end.

4.5K 321 53
                                    

Tahun demi tahun berlalu begitu cepat, tidak terasa sudah 17 tahun berlalu begitu cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahun demi tahun berlalu begitu cepat, tidak terasa sudah 17 tahun berlalu begitu cepat.

Raja dan ratu Wang juga sudah mempunyai anak kembar yg raja Wang beri nama. Wang Xie Yun dan Wang Tang San. Kedua putra kembarnya itu sangat bertolak belakang.

Kalo putra mahkota Wang Xie Yun dengan segala tingkah jahil dan liciknya. Maka pangeran Wang Tang San sebaliknya.

Pangeran Tang San polosnya tidak ketulungan, dan selalu menjadi korban kejahilan dari sang kakak laknatnya itu.

"Didi..."panggil putra mahkota Xie Yun dari atas pohon.

"iya ge..."jawab pangeran Tang San dengan polosnya.

"didi coba kau lihat di kamar ayahanda dan ibunda ratu adah ular melingkar sedang membelit ibunda ratu, kasihan ibunda ratu menjerit kesakitan di dalam kamarnya" ucap putra mahkota dengan wajah tengilnya.

"apa,,TaTa harus menyelamatkan ibunda ratu dari ular jahat itu" balas pangeran Tang San.

Lalu berlari secepatnya menuju kamar ayah dan ibunya.

"hahahahahaha,,rasakan kalian raja dan ratu mesum" tawa putra mahkota Xie Yun pecah.

Brukk..

"aw,,sial" umpatnya karna terjatuh dari pohon besar itu.

Sedangkan di dalam kamar raja dan ratu Wang, sedang terjadi pergulatan panas di atas ranjang besar itu antara raja dan ratu Wang.

"aah aah aah aah aah rajaku kau membuat ku melayang aah aa" desah dan racauan dari ratu Wang.

"kau sangat nikmat ratuku aah aah aah membuatku ketagihan aah aah aah"

"aah aah aah terus rajaku lebih cepat lagi ini terlalu nikmat aah aa"

"aah aah aah ya sayang ku"

Mereka terus mendesah nikmat memikmati percintaan mereka.

Sedangkan pangeran Tang San yg mendengar desahan ibundanya, pangeran Tang San mengira kalo ibundanya sedang di patuk ulah besar yg di maksud oleh gegenya itu aka putra mahkota Xie Yun. Karna kawatir ibundanya terluka parah akhirnya pangeran Tang San pun.

Braaakk...

Ayahanda, ibunda,, ibunda tidak apa-apa, mana ularnya? Dimana ularnya?" tanya pangeran Tang San celingak celinguk mencari ular tersebut.

Sedangkan kedua pasangan mesum kita bagai mana kabarnya? Tentu saja jawabannya sangat syok dan terkejut. Acara enak-enaknya di ganggu oleh anak polos tingkat dewanya.

"XIE YUUUUN....."teriak keduanya setelah tersadar dari rasa terkejut dan syoknya.

Dengan segera keduanya menyambar jubah mereka lalu memasangkannya.

"ibunda tidak apa-apakan? Ularnya tidak menggigit ibundakan? Kenapa ibunda dan ayahanda memanggil YunYun ge? Apa YunYun ge bisa menjinakan ular?" pertanyaan polos itu meluncur dengan mulusnya dari bibir pangeran Tang San.

ratu bar-bar (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang