Baca ulang aja kalo kalian lupa ya, ampun🙏
.
.Pasangan suami istri baru ini terlihat sedang makan satu piring berdua. Setelah drama ganti baju Salma rewel minta makan ke Amahnya. Kemudian Rony datang dan membawakan sepiring nasi tersebut.
Awalnya Salma hanya sekedar berterimakasih dan berfikir satu piring itu hanya untuknya sendiri. Ternyata salah. "heh gue juga laper, barengan" ucap Rony.
"ih kenapa ga ambil lagi sih?" tanya Salma.
"biarin napa sih berdua aja, ribet" Salma menurut, ia sudah laper sekali.
Meski tamu mereka tak banyak tapi pernikahan mereka cukup terlihat mewah dengan adanya pelaminan ya meskipun tidak semegah pelaminan lainnya namun cukup indah untuk berfoto.
Mungkin biasanya pengantin akan duduk di pelaminan dan makan minum disana. Tapi tidak dengan Salma Rony, mereka memilih makan di meja makan bersama keluarganya.
"sayang, laper yaa?" tanya Renata tiba-tiba dari belakang menyapa Salma.
"hehe, iyaa bun.." jawab Salma sambil tersenyum. Ia agak sedikit canggung rasanya.
Tiba-tiba keluarga intinya jadi mendekat ke pengantin baru itu, Lian membuka suara "Ron, nanti kalian pindah rumah ya ke rumah yang udah kita beli buat kalian"
Salma Rony sontak terkejut mendengar itu, "kita ga tinggal disini dulu yah?" tanya Rony.
"kalian sudah menikah, its okey tinggal serumah" jawab Renata.
"tapi.. apa gak berlebihan ya bun.. rumah sendiri buat kita berdua" ucap Salma.
"tenang aja sayang, ini hadiah dari kami berempat. Sama amah apah mu juga.. jangan merasa sungkan" jelas Renata.
Shania dan Ali hanya tersenyum. Ia tak menyangka orang tua dan mertuanya itu sangat kompak dalam hal apapun.
"tapi inget Ron, jangan kebablasan dulu yaa.. kalian masih sekolah kan" ucap Renata membuat ambigu.
Mereka jadi pandang-pandangan menahan malu omongan Renata.
"apa sih bun, ngerti aja engga" jawab Rony.
"apah iyaaah ronnn apah iyahh?" sambar Reky membuat Rony berdecak.
"tapi kita pindahnya harus banget habis acara ini mah? gabisa gitu nginep dulu sebulan?" tanya Salma polos.
"yah dek kalo begitu mah ngapain kalian menikah sekarang" sahut Salka.
"adek, mungkin hari ini aja tidur dirumah kita atau bunda terserah, tapi kalau besok kalian sudah harus hidup mandiri yaa" ucap Shania.
Salma hanya mengangguk pelan menanggapinya.
"kalo kalian sudah selesai makannya ayo balik lagi ke pelaminan, masih banyak yang pengen foto sama kalian" ujar Renata membuat Salma Rony lagi lagi menurut.
.
Setelah acara foto-foto keluarga dan semua tamu sudah pulang, Salma Rony memutuskan untuk bermalam dirumah Salma.
"gue balik aja apa ya ke rumah" ucap Rony yang sedang duduk di ranjang Salma.
Sedangkan perempuan itu sedang sibuk melepas aksesoris yang menancap di kepalanya.
"emang boleh gitu?" tanya Salma.
"yaa.. engga sih kayanya" jawab Rony pasrah.
"gue si gapapa Ron kalo lo mau pulang dulu, ga akan gue cariin ko" canda Salma.
Rony tiba-tiba kepikiran ingin menjahili Salma. "ah ga jadi deh, kita kan mau malam pertama" ucapnya sambil menaikkan kedua alisnya.
"pala lo malam pertama, gak ada ya. kalo bisa lo tidur dibawah jangan sekasur sama gue" jawab Salma emosi.
"tega amat sama suami"
"biarin"
Rony tersenyum melihat muka bete perempuan yang kini sudah menjadi istrinya.
"lo mandi duluan sana, malah cengar cengir" perintah Salma.
"mandi barenggg" jahil Rony.
"dih, DIHHHH RONYYYY APASIH LOOO!!!?" Salma teriak lalu mencoba melempar bantal yang ada di dekatnya.
"eh ehhh, apasih sal?"
"ish, gue hidup 18 tahun ternyata lo mesum yaaa"
"pait pait pait" lanjut Salma.Rony terkekeh, "lo kira gue tawon?"
"udah sana mandi gak!"
"iya iya gue mandi"
Ketika Rony menuju kamar mandinya, Salma menghentikan langkah Rony. "Ron tunggu"
"apa mau ikut??" tanya Rony girang.
"bocah sedeng, bukan itu"
"nih tolong dulu bukain" ucap Salma sambil menunjukkan seleting gaunnya yang susah untuk dibuka."sal kalo gue nafsu maaf ya"
"orgil, mesummmm!!! udah gak usah, gue minta tolong Amah aja" tepis Salma pada tangan Rony.
"et engga engga, bercanda ilah, sini gue buka"
"awas lo ngintip!"
"ck iyaiyaa selow" lelaki yang sudah berstatus suaminya itu akhirnya membantu Salma membuka seleting pada gaunnya.
"dah selesai" Salma langsung berbalik agar tidak terlihat dengan Rony.
"oke makasih, dah sana hussh" ucap Salma.
"yeu bocah songong.." balas Rony.
Salma terkekeh, ia sendiri melanjutkan menghapus make upnya, sembari bercermin ia masih tak menyangka sekarang sudah menjadi seorang istri. Apalagi istri Rony, sangat jauh dalam fikirannya.
Tadi pun setelah dapat nasihat dari Shania agar terbiasa Rony satu kamar dengannya akhirnya Salma menyetujui. Walaupun ia sedikit canggung pertamanya, untung Rony bisa mengimbangi.
Setelah beberapa menit Rony keluar dari kamar mandi.
cklek
Tampilan Rony hanya memakai kaos polos berwarna putih dan handuk yang dililitkan dibagian bawahnya membuat Salma teriak.
"RONYYY!!! lo ngapain pake handuk doangggg!!!??" heboh Salma.
"lah gue pake baju buta mata lo" jawabnya.
"itu maksud gue kenapa lo ga pake celana lo Ronyyy"
"yaudah lah Sal gue ga pake celana sama baju juga kan sah sah aja" jawab Rony jahil.
Salma melotot, "orgil lu yaa, bener bener messuuuumm" kesalnya sambil memukul Rony dengan guling.
"aduh aduh, Sal iyaa engga. Nih nih gue pake celana astaga..." kata Rony sembari melepas handuknya. Iya ternyata Rony hanya mengerjai Salma.
"dasar Ronyyy tai, awas lo macem macem sama gue"
"dih padahal gapapa juga"
"apa sekali lagiii???" tanya Salma sambil ingin memukulnya lagi.
"gakkk udah sana mandi" jawab Rony cepat. "hadu punya istri galak bet ya" gumam Rony.
"gue denger yaaa" teriak Salma dari dalam kamar mandi. Rony pun hanya mengelus dada.
"baru seharian ini nikah sama lo Sal, banyak banget ributnya ya kayanya" batin Rony, kemudian ia pun merebahkan di kasur Salma, karena kelelahan ia pun tertidur pulas.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin?
RomanceBagaimana jika harus menikah dengan sahabat sendiri? Perasaan berat mengguncang hati dan pikiran kedua insan yang sudah berteman sejak kecil. Terjebak dengan perjanjian orang tua, Salma Aliyyah dan Rony Parulian terpaksa menikah. Walau tidak begitu...