Pertemuan yang berawal dari sebuah masalah berujung pernikahan, Gadis cantik yang memilki bisnis dibidang fashion terpaksa harus menerima lelaki yang dipilihkan orang tuanya.
Pria yang memiliki kulit putih berseri, terlahir sebagai anak tunggal kay...
Esok pagi Caca bersiap pergi ke venue, hari ini adalah acaranya. Caca akan berangkat dengan Rei karna mereka akan ke tempat yang sama.
Didalam mobil Caca terus mengaca, menepuk nepuk pipinya dengan spons bedaknya. Rei melirik dari ujung matanya sekilas.
"Muka lo udah kayak badut dibedakin terus." Ejek Rei sambil menyetir.
Caca menatap tajam ke Rei. "Jangan banyak komen deh."
Rei tertawa, ia semakin mempercepat laju mobilnya sampai ke hotel Lintang.
Setelah dua puluh menit Caca sampai, ia langsung keluar dari mobil dan masuk kedalam hotel.
Reiner hanya berdecak kecil,"Manusia yang ngga tau terima kasih adalah Caca." Ucap Rei sendiri.
Divenue sudah ramai beberapa orang, Caca langsung ke backstage untuk melihat persiapan.
"Gimana Yu, aman kan?"
Ayu mengacungkan jempol nya, Caca tersenyum tenang. Dari arah pintu ada Tama yang berjalan ke arahnya.
"Hai Ca.." Sapa Tama.
Caca tersenyum tipis,"Hai juga Pak."
"Kita ambil photo dulu kali ya beberapa sama model."
"Iya boleh." Jawab Caca. Lalu mereka mengumpulkan semua model dan crew yang bekerja.
Setelah mengambil beberapa photo, acara pun akan dimulai.
Diahkir sesi Caca dan Tama muncul untuk menyampaikan beberapa kata dalam project kolaberasi berdua. Di arah pintu ada Reiner yang terus menatap istrinya tersebut ada rasa bangga tetapi juga rasa kesal yang tidak jelas.
Setelah selesai semua tim, termasuk Tama, Caca ikut makan malam bersama untuk merayakan lancarnya event yang mereka buat.
"Mari bersulang untuk keberhasilan kita semua." Ucap Tama mengangkat gelas lebih dulu, lalu semua mengikut gelas mereka saling sentuh.
Acara makan malam sangat riuh, bicara satu sama lain, Tama yang duduk dekat Caca juga mencari kesempatan untuk mengobrol dengan Caca.
"Makasi ya Ca udah mau kolab sama aegyo." Kata Tama tulus.
Caca tersenyum,"Jangan gitu pak justru saya yang merasa terhormat dipilih aegyo." Balas Caca tak kalah tulus.
"Kedepannya saya kalau ajak lagi mau ya."
Caca menganguk,Tama memajukan gelas nya. Caca pun menyetuhkan gelasnya.
"Cherss." Ucap Caca lalu mereka tertawa, tanpa sadar daru sudut lain ada yang memperhatikan terus.
Saat Caca tengah asik mengobrol ada pesan masuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.