Reiner sudah pulang kerumah dari kemarin pagi, ia sedang berada dikamar saat ini.
Septi mengetuk pintu kamar Rei, setelah memastikan Rei menjawab mamanya itu melangkah masuk.
"Rei Caca belum pulang juga?" Septi yang langsung bertanya dan berdiri di depan ranjang tidur Reiner.
Reiner bangun ia diam saja.
"Mama tanya sama kamu, kalian ada apa?"
"Ngga ada apa apa Ma."
"Kamu jangan bohong sama mama ya."
"Ma ini rumah tangga Rei, kehidupan Rei kenapa selalu ikut campur."
"Apa kamu bilang?"
"Mama cuma mau yang terbaik buat kamu."
Rei berdiri ia mendekat ke mama nya menatap ke mama nya.
"Terbaik? terbaik buat siapa? buat mama atau aku?"
Septi tampak syok mendengar semua ucapan anak satu satu nya ini.
Rei pun pergi meninggalkan mamanya yang terdiam itu.
•••
Pagi ini Caca masih dirumah orang tua nya, ia sedang menyuapi mama nya sarapan."Mama kalo ada rasa sakit bilang ya, biar Caca bisa langsung bawa mama kerumah sakit." Kata Caca.
Mama nya tersenyum,"Iya sayang, Ca kamu ngga kangen sama suami kamu?"
Caca meletakan piring yang sudah kosong itu dimeja sebelah ranjang mamanya.
"Saat ini Caca mau fokus sama kesehatan Mama."
"Kalian berantem ya?"
Caca terdiam saat mamanya mengatakan itu, hatinya berdesir tenggorkannya merasa tercekat menahan sesuatu untuk keluar, Caca belum mau bercerita apa apa karna kondisi mamanya ia tidak ingin menambah pikiran mamanya.
Caca mengambil ponselnya lalu mencari nama musuh yaitu suaminya.
"Mama kalo kangen sama Rei bilang, biar kita telpon Rei suruh kesini ya." Ucap Caca pelan.
Mama Anti tersenyum, setelah itu Caca mulai menghubungi Reiner.
Tidak lama panggilan nya terhubung, Caca mengloudspeker panggilannya.
"Rei kapan kesini, katanya janji hari ini." Caca berusaha untuk bersikap seolah mereka tidak ada masalah agar mamanya tidak curiga.
"Iya ini gua otw Ca, tunggu ya."
"Oke hati hati ya." Setelah itu Caca langsung mematikan panggilan.
"Kan apa Caca bilang, Caca sama Rei baik baik aja Ma." Ucap Caca. Mama Anti tersenyum.
"Kalo gitu Caca keluar dulu ya, kalo mama butuh apa apa bunyiin aja bel ini."
Caca membawa piring tadi dan keluar dari kamar mamanya. menghembuskan nafasnya setelah keluar dari kamar mamanya.
Tak lama Reiner datang dengan membawa bingkisan yang sangat besar Caca berdiri didepan rumahnya menatap datar pada Rei.
"Sorry gua harus repotin lo." Ucap Caca.
Reiner tidak menjawab ia malah nyelong masuk begitu saja, Caca memutar bola matanya malas.
"Mba.." Caca memanggil mba yang bekerja sebagai IRT dirumah ini.
Mba siti itu pun keluar,"Iya non."
"Kasih ke mba aja Rei bingkisan lo."
Rei pun memberikan bingkisannya ke mba Siti tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By accident
FanfictionPertemuan yang berawal dari sebuah masalah berujung pernikahan, Gadis cantik yang memilki bisnis dibidang fashion terpaksa harus menerima lelaki yang dipilihkan orang tuanya. Pria yang memiliki kulit putih berseri, terlahir sebagai anak tunggal kay...