Flora kembali ke kelas dan mengambil tasnya. sekarang sudah menunjukkan waktu pulang, ternyata flora tertidur cukup lama. Mengingat kejadian d rooftop tadi membuat pipi nya memanas sialan Lucifer sangat licik, Maki flora.
Tersisa sedikit orang yang berlalu lalang di area sekolah, maklum sudah jam pulang, kecuali para pemain basket yang tengah berlatih dilapangkan. Terlihat beberapa teman Alvano yang juga merupakan anak geng The Guardian berlatih basket dn beberapa lainnya duduk menonton di pinggir lapangan basket.
Langkah flora berhenti, mengamati wajah-wajah tampan para pemain basket. kalau gue jual mereka jadi gigolo fiks mereka bakalan laku sih, dan gue bakalan tambah kaya raya ehehehe." Batin flora tiba-tiba menjadi sangat mata duitan, mood nya sedikit membaik. Tak menyadari tindakannya yang tertawa sendiri di awasi oleh Gilang dari pinggir lapangan.
"Lang, itu flora yang kemarin suka nanyain vano kan?, ngapain dia disitu? Nyariin vano lagi?" tanya Dito pada Gilang di sampingnya.
"Kayaknya iya"
Pandangan Gilang tak lepas dari gadis itu, jika diperhatikan flora memang sangat cantik badannya juga ideal untuk ukuran anak SMA. Tapi karena Gilang sudah tau kalau flora merupakan tunangan Alvano dia tak bisa macam-macam dengan gadis itu.Hanya beberapa orang yang tau tentang hubungan flora dan Alvano. Sisanya hanya tau bahwa flora menyukai Alvano karena cewek itu sering menanyakan Alvano.
Flora berbalik, meneruskan langkahnya ke arah parkiran. Sesampainya di sana, segera dia menaiki dan menjalankan motor sport miliknya menuju ke Cafe Valvet muse. Ah ya flora memakai motor yang berada saat balapan dan yang di pakainya sehari-hari, motor untuk balapan sudah di designnya sedemikian rupa sehingga performanya lebih baik.
Motor warna hijau itu berhenti di parkiran cafe. Flora turun dari motornya, kakinya melangkah masuk ke cafe. Matanya menyisir isi cafe sampai dia melihat Oliv yang melambai ke arahnya, ada Alvano juga disana.
Flora mendudukkan dirinya di kursi cafe, posisinya berhadapan dengan Alvano dan Oliv yang duduk bersebelahan.
Flora memanggil waiters, memesan es krim matcha dan sepotong cake dengan rasa yang sama. Tak lama kemudian pesanannya datang.
Oliv membuka obrolan
"Hai flora, udah lama nih kita ngga kumpul bareng lagi" sapa nya" sibuk, ngga ada waktu buat omong kosong kayak sekarang" ketus flora. biar saja kedua orang di depannya merasa tersinggung, justru itu lebih baik agar mereka tau diri. sudah ketahuan selingkuh sampe nge*e, masih brani juga menampakkan diri kotor mereka di hadapan flora, benar-benar tidak tau malu.
Alvano meletakkan gelas minumannya dengan kasar
"Oliv ngomong baik-baik, jawaban Lo kok gitu?, Lo ngga di ajarin tata Krama dirumah?" Kesal vano. Tak suka oliv mendapat perkataan kasar dari floraFlora pura-pura terkejut dan meminta maaf
"Oh astaga maaf Oliv, aku ngga sengaja. Tapi emang bener kan ini semua omong kosong?!" Flora memasang ekspresi polos.Flora dan Oliv memang menggunakan bahasa baku, karena berteman dekat.
"Maksud flora apa?" Tanya Oliv pura-pura tak tau maksud dari pertanyaan flora
Kena kalian
Flora langsung merubah ekspresinya menjadi sedih
"Aku denger dari slah satu kenalan aku kalo dia liat kamu masuk ke club bareng Alvano 2 hari yang lalu. Kalian ngapain aja disana?. Kok kamu ngga ngajak aku" Flora sengaja sedikit mengeraskan suaranya. Benar saja orang lain langsung berbisik-bising sambil mencuri pandang ke arah mereka bertiga. Di antara para pengunjung terdapat beberapa murid dari sekolahnya.Flora menunduk menyembunyikan wajah. Orang-orang pasti mengira dirinya tengah menangis, padahal flora mencoba menahan tawa yang siap keluar karena melihat ekspresi wajah Oliv dan Alvano yang nampak gelisah
"Kayaknya temen kamu salah liat flo. Ngga mungkin itu aku sama Alvano. Aku juga ngga mungkin keluar bareng Alvano tanpa ngajak kamu" ucap Oliv mencoba menyembunyikan rasa panik.
Setidaknya flora tidak mengingat kejadian saat di hotel. Karena itu flora mengalami stress dan katanya mencoba bunuh diri dengan meminum racun tetapi bisa diselamatkan oleh dokter di sekolah yang bertindak cepat. Kata dokter flora mengalami stress dan mungkin bisa mempengaruhi ingatannya. Melihat flora tak pernah membahas hal itu sepertinya benar dia telah lupa mengenai kejadian di hotel.
Oliv tidak bisa membiarkan flora mati sebelum aset kekayaannya pindah alih ke Alvano, ya Oliv berniat buruk pada flora karena saat malam di club itu, jika di pikir-pikir dirinya akan mendapat keuntungan lebih jika membantu Alvano ketimbang menjadi teman flora. Oliv juga sebenarnya sudah menaruh rasa sedari lama pada Alvano tetapi ia pendam karena flora mengatakan bahwa cewek itu sudah bertunangan dengan Alvano. Tapi saat mendengar rencana Alvano dan memikirkan posisinya sekarang ini, ia rasa masih memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi calon nyonya besar Josel berikutnya dan dia pastinya akan merebut semua milik flora.
Flora mengangkat wajahnya yang memerah karena berusaha menahan tawa tadi.
"Iya, kayaknya temen aku bener salah liat. Haha ngga mungkin kan kamu sama Alvano ke club, sedangkan kita bertiga temanan dekat. Kamu kan bukan cewek murahan yang mau di ajak cowo berdua aja ke club" flora tertawa kecil sengaja menyindir Oliv.Oliv ikut tertawa, nampak gugup dan canggung.
Alvano sedari tadi diam memerhatikan gadis yang tertawa di di depannya. Flora tampak semakin cantik saat tertawa. Alvano menggeleng menghilangkan pikiran itu
"Ohiya aku juga mau kasih tau, kalo aku bakalan jarang ikut kumpul bertiga gini soalnya lagi sibuk ngurusin tugas yang numpuk hehe" bohong flora mencari alasan agar tidak kembali bertemu kedua tokoh di depannya, sekarang ini saja dia sudah merasa malas, mulutnya gatal ingin mengumbar aib kedua orang itu. Tapi demi rencana yang besar dan spektakuler flora harus menahan diri.
"Yahh, bakalan sepi dong nanti. Nggapapa deh lagian masih ada anak The Guardian yang nemenin aku" ucap Oliv tersenyum.
Pftt... Pasti nih anak berasa bangga banget. Ngga tau apa? dia cuma dijadiin bahan c*li doang.
"Wah kamu Deket sama geng guardian?, Alvano pasti sering ajak kamu ke markasnya. Mau juga dong liat markas the guardian" sebenarnya flora hanya iseng mengikuti permainan Oliv. Tanpa di duga Alvano yang sedari tadi diam membuka suara.
"Boleh" jawab Alvano meng iyakan permintaan flora
Oliv seketika menyela
"Tapi kan markas kamu itu ngga sembarang orang masuk Van, emang nggapapa flora kita ajak kesana? Kalo dia di apa-apain disana gimana?"Oliv bodoh! Dengan ucapannya seperti itu jelas mengartikan bahwa the guardian berisi para bajingan. Lantas dirinya yang sering ke markas di sebut apa?. Flora tak habis pikir dengan jalan pikiran Oliv.
Alvano tersinggung tentunya tak senang mendengar perkataan Oliv. Tatapan Alvano mendingin menatap Oliv di sampingnya
"Lo pikir geng gue, geng apaan?"Oliv nenunduk tak berani bersitatap dengan cowok itu.
"Santai Van, mungkin maksud Oliv baik, dia ngga pengen gue kurang nyaman nanti" flora mencoba menghibur Alvano yang nampak emosi. Bisa gawat jika Alvano mengamuk di sini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Salah masuk novel
FantasiIblis jahanam!. Gue kan mintanya transmigrasi ke novel romance biasa! bukan novel dark romance! Warning ⚠️ 21+ (dewasa)🔥 Start : 1 September 2024 Finish : - High ranked # 1 - dark # 1 - tuan muda # 1 - kepribadian ganda # 2 - romance # 4 - obsesi...