18 - Pasangan

15.3K 846 3
                                        

Flora melanjutkan langkahnya menuju kelas. Flora berjalan ke arah tempat duduknya.

Sebenarnya Flora merasa aneh saat tiba di kelas, orang-orang berbisik sembari mencuri-curi pandang ke arahnya. matanya melirik sekilas Joy yang tampak asik dengan game online, nampak tidak peduli dengan sekitar.

Pikirannya berkelana, apa ada yang salah dengan penampilannya? Atau apa?, jujur flora benar-benar bingung. Sampai akhirnya dia mendapat notif pesan di ponsel nya, dan itu dari Joy? Serius ? Padahal mereka bersebelahan, kenapa tidak langsung bicara saja?. Flora langsung menelan bulat protesnya ketika membaca isi pesan dari Joy yang menjelaskan secara detail kejadian kemarin dan itu sudah cukup untuk menjawab maksud dari perkataan Adel dan sikap teman-teman dikelas terhadapnya.

Pegangannya pada ponsel mengerat saat tau siapa dalang dari semua ini.
"Dibiarin malah makin ngelunjak nih setan"

Pandangan flora mengarah pada kursi kosong di kelas. "Dia pasti lagi di ruang latihan dansa buat acara itu" batin flora.

Flora mengikuti proses belajar seperti biasa. tidak sedikit yang dia dapati menatapnya dengan pandangan sinis. Dirinya sudah tidak mempedulikan sekitar karena walaupun dijelaskan kejadian sebenarnya, tidak semua dari mereka akan percaya. Joy juga nampak lebih pendiam saat ini, sepertinya dia tak ingin menambah masalah baru, walaupun yang kemarin itu tidak di sengaja.

"Baik anak-anak sampai sini materi kita pada hari ini. Ingat kalian sudah kelas akhir, ujian bulan depan sudah semakin dekat, saya harap kalian belajar dengan lebih baik." Setelah memberi sedikit arahan guru itu meninggalkan ruang kelas.

Flora bangkit setelah merapikan alat tulisnya, dengan langkah sedikit tergesa menuju ke ruang guru.

Setibanya disana, flora segera menemui Bu Gina. Terlihat wanita paruh baya itu sedang fokus dengan laptop di depannya.

"Permisi Bu, saya flora dari kelas akhir IPA 2 mau ngedaftar jadi perwakilan sekolah di acara ramah tamah"

"Kamu sudah baca persyaratannya?" tanya Bu Gina tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Sudah Bu, tapi saya belum punya pasangan. Apakah saya harus mencari sendiri, atau akan di tentukan oleh pihak sekolah Bu?" tanya flora

"Untuk pasangannya akan di tentukan sekolah, kebetulan ada salah satu murid IPS 2 yang mendaftarkan diri, jadi kamu akan berpasangan dengannya, Namanya Dion Geovani. Nanti kamu temui dia dan segera ikuti latihan dansa jika Kalian belum tau caranya. Acaranya akan dilaksanakan 3 hari lagi di hotel Gold Rose. Dan terakhir, saya harap kalian tidak melakukan hal yang mempermalukan sekolah disana" papar Bu Gina panjang lebar

"Baik Bu, terimakasih." Jawab Flora dan berlalu dari ruang guru.

Kini flora hendak ke arah kantin, ingin mengisi perut karena pagi tadi dia hanya sarapan roti.

Telinganya mendengar sebuah suara seperti orang terjatuh berasal dari ruang latihan yang jaraknya dekat, kebetulan kantin searah dengan ruang latihan, jadi dia akan melewati ruang latihan jika ingin ke kantin.

Flora berhenti di pintu ruang latihan, kakinya kaku melihat pemandangan didepannya. Darren nampak menindih tubuh Oliv, karena posisi flora yang di belakangi oleh Darren, flora bisa melihat posisi mereka berdua yang nampak seperti berciuman.

Flora meneruskan langkahnya, ke arah kantin, berusaha mengenyahkan pikirannya yang terus-menerus memutar adegan tadi.

Langkah kaki flora memasuki area kantin. Dapat dilihat tempat ini sangat ramai. Flora lapar, ingin makan sesuatu yang pedas. Dengan sabar dia mengantri di lapak bakso

"Bang, bakso lava 1 porsi, minumnya es teh 2" ucap flora pada mang Joko penjual bakso.

"Siap neng, ditunggu ya"

Flora menghampiri tempat ke tiga murid yang tadi bertemu dengannya saat melihat madding.

"Boleh gue gabung?" Tanya flora pada ketiganya

"Sini, sini gabung sama kita. tari singkirin ngga buku Lo!. Kita mau makan-makanan, bukan buku-buku Lo itu!" Perintah Adel pada tari, pasalnya buku-buku gadis berkacamata itu berserakan di atas meja.

Tari meringis, meminta maaf. Intan sendiri hanya tertawa sembari membantu tari membereskan buku-buku nya

Flora duduk di kursi di samping intan, yang berhadapan langsung dengan tari dan Adel.

"Jadi gimana flo?, udah selesai ngedaftar?" Tanya intan memulai obrolan

"Iya udah, sekalian tadi dikasih tau kalo gue pasangan sama Dion Giovani dari kelas IPS 2. kalian kenal ngga? Kalo iya boleh nanti temenin gue nyamperin dia?" Pinta flora

"Hah? Lo beneran ngga tau Dion ?" Kaget intan

Flora menggeleng sebagai jawaban
"Engga, emang kenapa?"

"Lu liat deh meja sudut yang paling rame trus brisik di sana. Nahh trus lu liat kan cowok yang megang gitar, itu yang namanya Dion, anak buahnya Alvano" tunjuk Adel pada salah satu meja.

Flora memusatkan pandangannya pada tempat yang Adel tunjuk. Dia bisa melihat orang yang di maksud Adel itu tengah memegang gitar sembari bercanda bersama temannya yang lain. Tapi fokusnya goyah ketika merasakan tatapan dari orang lain di meja itu. Ekspresi gadis itu mendingin ketika beradu tatap dengan Alvano yang juga menatapnya intens.

"Tenang aja kita bakal temenin kok" ucap intan pada flora

Flora memutuskan pandangan terlebih dahulu, kembali menaruh fokus pada Adel yang tengah menasehati Tari.

"Tari Lo tuh lambungnya ngga kuat! Ngapain pake acara mesan seblak lava gini!?. Mau mati Lo? Mati aja Sono!" ucapan Adel memang terkesan keterlaluan tapi bagi intan dan tari itu sudah biasa. Adel sebenarnya berniat baik hanya saja tari yang bandelnya minta ampun.

"Terakhir kali buat Minggu ini kok dell. Cius deh" tari menaikkan dua jarinya membentuk peace.

Ketika ingin menarik mangkuk tari, Hidung Adel mengernyit mencium aroma sambal yang teramat tajam, Adel terbatuk, melepas pegangannya pada mangkuk seblak milik tari.

"Ini neng pesanannya" ucap mang Joko menaruh pesanan flora di meja.

Mata Adel, tari dan intan melotot melihat bakso lava pesanan flora.

"Flo, serius Lo bisa makan ini? Ngga takut sakit perut?" intan menatap ngeri pada mangkuk bakso flora dengan kuah merah itu

"Oh iya, lagi pengen makan pedes hari ini"

Salah masuk novel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang