CHAPTER 20

549 74 17
                                    

HAPPY READING

-
-
-
-
-





















pagi hari....

"eunghhh" chika menggeliat dan merasakan sakit di sekujur tubuhnya

chika menerjapkan matanya dan berusaha mengingat kejadian horor tadi malam

ia melihat dirinya tidak mengenakan busana dan kejadian tadi malam berputar terus di otak nya.
chika kembali menangis mengingat kejadian saat ia di setubuhi oleh cio, ekspresi bejat cio memenuhi otak chika sekarang

"gue kotor, kesucian gue di ambil sama iblis berwujud manusia seperti cio" mata chika memerah dan tangisnya semakin kencang terdengar

"papa, tolong bilang ke tuhan jemput chika sekarang pa, chika mohon" lirih chika dengan air mata yang terus mengalir dan bibir yang bergetar

chika melihat hp miliknya di atas meja samping kasur, dan ia melihat ada secarik kertas dengan tulisan tinta merah yang memenuhi kertas tersebut.
chika berniat ingin mengambil hp nya dan membaca apa yang ada di kertas itu.
namun, saat menggerakkan tubuhnya chika merasa ngilu yang amat luar biasa di bagian kewanitaan nya

"awww ssshhh sakit banget" ucap chika

"cio bangsat, lo udah ngehancurin masa depan gue, gue rusak gara gara lo dan sekarang siapa yang mau menerima wanita rusak kayak gue? dasar cio anjing" maki chika sambil memukul-mukul kasur

perlahan chika bergerak dan selimutnya digunakan untuk menutupi tubuh polos nya

chika membaca tulisan di kertas tersebut

gue bakal habisin nyawa keluarga lo kalau lo buka suara soal kejadian tadi malam!!!

seperti itulah tulisan yang ada di kertas itu

"tuhan, chika harus apa sekarang? chika sayang sama mama dan ci shani tapi disisi lain chika kesiksa kalau kayak gini" gumam chika

perlahan chika berjalan mencari kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan memakai baju .
cio sudah menyiapkan baju ganti untuk chika pakai, setelah bersih bersih chika pun berjalan agak sedikit mengangkang keluar apartemen

sesampainya di parkiran

"mobil gue bisa idup ngga ya? hufttt" gumam chika

saat chika masuk ke dalam mobil dan mencoba menghidupkan nya ternyata bisa, mobilnya sudah bisa berfungsi

"syukur udah bisa hidup" ucap chika

chika pun menjalankan mobilnya menuju pulang

di kediaman tirtanagara....

aldo, shani, feni dan cio sekarang berada di halaman depan

"ayo tante dikit lagi" sorak aldo karena feni perlahan sudah bisa melangkah tanpa tongkat ya walaupun hanya setapak dua tapak

"sini sayang siniii" ucap cio yang menyambut feni dari depan

shani dan cio tidak ke kantor hari ini karena kemauan feni, mereka akan makan siang bersama dalam rangka masih merayakan terpilih nya cio menjadi pemimpin agawa group eh namanya sudah di ubah menjadi vandrick group

"itu mobil chika" ucap shani dan mereka langsung melihat ke arah mobil yang baru saja memasuki pekarangan rumah mewah itu

tak berselang lama, keluar lah chika dari dalam mobil dengan menggunakan masker medis

"adek" teriak shani lalu memeluk chika

chika membalas pelukan sang cici

feni sekarang sudah berada di kursi rodanya lagi dan menghampiri chika

"nak, kamu kemana aja? mama khawatir" ucap feni

chika melepaskan pelukannya dengan shani dan berjongkok untuk berbicara dengan feni

"awshh" ringis chika merasakan nyeri di area kewanitaan nya

"dek kamu kenapa?" tanya shani yang ikut berjongkok juga

"ini kenapa pake masker segala?" tanya shani lalu ingin membuka masker chika namun dengan cepat chika menepis tangan shani

"ini ci apa, emm chika tuh ngga sengaja jatuh di rumah temen, licin lantainya" jawab chika

"mama gausa khawatir yaa chika baik baik aja kok" ucap chika

"lo bisa bohongin yang lain chik, tapi tidak dengan gue" batin aldo

mata chika melihat ke arah cio yang juga sedang menatap nya, cio tersenyum smirk saat pandangan mereka bertemu

"bajingan" batin chika

kemudian chika berdiri "chika masuk dulu ya, mau ke kantor" ucap chika namun tangannya di tahan oleh shani

"hari ini mama mau kita semua ngga kekantor dulu dek, mau makan siang bareng" ucap shani

chika mengerut kan keningnya heran "dalam rangka apa?" tanya nya

"masih dalam rangka terpilihnya papi sebagai pemimpin baru di vandrick group" bukan shani yang menjawab tapi cio

chika hanya memandang sekilas cio lalu pergi dan masuk kedalam rumah

"dia keras banget, dia susah di kasi tau dan susah di atur" ucap feni memijat pelipisnya sambil menatap kepergian chika





siang hari....


tirtanagara family sudah berada di sebuah restoran mewah

"kalian makan sepuasnya, papi yang bayar" ucap cio

"shan, ikut aku bentar yuk" ajak aldo lalu menarik tangan shani

"dek, kamu apa apaan sih pake masker terus? ngga kayak biasanya deh, ayo buka masker nya" ucap feni

"bibir chika luka akibat jatoh tdi malan dirumah temen ma, chika malu" ucap chika berbohong, luka di bibir chika tersebut diakibatkan oleh ciuman ganas cio tadi malam

"yauda yuk kita cari meja dulu" ucap cio



di sisi lain (shani dan aldo)

"kamu kenapa do? kok ngajak aku kesini segala?" tanya shani

"chika lagi menghadapi masalah yang besar shan, aku nggatau masalah itu apa tapi kayaknya dia sangat tertekan dengan masalah ini" jelas aldo

shani mengerutkan keningnya "maksud kamu tuh apasih do? aku beneran ngga paham" ucap shani

"sayang coba kamu lihat deh dari raut wajah chika, dan gerak gerik chika
masa kamu ngga curiga sih?" ucap aldo

"hah?" heran shani yang masih belum mengerti arah pembicaraan aldo

"yang bisa aku baca dari raut wajah chika dan gerak gerik nya itu kayak semacam di ancam gitu loh, kamu nggada niatan buat selidikin ini? kamu kan serumah sama dia jadi bisa lah bikin dia terbuka sama kamu, biasanya orang akan terbuka itu di jam jam 12 malam sampai jam 2 pagi" jelas aldo

"aku ngga ngerasa ada yang aneh dari chika, eumm kamu sedetail itu ya merhatiin adek aku?" tanya shani

"aku curiga sama cio" ucap aldo

"seharusnya aku yang curiga sama kamu, sesering itu kamu merhatiin adek aku, bahkan tau raut wajah dan gerak geriknya
kamu suka sama dia ya?" ucap shani memicingkan matanya

aldo membelalakkan matanya "astagaa pikiran kamu shan" ucap nya

"tau ah" shani langsung pergi begitu saja meninggalkan aldo

"shan tunggu, SHANEEEE" teriak aldo lalu menyusul shani

































haiiiii pren, maaf banget baru bisa up karena lagi sibuk banget huhuu

makasih buat semua yang baca dan vote, sehat sehat ya kalian

SEE YOU

PAPA TIRI SHANI DAN CHIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang