33 - Anna

5.7K 332 22
                                    

"Dia kabur" kekeh dharma, merasa lucu dengan tingkah tari.

"Biarkan dia menghirup udara bebas sementara, sebelum tinggal di sisi kita" balas Dion dengan senyum lebar bak iblis.

Sedangkan kondisi di tempat lain tepatnya di markas Tari dan ketiga temannya, sangat mencekam dengan aura buruk berasal dari kedua gadis yang duduk berhadapan.

"Tari pasti lagi nyari Oliv" ungkap Adel

"lo bener, tari bukan orang waras yang bakalan ngebiarin mainannya di ambil orang lain gitu aja. Sekarang posisinya nggak bisa kita lacak, dia sengaja ngeblokir akses kita untuk nemuin dia" tambah intan

"Hah kalau udah kambuh kayak gitu, gue jadi ragu tari itu seorang manusia yang pernah jatuh cinta sama lawan jenis"

"untuk sekarang kita susun rencana dulu buat nyelesain misi, nanti si tari juga bakal balik sendiri kek biasanya. cuma nggak tau mainannya kali ini bakal utuh atau enggak" ucap intan

Adel mengusap kasar wajahnya, intan sendiri mengotak-atik tablet berisi sebuah rekaman data penghasilan dari sebuah perusahaan yang menjadi target dari penyewa jasa mereka bertiga.

Sudah 2 jam berlalu, intan masih setia dengan tablet di tangannya. Adel sudah terkapar di sofa, tertidur dengan posisi yang tak enak di pandang, pasalnya kepalanya menjuntai kebawah dan kakinya berada di sandaran sofa.

"Gue pulang" ucap tari dengan nada lesu

Tampilan tari yang hanya mengenakan bathrobe menarik perhatian kedua temannya yang berada di ruang tamu, Adel yang tertidur pun langsung membuka mata kala mendengar suara lesu temannya itu.

"Dari mana aja? Kok pakean lu kek gembel gini sih? Di rampok lu?" tanya intan

"Yeeee mana ada orang habis di rampok dikasih jubah mandi gini!, lagian mana mampu mereka lawan gue" tari mengusap hidungnya, berlagak bak penguasa jalanan, nyatanya baru saja kabur dari dua serigala buas.

"balik-balik malah tambah stress" Adel meringis melihat tingkah temannya itu.

"Udah ah, pen mandi. Nanti sisain aja bagian gue, seperti biasa... Eksekutor selalu bertindak paling akhir" ucap tari menyombongkan diri sebelum beranjak menuju ke kamar

Adel dan intan saling bertukar pandang, mengode lewat mata, merasa jengah.

Tari meloloskan bathrobe hitam kebesaran itu dari tubuhnya, kulit putih susu itu terpampang nyata dengan dalaman hitam yang sudah basah oleh keringat.

"punya mereka gede banget. Kalo di jual ada yang mau beli ngga yah?"

Tari jadi teringat ukuran kejantanan Dharma dan Dion yang cukup besar dan panjang.

"Ah ngga deh, mending jangan berurusan sama mereka lagi" tari menggeleng mengenyahkan pikiran absurd dan melanjutkan mandinya

~o0o~


Flora diantar pulang oleh luren setelah mereka makan siang di restoran.

flora langsung menuju ke kamarnya memasuki kamar mandi, melepas pakaian dan berendam di bathub.

Pikirannya berkelana pada saat dirinya melepaskan mahkota berharga pada tunangannya sendiri sekaligus orang yang harus dia manfaatkan sebaik mungkin demi kedamaian hidup.

"Dikit lagi, dan dia bakalan jadi pion utama"

Flora bukan orang bodoh yang akan memberikan sesuatu yang sangat berharga pada sembarang orang tanpa memikirkan efek timbal balik yang harus setara bahkan jika bisa harus lebih dari apa yang dia berikan pada orang itu.

Senyum sinis tersungging di bibir pink-nya
"Tunangan pake jangka waktu huh? Gue yakin banget itu ngga bakalan terjadi, dan gue akan ngikat dia se erat mungkin Sampai dia hanya ngeliat gue seorang sebagai dunianya"

Setelah membersihkan badan dan berganti, flora merebahkan tubuhnya pada ranjang, membuka aplikasi notes dan melihat catatan-catatan yang pernah ia buat sebelumnya mulai dari sebagian alur novel, kejadian yang akan datang serta rencana dan langkah yang harus ia ambil nantinya.

Flora menulis sebuah nama dengan font merah yang di tebalkan Anna Hiromaku gadis itu akan menjadi titik balik dan puncak dari segala masalahnya terselesaikan. Ah dia jadi penasaran bagaimana kira-kira respon luren jika flora sudah lebih dulu mengetahui tentang identitas asli Anna dan peran gadis licik itu di kehidupannya?.

Ah soal keadaan Oliv dan Alvano flora pun sudah tau lewat dari mata-mata terlatih yang sudah disewanya untuk bekerja di bawah perintahnya dalam kontrak yang cukup lama. Alvano yang memutuskan untuk pindah sekolah luar negeri karena skandal panas ayahnya dengan Oliv yang sekarang juga sudah bercerai dengan ibunya.

Oliv sendiri dilaporkan telah termutilasi oleh si gay dharma, dia tak menyangka uke satu itu cukup sadis pada korbannya.

Setelah menambahkan beberapa catatan pendek, sebagai pengingat, flora menyamankan posisi ingin melanjutkan tidurnya yang ia rasa masih kurang.

~o0o~

Luren menatap lama foto di tangannya terlihat foto seorang gadis manis dengan rambut ungu serta iris matanya yang senada dengan warna rambutnya itu sedang tersenyum manis dengan seekor anjing Bulldog kecil di gendongannya.

"Kayaknya gue terlalu baik sampai lo lupa sama perjanjian kita, udah lewat seminggu tapi Lo belum balik juga ke sekolah"

Itu adalah foto dari Anna Hiromaku. Kenapa marga mereka sama? Itu karena Anna adalah anak yang diadopsi oleh pasangan Hiromaku, kedua petinggi keluarga itu sangat menginginkan anak perempuan. Anna di adopsi beberapa tahun yang lalu, saat dia berumur 12 tahun diusianya yang beranjak remaja. umurnya sekarang 16 tahun setingkat di bawah flora yang artinya sekarang baru menapaki kelas 2 SMA.

Awalnya semua baik-baik saja, Anna bersekolah di SMA Nusa Bhakti tempat luren menyamar saat ini, sampai pada suatu hari luren mendapati gadis itu memakai pakaian maid seksi dengan cambuk untuk menyakiti dirinya sendiri. Luren awalnya sudah menaruh curiga pada gadis itu karena perkenalan awal mereka yang bisa dikatakan tidak baik, bayangkan saja luren pria matang yang berumur 23 tahun ditawari malam panas oleh adik angkatnya sendiri.

Luren awalnya hanya mengabaikannya, tak ingin melapor pada kedua orang tuanya karena melihat papa dan mamanya yang tampak senang dengan kehadiran Anna. Tapi semenjak dia mendapati gadis itu yang ternyata memiliki kelainan seksual membuatnya geram dan tak tahan, segera dia melaporkan hal itu pada kedua orang tuanya dengan bukti rekaman yang telah dia dapatkan setelah berhasil menyadap ponsel gadis itu yang berisi banyak video Anna yang merekam dirinya sendiri tengah menjalankan aksi gila nya.

Anna menjalani tahap rehab sesuai dengan kelainan yang dideritanya tepat pada umurnya yang baru menginjak 14 tahun kala itu. kedua orang tua luren masih berharap gadis itu sembuh, bagaimana pun Anna tidak pernah membuat masalah selama ini sampai kelainan seksualnya itu terungkap. Sebelum Anna pergi dia sempat mengatakan sebuah kalimat yang sampai sekarang ini luren masih harapkan akan terjadi.

"Tunggu gue balik ya kakak ganteng. setelah sembuh gue bakalan jadi adik baik lagi kok, tunggu 2 tahun lagi "

Itulah kalimat yang di ucapkan adik angkatnya itu.

Luren mengusap wajahnya kasar, jika seperti ini dirinya terlalu dalam menyelam masa lalu tapi tidak bohong jika luren merindukan tawa gadis kecil itu. Akhirnya dia memutuskan untuk mengistirahatkan tubuh, lagipula hari sudah malam dan dia harus kembali masuk sekolah besok.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Salah masuk novel!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang