Hari ini mereka resmi pindah rumah, semua perabotan yang dipesan dua hari lalu sudah tersusun rapih.
Caca memutari rumah, ia mengecek semua keadaan rumah memastikan semuanya sudah baik dan benar.
Setelah selesai mengecek semua Caca kembali ke ruangan utama rumah ini, ada Reiner yang duduk sedang beramain ponsel.
"Gimana Ca, ada yang kurang ngga?" Tanya Reiner, Caca yang baru saja duduk bersebrangan dengan Rei.
"Aman ko Rei." Jawab Caca.
Reiner tersenyum.
Karena hari sudah semakin siang, ini waktunya mereka untuk makan. Sejak beberapa jam tadi mereka disibukkan oleh ponselnya masing masing.
Reiner lebih dulu inisiatif menanyakan Caca ingin makan apa.
"Mau makan apa Ca?"
Caca melihat ke Rei lalu menaruh ponselnya diatas meja.
"Kita belum stok bahan bahan makanan ya,"
Reiner menjawab,"Besok kita beli sama sama."
"Hari ini pesen aja dulu." Lanjut Rei.
"Pesen nasi padang aja deh."
"Oke gua pesen ya."
Setelah empat puluh menit menunggu ahkirnya pesanan mereka datang.
Caca langsung menyiapkan piring dan minum di meja makan.Reiner makan dengan sangat lahap, begitupun Caca sampai selesai. Setelah selesai makan Caca bicara.
"Rei ada yang mau gua omongin."
Dibagian kening Reiner muncul keringat kecil karna kepedasan. Reiner pun menyahut setelah meneguk air putih.
"Ngomong aja Ca,"
"Gua besok mau ke Jepang selama seminggu." Ucap Caca.
"Seminggu?"
Caca menganguk,
"Kenapa mendadak?"
"Ngga mendadak juga Rei, ini buat kerjaan ko."
Reiner pun setuju tanpa mau bertanya lebih lanjut ia tidak ingin nantinya ribut.
"Gua berangkat nya sama Tama yang waktu itu."
"Tama? berdua aja?" Saat Caca mengatakan itu Rei jadi ingin meminta Caca untuk tidak pergi tapi masih ia tahan.
"Ngga berdua aja Rei, gua bawa tim termasuk Ayu."
Reiner sedikit bernapas lega, ia kira akan pergi berdua saja.
"Oke kalo gitu,"
"Lo ngga masalah kan?"
"Engga ko, ini kerjaan Ca gua ngerti."
"Oke thanks ya Rei." Caca tersenyum setelah itu.
Reiner tertegun melihat Caca dengan senyum lebar itu membuat jantungnya berdegup kencang.
•••
Pagi pagi Caca sudah sibuk mengecek semua barang bawaannya agar tidak ada yang tertinggal, keberangkatannya jatuh pada pukul 08.00 pagi.Reiner baru saja terbangun melihat Caca duduk didepan kaca meja riasnya.
"Lo berangkat jam berapa Ca?" Tanya Reiner suara nya masih serak serak abis bangun tidur.
"Jam delapan Rei."
"Tunggu ya biar gua anter,"
"Gua naik taxi online aja, lo juga masih ngantuk."
"Biar gua yang anter," kekeh Reiner.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married By accident
FanfictionPertemuan yang berawal dari sebuah masalah berujung pernikahan, Gadis cantik yang memilki bisnis dibidang fashion terpaksa harus menerima lelaki yang dipilihkan orang tuanya. Pria yang memiliki kulit putih berseri, terlahir sebagai anak tunggal kay...