~BAB . 7

131 10 4
                                        

HI, HELLO, ANNYEONG YEOROBUN...HAPPY READING YACH 🤗.

•••||•••||•••

BAB . 7

Semua bahan sudah didapatkan, snack snack pun sudah terkumpul jadi satu, tinggal membayar saja lalu pulang,  Varez sudah tidak sabar memakan es krim bungeoppangnya di dalam mobil, setelah kasir menjumlah total belajaan, Haelka mengeluarkan kartu milik Carez lalu memberikannya kepada penjaga kasir, setelah selesai membayar, mereka bertiga masuk ke dalam mobil, bersiap untuk perjalanan pulang ke penginapan, hanya memerlukan sepuluh menit saja untuk sampai, Varez duduk di samping Haelka, dan Jovan menyetir di depan, Varez memakan es krim nya dengan damai dan nikmat.

Tak terasa, mereka sudah sampai di gerbang depan penginapan, Varez membawa tas belanjaan yang paling ringan, hanya berisi snack snack dan minuman soda, Jovan membawa yang paling berat, isi daging, sayuran, dan nasi instan.

          " Wihhh, Varez, es krim abang mana? " tanya Carez,

                     " Ada bang, nih " ucap Varez sambil memberikan es krim carez,

Baru saja tadi langit yang membiru terang dan cerah menyapa mereka, eh, sudah masuk sore hari saja ternyata, kini giliran langit jingga dengan view sunset yang menyambut mereka bertujuh di halaman penginapan, Malvin dan Jovan mengangkut tempat bakaran ke halaman, Haelka dan Rendy membantu membuat perbumbuan, dan Carez juga Nathael menyalakan api unggun di dekat tempat bakaran, tapi, kenapa mereka memisah tempat bakaran begitu, api unggun juga bisa untuk membakar daging, kenapa harus dua api di sana?.

Malvin mulai menyalakan api di tempat barbeque, Nathael mulai menaruh berbagai daging di atas sana, Dan Varez?, dia sedang memakan snacknya di samping Carez, dan sesekali menyuapi snack itu ke Carez dan Nathael, juga ke yang lainnya, Nathael dengan sepotong daging yang sudah terbakar dengan matang sempurna, berbalut rasa lezat, ia berikan suapan daging itu ke Varez, tentu saja ia tiup terlebih dahulu, karena masih panas.

Sekarang langit sudah mulai gelap, di atas mereka sudah berkumpul awan awan mendung yang tiba tiba saja menyelimuti langit dengan rapat dan tertutup semua, benar benar gelap, setetes air mulai jatuh ke tanah, Malvin dan yang lainnya mencoba melindungi makanan, mereka membawa semua makanan dan minuman masuk ke dalam penginapan, Nathael sudah terlebih dahulu masuk, dan yang terakhir varez, entah hanya halusinasinya saja, atau meman benar?, dia melihat Nathael pergi ke sebuah tempat yang dipenuhi dengan banyaknya pohon, Padahal di dalam pet tempat penginapan itu, tidak terlihat ada hutan sama sekali.

Dengan mengikuti rasa penasarannya, Varez berjalan di belakang Nathael, menuju ke dalam gelapnya hutan, setelah sampai di tengah tengah tempat yang penuh dengan pohon itu, Nathael berhenti disana, Varez juga mengikutinya berhenti, ia memanggil Nathael,

                     " Abang... " ucap Varez memanggil sosok didepannya yang bahkan sama sekali tidak melihat ke arahnya,

Tapi kini pemuda itu, memutarkan tubuhnya, membuat wajahnya dan Varez saling berhadapan dengan jarak yang agak jauh, kali ini tidak bisa di deskripsikan lagi, bahkan aku pun bingung menjelaskannya, bagaimana ya?, sosok di depan Varez itu, yang ia kira adalah Nathael abangnya, tebakannya seratus persen salah, itu bukan Nathael, baju pemuda itu seketika berubah menjadi warna hitam yang menyatu dengan gelapnya hutan, dengan topi dan masker yang menutupi wajahnya, Varez benar benar panik sekarang, telinganya kembali berdenging entah karena apa, Varez melangkahkan kakinya mundur kebelakang, menjauhi lelaki itu, memutar badannya, menuju ke arah keluar dari hutan.

Ditengah angin yang dingin, dan air hujan yang terus jatuh membasahi segalanya disana, di tengah malam yang akan menyapa Varez dalam heningnya, sebuah benda yang sudah diasah dengan tajam setajam tajamnya, siap untuk menerkam mangsa pertamanya setelah sekian lama, mendarat tepat, menusuk perut Varez dari arah belakang,

7 Days for 7 Dreams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang