"kenapa!?" Faris mengetuk pintu kamar mandi beberapa kali
"Kak Faris ada ular" ucap takut Acha
"Acha tenang jangan panik , sebentar" Faris coba mencari kayu untuk memukul ular itu nanti
Acha melihat ular itu warna hitam membuatnya sangat takut , ular mulai mendekati Acha tapi Acha tetap diam tidak bisa apa apa
Brak..
Pintu terbuka Faris masuk dengan tongkatnya ia coba menjauhkan ularnya dari Acha
"Kak gimana!?" Takut Acha
"Saya gendong" Faris merentangkan tangannya membiarkan Acha di gendongan depan seperti koala
Faris masih mencoba untuk keluar ia akan segera memanggil orang untuk mengusir ular itu
Faris menutup pintu kamar mandi itu mengambil mantel besarnya menutupi punggung Acha , karna Acha masih memakai dress malamnya
Beberapa menit 3 orang pria datang dengan seragamnya
Faris yang masih menggendong Acha, karna Acha masih takut
"Di kamar mandi pak" ucap Faris menunjuk kamar mandinya
Faris duduk di sofa membuat Acha sangat nyaman akhirnya kembali tidur
Faris hanya menghembuskan nafasnya melihat Acha kembali tidur seperti ini
Berapa menit berlalu ular nya sudah tangkap
"Sepertinya ini dari pembuangan air yang rusak , sebaiknya di benarkan takut ular nya muncul kembali" ucap pria itu
"Iya pak terimakasih" jawab Faris
3 pria itu pergi dengan ularnya
"Kau tidak ingin ke kampus?" Tanya Faris Acha masih pulas di gendongannya itu"Enggak , mau gini aja" ucap Acha ngelantur karna masih belum sadar
"Acha , saya mau kerja" ucap Faris
"Eh.. , maaf kak" Acha terbangun , ia bangun dari pangkuan Faris dan pergi kekamar mandi dengan cepat
Tapi ia baru ingat ada ular kembali keluar lagi
"Sudah pergi , sebaiknya kamu mandi dan ke kampus" ucap FarisAcha mengangguk dan menutup kamar mandinya
Klara yang tadi sudah menjemput merasa lama sekali Acha tidak keluar keluar
"Bentar" Klara akhirnya turun saja di mobilnya lebih baik ia menjemput Acha
Suara bel pintu Faris membukanya
"Acha mana bang ?" Tanya Klara yang sudah masuk"Lagi siap siap " ucap Faris duduk di sofa depan
"Lah Abang belum mandi?" Tanya Klara karna abangnya masih menggunakan baju tidur
"Belum tadi ada ular jadi tertunda sebentar " ucap Faris
"Terus ularnya gimana?" Tanya Klara terkejut
"Ya di buang " ucap Faris
"Ra sorry lama" ucap Acha yang baru turun tangga
"Gapapa , yaudah yuk lah" ucap Klara
"Makasih kak" ucap Acha dan pergi dengan Klara
Faris hanya mengangguk , Faris segera bersiap
Diperjalanan
"Ra gw pulang aja ya" ucap Acha tiba tiba"Lah kenapa?" Tanya Klara
"Gw gak enak sama kakak Lo nyusahin Mulu" ucap Acha
"Selagi bukan abang gw yang usir ,itu sih terserah" kata Klara
"Yaudah sih Cha simulasi kalo dah nikah hahah" ucap Sena
"Pala lu simulasi" kesal acha
"Ya emang kenapa sih kalo bisa sama kak Faris , udah ganteng , dokter , terus baik" kata Niki
"Iya bener , Lo gak mau iparan sama gw" ucap Klara
"Astaga kalian , yang bener aja gw masih kuliah terus Abang Lo udah kaya Abang gw umur nya " kata Acha tidak habis pikir dengan mereka
"Cinta gak pandang umur Cha , ya kalo jodoh ya jodoh aja" ucap Sena
"Terserah" akhirnya Acha lebih baik diam
Sampai kampus ada yang lebih menjengkelkan lagi gala sudah menunggu di depan gerbang
"Astaga tuh cowok , boleh gak sih gw buang" kesal Acha keluar dari mobil
"Semangat Acha , jadiin Harem aja" kata Klara mereka bertiga tertawa dan masuk kekampus
"Apa lagi?" Tanya Acha
"Pulang sekolah jangan kemana mana , Lo ikut sama gw" ucap gala terus pergi begitu aja
"Gak jelas!" Acha masuk ke kampus dengan kesal
Pak farel melewati Acha
"Pagi pak" sapa Acha tapi farel mengabaikan nya"Perasaan nih orang bikin aneh aja , biasanya cerewet pas gw make baju kurang bahan sekarang ngehindar gitu aja" Acha melihat farel yang sekarang lebih banyak diam hanya menatap terus memalingkan matanya ke arah lain
Di kelas Acha
"Sifat pak farel berubah gak sih?" Ucap Acha kepada temannya"Memang entahlah gw juga merasa pak farel jadi dingin , sekarang kaya menjauh dari Acha" ucap Sena
"Mungkin Lo ada salah kali Cha" ucap Niki
"Salah apaan gw , tapi pas itu di club' kan gw bilang ke kalian abis dari toilet sebenarnya gw ketemu sama pak farel Dia mabuk berat tuh terus gw mau bantu lah kekamarnya gitu tapi dia malah usir gw dengan bentakan" ucap Acha menceritakan nya
"Penasaran , apa pak farel suka sama Lo , terus dia gak mau dapet gosipan dari orang kampus makanya ngejauhin Lo ' kata Klara
"Masuk akal" kata Niki
"Entahlah tapi gw merasa aneh aja kalo dia gak ngomel" kata Acha
"Ciee ada yang merasa kehilangan nich" goda Sena
"Bukan tapi_"
"Pagi semua" sapa pak farel Mereka diam melihat ke arah pak farel
"Gw punya ide" bisik Sena
"Apa?" Tanya Acha
"Pura pura pingsan cepet kalo pak farel nyuruh orang untuk gendong Lo berarti dia gak suka tapi kalo dia yang gendong Lo berarti suka tuh" kata Sena
"Iya coba aja" ucap Niki
"Oke" Acha menghapus lipstik nya supaya keliatan pucat
Akting dimulai Acha pingsan , temannya ikut heboh
"Pak Acha pingsan" ucap Klara dengan akting paniknya , semua orang juga terkejut
Farel yang mendengarnya mencoba tenang
"Yang lain bantu Acha ke ruang kesehatan" ucap farel , ketiga teman Acha terdiamKetiganya kembali sadar dan menggotong Acha keluar
"Kami aja pak" ucap Niki , akhirnya mereka bertiga dan Acha keluar kampusFarel hanya melihat dan kembali kepelajaran
"Gak suka" ucap mereka berempat saat keluar
"Terus perhatian nya sama Acha untuk apa dong" kata Sena
"Entahlah tapi yaudah sekarang kita kemana?" Tanya Klara
"Ke atap aja , gw dah lama gak ngerokok" ucap Acha memperlihatkan bungkus rokok
"Boleh tapi kita enggak , gak kuat" ucap Niki
"Yaudah" mereka pergi ke atap kampus melihat pemandangan pagi yang sejuk
Acha memang merokok tapi tidak sering , temannya tidak ikutan karna gak suka bau rokok
Di atap nampak sepi hanya mereka berempat yang mengobrol panjang
Brak..
"Kalian!"
Acha panik menyembunyikan rokoknya melihat farel datang dengan marah
.......

KAMU SEDANG MEMBACA
brother and naughty sister
Ficção AdolescenteFOLLOW YAAAA kehidupan nya tidak sebaik itu orang tuanya selalu menginginkan Acha pintar terus, tapi Acha selalu gagal ia mendapatkan hukuman pukulan dan selalu dikurung oleh ayahnya , kehidupan Acha berubah ia nambah tidak teratur saat sudah lulu...