" tolong, bantuin saya.." Seseorang menggoyangkan badan Saga dengan sangat kasar, Saga yang terusik segera ia membuka mata, dan menatap siapa yang tengah mengganggu istirahatnya.
" Tolong, bantu saya, saya di kejar - kejar sama preman," Ucap pria tersebut.
" Wooyyy jangan lari lo !! " Terlihat beberapa orang berteriak sambil berlari ke arah nya.
Tanpa pikir panjang, Saga langsung mengambil tas nya dan menarik sebelah lengan pria tersebut dan di ajaknya berlari.
" WOOOYYY !!! " Teriakan terasa semakin dekat,
Saga dan seorang pria tersebut terus berlari dari kejaran 4 orang di belakang nya." Mau lari kemana lo berdua..," keempat preman itu berhasil mengepung Saga dan pria tersebut.
" Apa mau kalian?" Tanya Saga dengan sedikit rasa takut,yaa bayangkan saja, 2 orang minim otot harus berhadapan dengan 4 preman berbadan kekar, melihatnya saja sudah merinding, apalagi harus melawan nya.
" Urusan gue sama dia," ucap salah satu preman sambil menunjuk ke arah pria tadi, " Tapi disini lo udah ikut campur,lo bakal kita habisin sekalian," lanjut si preman.
" Enak aja, urusan lo sama dia ya udah sama dia aja," Saga sudah cukup pusing saat ini, dia gak mau menambah beban lagi karena alasan menolong orang lain.
" Dahlah gue mau pergi, kalian kalo mau bawa dia silahkan, jangan bawa gue, masalah gue udah banyak, ketimbang nanti ngerepotin kalian doank," ucap Saga, siap beranjak pergi.
Sebuah tangan menahan pergelangan tangan Saga," pleaseee, jangan tinggalin saya, saya janji bakalan ngasih apapun yang kamu mau."
Saga menatap pria itu, menatap dari atas sampai bawah, menggunakan pakaian formal dengan jas rapi dan sepatu hitam kinclong,batin Saga "harusnya sih orang yang seperti ini mudah sekali dalam menyelesaikan masalahnya, tapi ini kenapa minta tolong sama orang gembel seperti gue, apa yang bisa gue lakukan?."
**Buggh** dengan cepat salah satu dari preman memukul bagian belakang Saga hingga pingsan.
.
.
.Saga mulai membuka mata, memandang sekelilingnya, " gue dimana?" Berniat bangun tapi ia urungkan, karena masih terasa sakit di leher bagian belakangnya.
" Kamu sudah bangun?" tanya si pria,mendekat ke arah Saga yang baru sadar sambil membawa segelas air di tangan nya.
" Gue dimana?" Mata Saga masih mengitari seluruh ruangan.
" Kamu di apartemen saya, tadi pingsan dan saya bingung mau bawa kamu kemana, akhirnya saya bawa saja kesini,. Nihh minum dulu," jelas si pria tersebut.
Saga bangun,dan mengambil gelas yang berisi air putih dari tangan pria itu,meneguknya sampai habis.
" Kenalin saya Dallen," pria itu memperkenalkan dirinya, mengulurkan sebelah tangan kanan nya, tanda perkenalan.
Saga hanya menatap uluran tangan tersebut, tanpa ada niat untuk menyambutnya.
" Gue mau pulang," Ucap Saga mulai turun dari atas tempat tidur.
" Nama kamu siapa?" Dallen masih tak putus asa dengan perkenalan.
" Saga." Jawab nya singkat.
" Kamu yakin udah gakpapa?" Dallen menghentikan pergerakan Saga, " mau saya antar pulang?" Lanjutnya.
" Gak perlu, gue bisa pulang sendiri," jawab Saga cuek,sambil penepis tangan Dallen, ia seperti tak tertarik berbicara dengan pria di hadapan nya itu.
" Saya antar ya, sebagai ucapan terima kasih saya ke kamu, pliiisss," ucap Dallen memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku & Kamu
FanfictionJalan terjal yang selalu di lalui oleh Saga, semakin terasa sulit di jalani ketika seseorang datang bersama dengan kemewahannya. Kita punya Cinta, tapi keluargamu punya Kasta.