Nyatanya Ilyas tak memenuhi janjinya dengan baik, harusnya hari itu juga Ilyas pergi dengan Sofia ke rumah Bima seperti apa yang di ucapkan nya sebelum ia berpisah dengan Saga di kantor Bima.
Terlalu tergesa - gesa, sampai akhirnya ia tak memikirkan jika ada bahaya yang sedang mengincar mereka di luar sana, Ilyas hanya berusaha untuk mempertemukan segera adik dan kakak tersebut.
Di perjalanan menuju rumah Bima, Mobil Ilyas mengalami kecelakaan, mobil nya tergelincir dan masuk jurang. Meskipun Ilyas dan Sofia sempat melompat keluar dari dalam mobil, tapi takdir tetap berkata lain, mereka berdua tidak selamat, meninggal sewaktu perjalanan di bawa ke rumah sakit.
" SOFIAAAAA...!! " teriak Saga histeris setelah melihat tayangan berita di televisi.
Plat mobil dan korban yang di evakuasi juga terekam jelas disana.Bima langsung memeluk erat Saga, ia pun juga tak bisa membendung air mata nya.
Suara tangisan Saga terdengar sangat pilu dan ikut menyayat hati nya.Perlahan tangisan itu mulai mereda, dan badan yang Bima peluk tiba - tiba melemas. Saga pingsan.
" Ga... Saga..." Bima menggoncangkan tubuh Saga, tapi tak ada reaksi.
" Ma..tolong ma..." Bima yang melihat istrinya masuk rumah langsung berteriak.
Istri Bima berlari menghampirinya, " ini kenapa pa?" Istri Bima ikutan panik.
" Tolong panggil dokter ma, suruh cepat kesini sekarang," ucap Bima sambil merebahkan Saga di sofa dan meluruskan kaki nya.
Tanpa pikir panjang, istri Bima langsung menelpon dokter yang biasa nya di panggil ke rumah.
" Ada apa ini? Kenapa Saga pingsan?trus kenapa papa nangis?" Tanya istri Bima setelah mematikan telpon nya.
" Ilyas ma.. Ilyas dan adik nya Saga kecelakaan, dan meninggal seketika."
" Paaa.." mata istri Bima membulat, dan menutup mulut nya tak percaya, " papa bercanda?"
" Papa tak sebercanda itu ma," dengan masih meneteskan air mata Bima berucap.
Istri Bima duduk di lantai, menyamai tinggi Saga yang sedang berbaring di atas sofa.
" Cobaanmu memang tak pernah main - main, semoga kamu tetap kuat ya nak, supaya apa yang kamu perjuangkan selama ini tak sia - sia," istri Bima mengusap pelan rambut Saga.
" Papa udah menghubungi beberapa teman papa untuk mengurus jenazah Ilyas dan Sofia, papa gak bisa terjun langsung untuk mengurus semua nya," Bima ikut duduk dan memeluk bahu istrinya, matanya menatap iba ke arah Saga, " Saga.. maafkan om."
" Adek, jangan tinggalin kakak," ucap Saga lirih, ia mengigau dalam mata terpejam nya, dan air mata yang terus menetes dari pelupuk matanya.
" Saga... Bangun Ga.," Bima mencoba membangunkan Saga.
" Pak... Dokternya datang," ART Bima menghampiri dengn dokter di belakangnya.
Mendengar ucapan ART nya, Bima dan istrinya segera berdiri dan memberi ruang untuk dokter memeriksa Saga.
Dokter mulai mengechek keadaan Saga, dan menempelkan stetoskop nya di beberapa bagian dada Saga." Dia hamil ," ucap Bima di tengah keheningan, " dan dia shock karena adik beserta om nya meninggal dalam kecelakaan," lanjutnya.
" Kecelakaan?" tanya dokter, tanpa mengalihkan perhatian nya dari Saga.
" Liputan berita hari ini."
" Serius?? " Dokter pun menoleh ke arah Bima.
" Bim.. gue tadi dapet telpon dari dokter jaga di IGD, kecelakaan yang barusan masuk berita televisi itu korban nya di bawa ke RS tempat gue kerja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku & Kamu
FanfictionJalan terjal yang selalu di lalui oleh Saga, semakin terasa sulit di jalani ketika seseorang datang bersama dengan kemewahannya. Kita punya Cinta, tapi keluargamu punya Kasta.