~BAB . 10

49 4 4
                                    

HELLO, MORNING YEOROBUN, HAPPY READING YA~

||•••||•••||•••||

BAB . 10

Dengan candaan mereka itu, tak terasa mobil sudah memasuki gerbang mansion, semua turun dari mobil, Nathael dan Carez membantu Varez untuk keluar dari mobil, ia membawakan koper Varez yang ada di penginapan, sudah diambil oleh supir tadi, Varez mencoba mengangkat kopernya sendiri disaat yang lainnya masih sibuk dengan barang bawaan mereka, sudah berlagak sombong, sok kuat setelah adanya jahitan dari luka di perutnya, ya..., tetap saja tidak bisa mengangkat koper itu.

                        " Argghhh, perasaan nggak seberat itu deh " ucap Varez, Haelka yang melihat Varez mengangkat koper itu lantas mendekatinya, dan memukul kepala Varez,

                        " Lo tuh dah dibilangin jangan bawa yang berat, malah ngangkat koper, pinter pinter " ucap Haelka, Nathael melihat Haelka memukul kepala Varez dan memarahinya,

                        'PLAKK...' Nathael juga memukul kepala Haelka membuat Varez tertawa tipis,

                        " HEH!!!, adek gue itu, jangan asal pukul pukul aja, enteng banget tuh tangan kayaknya " ucap Nathael,

                        " Yeuuu, nggak sopan!, gue lebih tua dari lo " marah Haelka,

                        " APA?, NGGAK TERIMA?, IYA? " bentak Nathael, oke cukup, kalau dilanjutkan akan lebih panjang lagi urusannya, Haelka memegang kepalanya yang benjol karena kena pukul Nathael,

Akhirnya koper Varez dibawa Nathael, masuk ke dalam mansion, wahhh, senangnya dapat bernapas lega didalam mansion lagi, Varez menjatuhkan dirinya di atas sofa, begitu pula dengan Carez dan Haelka, kalau Jovan, ia membantu Nathael membawa koper ke kamar masing masing, baru saja sampai, Rendy sudah menuju dapur, mengambil buah buahan dan memotongnya, lalu meletakkannya di atas meja ruang tamu.

Nathael dan Jovan sudah selesai dengan masalah angkut mengangkut koper, Nathael duduk di samping Varez, dan Jovan disebelahnya, Jovan melihat ke arah Haelka yang masih memegangi kepalanya, ia berbisik ke Nathael,

                         " Tuh benjol lo yang buat kan?, huh, benjolan di kepala gue aja belom sembuh sampe sekarang " ucap Jovan sambil tertawa,

                         " Habisnya dia mukul kepala Varez sih, ya gue pukul balik lah " ucap Nathael, ia bangkit dari duduknya, dan menuju ke dapur, sepertinya hendak membuatkan sesuatu untuk Varez,

                         " Varez jadi mau bungoppang nggak? " tanya Nathael, benar bukan, Ia pasti membuat sesuatu itu untuk Varez, bungoppang isi kacang merah, favorite adik kecil si bayi hamster,

                         " Mau, aghhh..., mau bang " ucap Varez, sangat bersemangat sampai ia melupakan luka di perutnya itu,

Minyak bertemu dengan permukaan cetakkan bungeoppang yang sudah mulai panas, Nathael masih sibuk dengan adonan bungeoppang yang ia buat, terlihat sangat mahir dalam membuatnya, ia menyiapkan selai kacang merah yang ada dikulkas, Nathael mulai menuangkan adonan ke cetakkan yang panas, Malvin tampak tertarik dengan aroma bungeoppang buatan Nathael, ia pergi ke dapur dan berdiri disamping Nathael,

                         " Ngapain bang? " tanya Nathael, tapi tangannya masih sibuk membuat adonan,

                         " Mau bantuin lo lah " jawab Malvin, jangan Nathael, jangan biarkan Malvin menyentuh alat dapur sedikitpun, lihat itu, Rendy sudah berdiri di ujung dapur, di depan kulkas, dengan tangan yang siap melemparkan panci,

7 Days for 7 Dreams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang