~BAB . 9

44 5 4
                                    

HAPPY READING YEOROBUN! 👍🏻😁.


•••||•••||•••

BAB . 9

Pagi hari sudah datang, matahari tersenyum dengan lebar, cahaya terang memasuki ruangan rawat Varez melalui jendela, anak itu, Varez sudah bangun terlebih dahulu, tumben sekali, mata bobanya menatap ke segala arah, ia mengubah posisinya, dari tiduran ke posisi duduk, senyum manis sudah tergambar di wajah Varez, melihat abang abangnya yang teridur dengan sangat nyenyak, ia mengelus surai rambut Nathael dan Rendy, membuat kedua orang itu terbangun dari tidurnya, Nathael melihat ke arah Varez yang sudah terduduk disana, ia membangunkan sekali lagi Rendy yang ada disampingnya dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya.

                   " Eunggg?, Varez?, udah bangun?, pinternya " ucap Nathael sambil membalas senyuman Varez,

                   " Abang..., bangun bang, malu sama Varez yang udah bangun duluan nih " lanjut Nathael membangunkan Rendy,

                   " Iya Nath, bentar, lima menit lagi, abang ngantuk banget " lirih Rendy, ia masih malas untuk membuka matanya, Varez tertawa dengan abangnya itu, ia mencoba meraih gelas yang berada di meja sebelahnya, tapi tangannya tidak bisa mencapai gelas itu, jaraknya terlalu jauh untuknya, Nathael berdiri dari duduknya di samping Varez, menuju meja tempat gelas itu diletakan, dan mengambilkannya untuk Varez,

                   " Air digelasnya tinggal dikit Var, Varez mau minum?, abang ambilin dulu ya " ucap Nathael dengan gelas ditangannya,

                   " Nggak papa bang, itu digelasnya kan masih ada, itu dulu aja " ucap Varez, ia mengambil gelas yang digenggam Nathael itu, lalu meminumnya,

                   " Hadeh, nih anak " ucap Nathael, yang membuat Varez tertawa denga wajah abangnya itu,

Nathael berjalan ke sofa, berniat untuk membangunkan yang lainnya, tapi..., membangunkan mereka itu susah, sudah seperti ujian matematika seratus soal, hehe, aku bercanda, tapi memang menbangunkan mereka benar susah, tapi tenang, Nathael tidak pernah kehabisan ide untuk membangunkan orang orang itu, ia berteriak, berpura pura seolah keadaan Varez kembali kritis, membuat semua yang tidur lekas membuka matanya dan melihat ke arah Varez.

                    " Varez!, kamu kenapa Var?, Varez!!! " ucap Nathael dengan seratus persen kebohongan didalam ucapannya, Tapi cara itu benar benar ampuh, Varez melihat ke arah Nathael,

                    " Lah?, kok Varez? " ucap anak itu dengan wajah imutnya, Carez langsung bangun dari tidurnya, berjalan ke ranjang Varez, dengan posisi terkejut dan nyawanya masih belum terkumpul sepenuhnya, ia tersandung kaki Jovan yang tidur di bawahnya, kenapa tiba tiba Jovan tidur disana?, Carez jatuh tersungkur ke bawah, dan Jovan memegangi kakinya yang membuat orang terjatuh itu,

                    " Carez!, sakit woiii... " ucap Jovan, ia memegangi kakinya itu,

                    " Maaf bang, Carez nggak liat " ucap Carez, ia berdiri lalu menuju ke arah Varez,

                    " Varez?, lo nggak papa kan? " tanya Carez panik,

                    " Sehat sentosa malah, tadi bang Nathael cuma bercanda, biar kalian pada bangun, habisnya bangunin orang kayak kalian tuh, gimana ya?, ngerjain soal mtk " ucap Varez sambil tertawa, Carez kesal dengan adiknya itu, ia memukul punggung Varez, ia lupa kalau lukanya ada disana,

'Plakkk...' Wow, perlahan tapi sakit, Carez memukul Varez tepat di dekat luka adiknya itu

                    " Arrgghhh! " ucap Varez, tangannya memegang luka yang dipukul Carez itu,

7 Days for 7 Dreams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang