🔗04

6K 608 116
                                    

Sejak 10 menit lalu, Hanina bolak-balik di depan lemari pakaian lengkap dengan bibir yang sering di gigit.

Pasalnya hari ini dia mendapat undangan pertemuan keluarga dari Kailas. Bukan itu saja, akan ada Pemeran utama laki-laki sebab Kailas maupun Arian adalah sepupu.

Namun yang menjadi titik masalah Hanina adalah alur novel. Hanina baru mengingat bahwa kisah Giona pernah di spill oleh penulis bahwa pemeran figuran ini sempat menjalin kasih dengan salah satu sepupu Kailas. 

Perselingkuhan itu terjadi lantaran Giona yang merasa kesepian mendapat perhatian dari salah satu keluarga Kailas dan hubungan terlarang itu pun terjadi. Sayangnya, itu tidak bertahan lama sebab Giona yang tidak mau terus menerus mengkhianati pernikahannya kemudian memilih mengakhirinya.

Dan sialnya, pria yang menjadi selingkuhan Giona tidak disebutkan namanya selain menyebutkan sepupu Kailas. Entah bagaimana nanti Hanina memasang tampang di sana kelak. Haruskah dia bodo amat saja?

Sepertinya itu pilihan bagus.

Keesokan harinya, Hanina berangkat dengan mobil terpisah bersama Kailas sebab pria itu tidak mau satu mobil dengannya. Terlebih tempo hari Hanina sudah nekat membawa kabar semur ayam buatan Camilia.

Di perjalanan, Hanina juga turut mengingat kembali alur cerita. Di pertemuan keluarga besar Kailas, akan ada sesuatu yang terjadi. Yaitu di mana Arian membuat ulah dengan meninju salah satu sepupunya. Pertengkaran itu terjadi lantaran Arian yang tidak menyukai bila sepupunya menggoda Camilia yang mana pada saat itu Arian membawanya sekaligus memperkenalkan Camilia sebagai wanitanya.

Tidak berhenti di sana, Kailas yang memang menyimpan perasaan lebih pada Camilia jelas memanfaatkan keadaan untuk modus. Salah satu modusnya adalah dengan mencoba menghibur Camilia sambil memeluknya lantaran di part sekarang Camilia masih merasa terkekang.

Ughh~ Hanina jadi tidak sabar menantikan adegan yang berjalan.

Sejam kemudian Hanina tiba di kediaman keluarga besar Kailas, sedikit terlambat sebab di jalan ada insiden ban bocor.

Masuk lebih dalam, Hanina sudah menangkap adanya suara-suara orang bercengkerama. Bisa dipastikan bahwa tinggal dirinya saja yang belum datang dan dipastikan pula adegan Arian berkelahi dengan sepupunya sudah Hanina lewati.

"Giona!"

Seruan seseorang yang memanggil nama Giona langsung membuat Hanina menoleh ke sumber suara. Kedua maniknya menemukan seorang gadis yang sedang melambai seakan menyuruhnya untuk mendekat.

Sambil meremat dress-nya gugup, Hanina memasang senyum canggung. Banyak keluarga Kailas yang menyapanya singkat ada pula yang menyuekinya, dan di antara para lelaki yang berkumpul, netranya memindai satu persatu wajah sepupu Kailas. Sekedar ingin melihat bagaimana tampang Arian, namun Hanina sulit menemukannya lantaran tangannya sudah ditarik agar segera bergabung.

"Kailas tadi pamit ke dalam. Entah ngapain." salah satu dari kelima perempuan yang ada di sana berujar. Hanina hanya tersenyum, sebab jiwanya yang masih 18 tahun tentu sulit untuk beradaptasi dengan perempuan-perempuan dewasa seperti mereka.

Cukup lama sesi obrolan itu terjadi, kini Hanina kembali ditarik untuk mengambil makanan. Mulai dari makanan berat hingga makanan ringan semua Hanina sikat.

"Ih, aku dulu yang ambil!"

"Enak aja! Aku dulu yang liat!"

Dua orang gadis nampak memperebutkan sepiring panakota, aksi saling tarik menarik itu jelas menjadi perhatian utama orang-orang.

Hanina yang ingin lewat sedikit kesulitan beruntung dia bisa melewati rintangan tersebut. Namun siapa sangka, baru beberapa langkah punggungnya terdorong keras ke depan hingga Hanina tidak bisa mengontrol tubuhnya.

Giona: Second Lead My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang