~BAB. 15

47 3 1
                                    

HAPPY READING ❤❤❤

||•••||•••||



BAB. 15

" Kita jaga toko cuma tiga hari ya, tadi paman bilang ke Carez gitu " ucap Carez,

" Semoga lancar semua, kita usahakan walau tanpa pamannya Carez, toko tetap buka, dan jangan sampai sepi, oke? " ucap Haelka,

" Kalian yakin ini akan lancar?, tidak akan seru kalau tidak ada musibah " asap hitam itu mengagetkan Varez, karena hanya dia saja yang dapat melihat pengganggu itu,

" Diamlah, aku tahu maksudmu, akan kubuat semua seperti yang kau ucapkan tadi dikamar, sekarang pergilah " ucap Varez, ayolah, apa yang anak itu sembunyikan?,

Beberapa jam kemudian, setengah dari bagian toko sudah dibersihkan, dan tertata rapi, hanya tinggal membukanya saja besok pagi, Carez meletakkan papn tanda tutup di depan toko, dan mengunci pintunya, Jovan yang menyetir mobil lagi kali ini, dan Malvin duduk disebelahnya, Semua sudah berada didalam mobil, Jovan, tangannya mengarahkan kaca yang berada di dekat tempat duduknya ke arah Varez, dan mulai berbicara ke Malvin,

" Bang, tingkah Varez setiap traumanya kambuh kayak ada yang aneh nggak sih?, sikapnya bisa berubah secepat itu, Jovan curiga dikit nggak apa kan bang? " ucap Jovan, ia mengalihkan pandangan Mavin yang awalnya masih fokus ke ponsel yang abangnya pegang,

" Jangankan lo, abang aja juga curiga " ucap Malvin,

***

Mereka telah sampai di mansion, semuanya lelah setelah membersihkan toko, mereka menjatuhkan tubuh mereka secara bersamaan di sofa dan lantai, tidak untuk Varez, ia masih memasang wajah santainya dan tidak terlihat kelelahan sedikit pun, anak itu berjalan ke meja dapur, mengambilkan gelas berisi air mineral unruk keenam abangnya, meletakkannya di atas meja ruang tamu, dan kembali duduk di sofa samping Nathael dan Carez,

" Abang, besok Varez pulang sekolah sendiri aja, soalnya Varez mau beli sesuatu dulu, boleh kan bang? " tanya Varez, ia menatap secara bergantian ke arah abang abangnya,

" Boleh..., tapi inget!, langsung pulang ke rumah oke?, udah sekarang Varez siap siap dulu, taruh bukunya ke dalam tas, jangan sampai ada yang ketinggalan " ucap Nathael, ia mengelus lembut surai rambut Varez, lalu menyuruhnya untuk menyiapkan buku pelajaran sekolah,

Kini Varez sudah ada didalam kamar sendirian, sementara yang lainnya masih berada diruang tamu, Varez, tangannya membuka laci meja di samping kasurnya, mengambil buku note kecil miliknya, yang sudah pernah dideskripsikan di cerita sebelumnya, berwarna coklat dengan tali merah sebagai pengait, Membuka setiap lembarnya secara bergantian, hingga akhirnya ia berhenti di salah satu halaman dengan sebuah foto didalamnya, foto siapa itu?, mungkin abangnya banyak menyembunyikan rahasia darinya, tapi...ternyata Varez lebih banyak menyembunyikan rahasia selama ini, dengan wajah polosnya, ia berhasil membuat abangnya berpikir bahwa tidak ada yang terjadi pada Varez, seolah semua baik baik saja.

" Ini masih berlanjut abang, bahkan meningkat, cuma Varez yang kayak gini bang, di dalam mansion, cuma Varez bang " ucap Varez, membingungkan bukan?,

Langit gelap telah menyelimuti malam hari, dengan bintang sebagai hiasannya, dan bulan sebagai penerangnya, semua telah terlelap dalam tidurnya, termasuk Varez, ia tidur dengan foto yang masih dipegang ditangannya, sebenarnya siapa yang ada didalam foto itu?, seseorang yang belum pernah muncul sebelumnya, kini masuk ke dalam cerita tanpa menunjukkan wujudnya, bukan si antagonis, bukan pemuda berjas biru tua yang berdiri di depan kamar rawat Varez dulu, lalu siapa dia?, jadi sebenarnya Varez itu tidak sepenuhnya polos, hanya terlalu banyak menyimpan rahasia saja.











































Hulluw gesss, semoga happy bacanya ya 😭👍🏻.

Udah lama banget kita tidak saling bersapa, hulluw, Hai, annyeong 😭❤❤❤.

1 bab lgi deh biar aku bisa membayar rasa malu ku karena ngira wp ke reset padahal salah akun 😭🙏🏼.

7 Days for 7 Dreams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang