Being Free # Part 5

3 0 0
                                    

William mengajakku mengikutinya menuju venue pensi dilangsungkan, "Aku jamin kamu nggak bakalan nyesel deh nonton band temenku. Bandnya terkenal loh. Kamu tahu band Neverland?"


"Band yang ada di internet itu yah...??" tanyaku untuk menegaskan. Aku pernah mendengar lagu band itu di internet. Nama bandnya yang merupakan tempat asal Peter Pan membuatku tertarik untuk mendengar lagunya.


"Yup. Bentar lagi mereka bakal lebih terkenal lagi. Aku denger salah satu perusahaan rekaman mau taken kontrak setelah mereka ngelihat petunjukan hari ini." Jawab William. "Jadi pertunjukan hari ini benar-benar penting. Mereka udah latihan sejak bulan lalu supaya bisa tampil sesempurna mungkin buat hari ini.".


Aku mencoba mengejar langkah William yang agak meninggalkanku. "Aku tahu lagunya. Yang ini bukan...??" aku lalu menyanyikan bagian refrain lagu itu.


William menghentikan langkahnya di depan ruang guru. Aku pun ikut berhenti menyanyi. "Albert dan Miko pasti suka sama kamu.".


Aku mengerutkan sebelah alisku, "Maksudmu...??".


William melanjutkan langkahnya membuatku tertinggal lagi. Aku langsung mengejarnya. "Kamu akan tahu setelah ketemu sama mereka..." jawaban William malah meninggalkan tanda tanya besar dalam kepalaku. "Hati-hati Alice, tangga ini memang agak menyeramkan.".


Aku tersenyum ketika William memperlakukanku dengan sikap sopannya. Tapi aku memang sedikit ngeri juga melihat tangga besi berwarna hijau di depan ruang guru itu. Tangga itu tidak memiliki pegangan di beberapa bagian yang akan langsung membuat gadis sepertiku berteriak-teriak ketakutan. Apalagi beberapa pijakannya berdecit ketika dijejak.


Pelan-pelan William menuntunku turun. Sesampainya dibawah aku berterima kasih pada William. "William, kenapa sekolahmu tidak mengganti tangga itu...?".


"Menurut mereka itu adalah peninggalan sejarah. Tangga itu sudah ada sejak sekolah ini berdiri..." ia lalu tertawa kecil. "padahal emang merekanya aja yang pelit." Lalu tertawa lagi. "Sekarang aku mau kasih kue ini ke temenku dulu. Dia ada di backstage. Kamu tunggu aja di sana... itu tuh di tempat yang banyak orang jualan. Kan ada tiang-tiang, kamu tunggu di tiang ketiga dari kiri yah... Nanti aku nyamperin kamu setelah ngasih kue ini.".


"Oke! Nanti kita ketemu lagi." sahutku sambil melambaikan tangan pada William lalu berjalan ke tempat yang sudah ia tunjukkan.


Cukup lama aku menunggu di tempat itu, tapi William tidak muncul juga. Namun aku melupakan keterlambatan William begitu dua orang MC yang adalah murid sekolah itu memulai acara Pensi. Dalam sekejab aku larut dalam kemeriahan acara itu. banyak sekali orang yang datang, mereka banyak berkumpul di lapangan sekolah itu.


Sebuah group penari pun tampil untuk memeriahkan acara itu, lalu pembukaan acara secara resmi oleh kepala sekolahnya yang seorang suster. Sekolah ini sepertinya dibawah yayasan susteran katolik.


Setelah sambutan dari suster kepala sekolah, acara pun dilanjutkan kembali. "Dan sekarang, untuk semakin memeriahkan acara ini..., beri sambutan yang meriah untuk Neverland !" ujar salah satu MC itu dengan sangat bersemangat. Kemudian disusul 3 orang personil band itu yang juga murid sekolah ini.

Alice - Di antara dua waktu yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang