air mata,
" Gue lagi cengeng, jangan ganggu! " ucap Nathael, ia menghilangkan ingusnya di baju Jovan,
" Heh, nangis sih nangis, tapi jangan buang ingus lo dibaju gue juga lah " ucap Jovan,
Beralih ke dua bocah kembar tapi tidak mirip, Varez dan Carez masih duduk disana, di bawah langit biru terang, dan didepan si antagonis yang tak terlihat, ia berdiri dibelakang Varez dan Carez, memegang bahu mereka berdua, tapi hanya Varez yang dapat merasakannya, Varez memutar posisi duduknya, ia menghadap ke Carez, membuat tangan si antagonis itu terlepas dari bahu Varez,
" Abang, masuk yuk, panas kalo diluar terus " ucap Varez, Carez menganggukkan kepalanya lalu berdiri dan jalan masuk dalam mansion,
" Dari sekian banyaknya bentuk, kenapa harus asap sih?, kan jadi sering nggak dianggap " ucap si antagonis, Lebih baik memilih untuk pergi saja, daripada terus terusan tidak dianggap,
Didepan pintu, tentu saja wajah Nathael sudah banjir dengan air mata, Jovan sibuk merangkul Nathael, Varez tertawa melihat mata Nathael yang mulai membengkak, sedangkan bayi beruang, Haelka ia berdiri dengan kue ditangannya yang sudah ia makan setengah, dan Malvin yang juga sibuk memakan ku bersama Haelka, Rendy baru menyadari hal itu, ia lantas memukul kepala dua orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Days for 7 Dreams
Fanfiction|| 7 lelaki berbeda orang tua yang menjadi satu keluarga, berjuang untuk mempertahankan jumlah anggota mereka, meraih mimpi dan kebahagiaan bersama. ||
