08 - Keputusan Mutlak

14.7K 737 12
                                    

Darren membalas lambaian tangan flora setelah mengantar gadis itu hingga depan pintu rumah.

Darren mengemudikan mobilnya pulang kerumah, sesampainya di sana dia segera memarkirkan mobil di garasi khusus mobil.

Darren melangkah agak tergesa menuju ke ruang kerja tuan besar Hiromaku, dia yakin papa nya ada di sana dengan berkas-berkas yang tak luput sehari pun dari hidup pria itu.

Tok tok
Darren mengetuk pintu

"Masuklah darren" sahut pria dari dalam, ia yakin itu pasti anaknya

Darren masuk dan kembali menutup pintu ruangan, rupanya didalam juga sudah ada mama nya. Ini semakin memudahkan urusannya. Cowok itu mendudukkan dirinya di sofa single berdekatan dengan tempat Angelica

Kazuki melepas kacamatanya, menatap sang anak
"Jadi perempuan itu yang kamu maksud?, bukannya dia calon menantu keluarga Josel?, ayah dengar mereka sudah bertunangan" ucap kazuki dengan rentetan pertanyaan

Angelica masih menyimak sembari menikmati secangkir teh melati

"Iya dia orangnya pah. aku dan flora udah lama menjalin hubungan bahkan sebelum pertunangan itu terjadi dan aku berniat membuat pertunangan itu batal, pertunangan itu dilakukan karena bisnis kedua orang tua mereka, tapi orang tua flora udah meninggal setahun yang lalu jadi aku rasa pertunangan itu ngga perlu di terusin, lagipula mereka juga ngga ada hubungan apa-apa selain tunangan paksa" bohong Darren.

"Jadi apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?, apakah flora tau rencanamu? Dan apa kamu pikir flora setuju dengan rencana kamu nantinya?" Tanya Kazuki kembali

"Aku akan membuat perusahaan keluarga mereka bergantung pada perusahaan milikku. Flora tidak tau apa yang kulakukan tetapi dia tau aku akan membatalkan pertunangan mereka, mau tidak mau suka ataupun tak suka flora harus setuju" jawab Darren tatapannya menyiratkan ambisi yang kuat

"Mau perusahaan papa bantu?, papa bisa memberi lebih" tawar Kazuki pada putranya

"Tidak perlu pa, asetku sudah lebih dari cukup. Pria tua itu pasti akan membatalkan pertunangan anaknya jika disodorkan sedikit harta, aku yakin flora akan sangat senang bebas dari belenggu dan dia bisa menjadi milikku" tambah Darren dengan kekehan ringan. Euforia kesenangan memenuhinya begitu membayangkan flora akan menjadi miliknya

Tatapan Kazuki menajam melihat sang anak. Rupanya jiwa lain anaknya sudah mengambil alih tubuh itu

Tak..
Angelica menaruh cangkir tehnya sedikit kasar
"jangan bermain-main dengan gadis baik itu lucifer, jika kau hanya menjadikannya seperti wanita-wanita sebelumnya, sebaiknya kubur keinginanmu sedalam mungkin, aku jelas lebih berpengaruh darimu, bukan hal sulit menyembunyikan gadis itu di tempat yang tak akan bisa kau jamah seujung kuku pun"

"Ibu, aku benar-benar tertarik padanya sebagai pasangan, bukan untuk mainanku. Baru kali ini aku menemukan gadis se menarik itu dan tidak membuatku jijik menyentuhnya. Darren juga tampak menyukai gadis itu" papar Lucifer blak-blakan soal perasaannya

"kau ataupun darren harus memberitahukan keadaan kalian seperti apa, kita liat apakah gadis baik itu akan bertahan atau tidak. Jangan memaksanya jika dia tak mau. Gadis itu terlalu baik untuk anak nakal seperti kalian" keputusan final nyonya besar Hiromaku akhirnya keluar, tak ada yang boleh ataupun bisa merubah jika Angelica yang sudah mengeluarkan perintah mutlaknya. Kazuki saja menciut mendapati istrinya mode serius seperti sekarang ini

"Ibumu sudah mengeluarkan perintah mutlaknya haha, baru kali ini ini aku melihat dirinya nampak sangat serius, sepertinya dia benar-benar menyukai.. ah tidak, menyayangi gadis baik itu. Aku harap kalian melakukannya dengan baik. Sekarang ceritakan lebih banyak tentang gadis itu, kau pasti sudah memiliki informasi-informasi tentangnya, aku yakin ibumu juga pasti penasaran" hibur Kazuki memecah suasana suram sebelumnya

Akhirnya Lucifer memberitahu informasi-informasi mengenai flora yang sudah di dapatkannya beberapa hari lalu.

~o0o~

12:00
Arena balap sudah ramai oleh beberapa geng yang datang menyaksikan pertama antara kapten The Guardian dan kapten Galaksi

Brum...brum...
Suara motor saling bersahutan di garis start

Terdapat dua motor di garis start, satunya berwarna ungu dan satunya lagi berwarna merah. Kedua cowok yang berada di masing-masing motornya saling melempar tatapan tajam

"Kali ini Lo bakalan kalah Alvano" ucap cowok dengan motor ungu

"In your dream" balas cowok dengan motor merah

Di depan mereka sudah berdiri perempuan dengan pakaian seksi mengangkat sebuah bendera di tangannya

1 2 3..
Bendera jatuh, kedua motor itupun melaju cepat membelah jalanan tak terpakai itu ,Keduanya saling menyalip mencoba mengalahkan satu sama lain.

Motor merah berhasil memimpin tapi saat mendekati garis finish tiba-tiba dia motornya tidak terkendali "shit!" umpat Alvano. Ban motornya sengaja di buat kempes ternyata. Alvano memaksa motornya melaju, begitu juga dengan motor ungu yang semakin mendekat. Akhirnya keduanya mencapai garis finish secara bersamaan yang artinya pertandingan kali ini seri

Alvano membuka helmnya dengan kasar, menatap tajam Dharma yang berjalan santai ke arahnya.

"Waduh seri nih bro, brarti 1 putaran lagi dong, itupun kalo lu masih bisa lanjut, kalo engga yahh otomatis lu kalah dan juga motor lu bakal jadi milik gue"
Setelah mengucap kan kata-kata itu Dharma berbalik kembali ke arah geng Galaksi berkumpul.

Gilang menghampiri ketuanya
"Kita ngga bisa ikut tanding balap lagi, yang lain bawa mobil, cuma lu doang yang bawa motor. Pastinya pihak panitia ngga ngizinin peserta balap keluar dari area, bisa-bisa kita di diskualifikasi"

Alvano mengusap rambutnya
"Kumpulin anak-anak"

Gilang berbalik memanggil temannya sampai yang lain ikut mendekati sang ketua

"Gue bakal serahin motor ini ke Dharma, ban motor gue kempes ngga bakalan bisa tanding lagi" jelas avnao pada para anggotanya

"Gue yakin ini pasti ulah licik mereka lagi. Sialnya kita kali ini kecolongan" kesal Dito

Alvano dan lainnya berjalan ke arah geng Galaksi berkumpul. Dharma tampak tersenyum mengejek.
"Jadi gimana masih mau lanjut?"

"Ambil" ucap Alvano sambil melempar kecil kunci motor miliknya. Yang ditangkap dengan baik oleh Dharma

Baru saja ingin berbalik, Alvano menghentikan langkahnya ketika mendengar pengumuman dari panitia

"Wow kali ini kita ada penantang baru, dengan nama samaran Asep. Taruhannya adalah uang tunai sejumlah 50jt sebuah harga yang lumayan fantastis. Bagaimana? Apa ada yang mau menerima tantangan peserta baru ini?"

Dharma mengangkat tangannya tinggi mengatakan ikut berpatisipasi dengan taruhan motor nya serta motor Alvano, dia cukup percaya diri bisa mengalahkan anak baru itu beberapa peserta lain juga ikut serta dengan taruhan uang maupun sebuah apartemen mewah. Total ada 7 orang yang mengikuti balapan

Semua sudah bersiap di garis start, hampir semua yang mengikuti balapan adalah cowok kecuali peserta dengan nama samaran Asep, ya dia adalah Flora yang menyelinap masuk ke arena balapan untuk meraup harta dengan mudah sekaligus menghilangkan kebosanan katanya.

Dharma memperhatikan anak baru di sampingnya dengan teliti. Tubuh itu terlalu kecil untuk ukuran seorang cowok. Dharma mengenyahkan pikirannya, mungkin Asep itu orang yang kurus dan kecil, begitu pikirnya.

Salah masuk novel!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang