Ingat kejadian Hesa membuang kotak bekal yang Sera buat?
Sekarang perempuan itu ada dihadapan Hesa untuk bertanya apa alasannya membuang makanan yang ia buat begitu saja.
"Kak, pas itu, lu kenapa buang—"
"Ser!" Sera langsung menoleh begitu dengar suara Naren yang berteriak dari jauh. Begitupun dengan Hesa.
Pria itu menaikkan alisnya saat Naren memegang pundak Sera saat ia sedang mengatur napasnya karena berlari.
Sera yang melihat itu jelas panik, "Kenapa, Ren!?"
Tiba-tiba ia mendongak sambil tersenyum, "Hehe, nggak. Gua cuma mau ngajak lu ke kantin." Sera membelalak sempurna saat dengar perkataan Naren.
Tidak, maksudnya— bukan apa— semua orang seantero sekolah ini juga sudah tau kalau Sera menyukai Hesa. Dan bukan rahasia umum pula, Hesa terlihat tertarik dengan keberadaan Sera walaupun pria itu kerap terlihat gengsi untuk mengakuinya.
Dan sekarang, Hesa berada dihadapannya, dengan Naren yang mengajaknya pergi ke kantin— ber... dua?!
Situasi apa ini?!
Sera menggaruk kepalanya canggung, sesekali melirik Hesa yang hanya diam menatap arah lain, seolah tak perduli situasi mereka saat ini.
"Ren, gue lagi—"
"Nanti aja ngomongnya."
Sera menatap Hesa yang bak acuh dengan ajakan Naren terhadapnya. Perempuan itu gigit bibirnya saat kecewa melanda dirinya.
"Ayo, Ser." Sera melirik Hesa sekali lagi sebelum dirinya mengikuti Naren yang berjalan ke arah kantin. Tapi lagi-lagi, ia dijatuhkan oleh ekspetasinya sendiri saat Hesa hanya diam sambil bermain ponselnya.
—
"Kak Hesa!!" Kaki Sera dengan cepat berlari ke arah Hesa yang saat ini baru saja menyelesaikan pertandingan basketnya di sekolah lain.
Sedangkan, Hesa yang sudah biasa dibuntuti oleh Sera saat bertanding, seolah sudah biasa saat perempuan itu berteriak kepadanya selesai pertandingan, lalu kedua kaki kecil perempuan itu berlari ke arahnya— tak lupa dengan membawa sebotol minum ditangan mungilnya.
"Keren udah menang lagiii! Dapet doorprize minuman dari gue!" Hesa hanya menggelengkan kepalanya saat mendengar perkataan Sera yang sekarang pamerkan senyum lebar pada dirinya.
Semua anggota tim basketnya sudah hafal dengan suasana tersebut. Entah sejengkel apa perbuatan yang dilakukan Sera, Hesa tidak akan mengatakan 'tidak' pada perempuan itu.
Padahal, sebelum ada Sera, Hesa tak pernah sekalipun menerima minuman dari perempuan manapun.
Walaupun Hesa berkata terang-terangan bahwa ia tidak menyukai perempuan itu, semua orang tau bahwa Hesa hanya membohongi dirinya.
Entah semangat apa yang dirasuki oleh Sera karena mendapatkan semangat untuk mengejar pria itu.
—
"Sa! Gua duluan!"
Hesa hanya mengangguk membalas Gheo yang menjadi orang terakhir berada di lapangan basket. Meninggalkan Hesa dan Sera yang sekarang masih di lapangan itu.
"Kakak," Hesa yang duduk disampingnya hanya berdeham menanggapi.
"Tadi gue naik ojek online kesini."
Dalam hitungan detik, sudah Sera pastikan pria itu akan mengerutkan alis tak suka, "Sopir lu kemana?" Dan benar adanya, membuat Sera melipat bibirnya menahan senyum.
"Ada, tapi gue mau coba aja naik ojek."
Alasan itu ngebuat Hesa memalingkan wajahnya malas, "Terserah."
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT AS
FanfictionIn this universe, you are the main character! Feel free to leave a comment for request. Pict cr. to Pinterest ©illusionic 2023