debat di club

20 2 0
                                    

"Acha dimana?" Tanya Niki

"Lah kirain sama lu , tadi kita lagi ngambil minum" ucap Sena , Klara juga mengangguk setuju

"Udah lah mungkin lagi dikamar mandi" kata Klara mengajak kedua temanya duduk

Sedang kan Acha hanya melihat terkejut pria itu gala
"Kemarin gw cariin kemana!?" Ucap gala

"Hem gw sakit" ucap Acha menjauh dari gala

"Hp Lo harus tetap aktif besok bunda ingin bertemu lagi jadi harus datang" kata gala keluar begitu saja di kamar itu

"Cowok nyebelin akhh" kesal Acha , jika bukan karna sahabatnya mungkin ia tidak akan mau dengan gala

Acha keluar dari kamar itu

Bruk...

"Pak farel!?" Acha terkejut farel menubruknya

"Siapa?" Tanya farel ia tidak mengenali Acha

Farel mabuk berat ia sangat ingin melupakan Acha tapi sekarang malah hadapannya Acha

Acha membuka topeng itu
"Pak farel mabuk" Acha membantu berjalan farel tapi farel coba menjauh

"Pergilah" kata farel

"Tapi pak anda tidak sadar" ucap Acha coba membantu nya

"Saya bilang pergi!" Bentak farel ia tidak ingin Acha tau bahwa ia menyukai nya

"Baiklah" Acha kali ini tidak membantu farel tapi Acha menyuruh pelayan pria untuk membawa farel kekamar karna tidak bisa berjalan dengan benar

Acha mencari temannya di tempat duduk biasanya
"Dari mana?" Tanya Klara melihat Acha baru datang

"Kamar mandi" ucap acha berbohong

"Ohh , yaudah nih minum " Sena memberi botol minuman itu

"Ingetin gw jangan terlalu mabuk" peringat Acha kepada temannya

"Iya iya" ucap Niki sedikit terkekeh

Acha meminumnya sedikit
"Cha pake topeng nya lagi , Abang kembar Lo" ucap Klara

Acha yang melihat abangnya menutupnya kembali dengan topeng sedikit menjauh dari temannya

"Liat Acha?" Tanya Rian

"Tuh" tunjuk Rion , ia bisa melihat Acha walau sudah dengan topeng sekali pun

"Bandel" ucap Rion menghampiri tempat duduk Acha

"Hai" sapa Rion

"Ah , hai" Acha terkejut kenapa kedua abangnya menghampiri

"Akting mu buruk Acha " kata Rion

"Pulang dengan baik atau secara paksa" ucap Rian menarik tangan Acha

"Biarin gw untuk gak pulang" ucap Acha melepas topeng matanya dan membuangnya begitu saja

"Jangan merepotkan orang lain Acha , ini urusan keluarga" ucap Rian

"Keluarga? , mana ada keluarga yang nampar dan kurung di gudang tidak ada yang seperti itu " ucap Acha sedikit terkekeh

"Kamu bisa minta maaf sama bang Dipta " kata Rian menarik tangan Acha

"Lepas! , minta maaf?  Gw salah apa emang semua benar adanya gw disebut gila karna ngarang cerita tentang orang tua kalian yang iblis itu , bukan gw yang gila tapi kalian yang bodoh!" Acha melepas paksa tangannya

Dengan suara detuman musik yang keras tidak ada yang peduli dengan perdebatan Acha dan abangnya

Temannya hanya bisa diam mereka juga kesal dengan kedua Abang Acha yang tidak mengerti isi hati adiknya sendiri bagaimana

brother and naughty sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang