CHAPTER 13

553 69 0
                                    

HAPPY READING

-
-
-
-
-







pagi hari...

shani dan chika ingin berangkat ke kantor, shani sedang sarapan dengan feni dan chika baru saja keluar kamar langsung melewati shani dan feni begitu saja

"CHIKA" panggil shani

chika berhenti dan menoleh "apa?" jawab nya

"cici sama mama disini, jangan bertingkah seolah ngga ada orang disini" marah shani

chika tak menghiraukan shani, ia berlenggang pergi begitu saja

"ikut siapa dia kurang ajar seperti itu?" ucap feni

"shani bakalan ke kantor chika untuk bicarakan semuanya sama dia ma, dan keputusan mama tadi malam beneran?" tanya shani

yaps tadi malam sebelum mencari chika, shani dan feni sudah bicara.
feni menerima lamaran cio, dan minggu depan mereka akan menikah

shani awalnya keberatan, tapi ini demi kebahagiaan sang mama jadi shani mensupport apapun yang bikin mama nya tertawa lagi

tapi pasti feni sangat sulit untuk meminta restu dari anak bungsunya itu

dengan tersenyum feni menjawab "mama yakin shan, cio juga orangnya baik kok"

shani sudah melakukan apa yang disuruh oleh aldo untuk mengecek semua mutasi rekening feni, tak ada yang mencurigakan dan tidak ada transferan ke rekening atas nama algrecio vandrick

"shani ke kantor chika dulu ma, nanti aldo agak siangan ke sini karena bantu papa nya buat beres beres" ucap shani dan feni mengangguk sebagai jawaban

sesampainya di kantor chika...

"selamat pagi bu shani, ada yang bisa saya bantu?" ucap salah satu karyawan chika

"saya mau ketemu adik saya, dia ada diruangan nya kan?" tanya shani

"bu chika tadi pamit duduk di taman yang ada di belakang kantor, mari saya antar" ucap karyawan itu

shani pun mengikuti arah orang tadi sampai akhirnya dia sampai di tempat chika berada.
setelah karyawan itu pergi, dengan perlahan shani mendekati chika

"cici boleh duduk?" tanya shani yang berhasil membuat chika kaget

"cici? ngapain cici kesini?" tanya chika
"aku pengen waktu sendiri, jadi aku mohon cici pergi dari sini" lanjut nya

shani duduk di samping chika

"dek, cici mau nanya sama kamu, kamu sayang ngga sama mama?" tanya shani

"sayang, sayang banget malahan" jawab chika

"kamu tau kan mama kehilangan kebahagiaan nya saat papa pergi dan saat itu juga mama di vonis sama dokter kalau tidak bisa sembuh atau berjalan seperti biasa lagi" ucap shani

chika menoleh ke arah shani "tidak bisa sembuh? kapan dokter bilang? kenapa chika ngga tau?" tanya chika bertubi tubi

"sebelum kita pulang kerumah, cici sempet bicara sama dokter soal mama dan saraf mama lumpuh total dek, ga ada harapan buat mama untuk berjalan seperti biasa lagi dan dokter menyarankan untuk kita membayar pelatih untuk melatih saraf mama, makanya waktu itu cici minta bantu sama om abil untuk mencarikan seorang yang profesional untuk melatih saraf saraf mama" jelas shani

"kenapa cici ngga ngasi tau aku? bukankah nama di belakang kita sama? dan kita ini saudara kandung" ucap chika yang sedikit emosi karena shani baru memberitahu nya sekarang

PAPA TIRI SHANI DAN CHIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang