Bagian 10

1.2K 86 5
                                    

Pagi sekali Caca sudah bersiap ingin pergi bersama sahabatnya Nabila. Melihat ke sofa Reiner masih bergelung dibawah selimutnya karna Caca tidak tega untuk membangunkan jadi ditinggalkan saja.

Caca pergi ke parkiran menemui Nabila yang sudah menunggu dirinya.

"Udah izin sama suami Ca," Ucap Nabila saat Caca baru saja duduk dikursi sebelah pengemudi.

Caca menatap tajam ke Nabila.
"Stop deh panggil suami suami Nab."

Nabila tersenyum,"Kan emang suami lo Ca." Jawabnya sambil melajukan mobilnya membelah kota Paris pagi ini.

"Lo beneran ngga izin nih pergi sama gua?"

"Rei masih tidur Nab gua ngga tega buat bangunin."

Nabila menyipitkan matanya menatap curiga.

Caca yang seolah paham apa yang ada dipikiran Nabila,"Ngga yang kayak dipikiran lo ya Nab." Sanggah Caca.

Nabila tertawa, "Emang gua mikir apa?"

"Awas ya lo mikir aneh aneh tentang gua." Ancam Caca.

Nabila hanya tersenyum lalu menambah kecepatan mobilnya menuju ke toko cake miliknya.

Caca dan Nabila turun dari mobil bersamaan.

"Keren banget sahabat gua bisa punya toko di Paris." Mata Caca menatap kagum pada toko milik Nabila.

Nabila pun menyuruh Caca untuk masuk kedalam toko cake nya.

"Lo duduk dulu disini Ca, biar gua ambilin cake terenak disini."

Caca menganguk antusias, selagi menunggu Nabila membawa cake untuk dirinya ia mengeluarkan buku kesayangannya dan mulai mengambar desain baju baju.

Selang tiga puluh menit Nabila muncul membawa cake dengan wangi yang sangat khas tersebut.

"Dari wanginya aja udah enak banget Nab." Puji Caca yang tidak sabar untuk menyatapnya.

"Cobain Ca." Suruh Nabila.

Caca pun langsung menikmati cake yang diberikan Nabila.

"Emm enak banget." Mata nya berbinar rasa cakenya lumer di dalam mulut Caca.

Nabila tersenyum senang,"Nanti gua bawain juga buat suami lo."

Caca hanya menganguk, masih menikmati cake yang ada didepannya.

"Lo kapan pulang Ca?"

"Besok sore mungkin."

"Kenapa ngga lebih lama disini sih Ca?"

"Kerjaan gua aja udah numpuk,"

Nabila pun menganguk setuju.

"Lo sendiri ngga ada niat buat ke indonesia?" Kata Caca melanjutkan.

"Belum ada rencana, gua harus disini karna ngga ada libur kuliah dan toko ini."

Married By accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang