Kini Salma dan Rony sudah menempatkan rumah baru pemberian orang tua mereka, jaraknya tidak terlalu jauh dengan rumah mereka.
Tidak seperti pasangan perjodohan pada umumnya yang memilih pisah kamar ketika sudah tinggal dirumah sendiri, mereka memilih untuk tidur disatu ranjang bersama, walaupun ini agak paksaan dari ibu-ibu mereka tapi tetap mereka patuhi.
"Ronnn, buruan bangunnn " teriak Salma ketika mendapati suaminya itu belum bangun juga.
"gue udah masak udah mandi lo belum bangun juga. buset dah kata gua mah" dumel Salma persis seperti ibu-ibu.
"hmmm iya-iya berisik banget deh lo" jawab Rony dengan nada bangun tidurnya.
"ya lo gue bangunin dari tadi, buru bangun gakkk! kalo ga bangun gue siram air" ucap Salma sambil mengambil gelas berisi air yang ada di nakas.
"ck iyaa, nih bangun nih " akhirnya suaminya itu pun bangun dan langsung menuju kamar mandi.
Pasangan muda ini belum ada perasaan satu sama lain, tapi mereka seperti sedang mengusahakan satu sama lain untuk menerima ini semua. Dan sama sama memahami kondisi sekarang yang sudah berbeda.
Beberapa saat kemudian Rony telah keluar dari kamar dengan setelan seragam sekolahnya yang berantakan.
"pagi istri.." sapa Rony sambil tersenyum, sedang yang disapa menampilkan wajah jutek.
"ko sapaan gue gak dijawab?"
"sini lo!" ucap Salma. Rony pun menghampiri Salma yang sedang duduk di meja makan.
"iyaa nih gue mau sarapan ko.." jawabnya sambil mengambil kursi yang berhadapan dengan Salma.
"enggak, maksud gue lo kesini, sini buru deket gue"
"ohh istri gamau jauh-jauh banget sama suami" ledek Rony.
Salma yang jengkel memukul lengan Rony "bisa gak si stop istra istri istra istri. geli gue dengernya"
"marah-marah mulu sih masih pagi, ada apa???" tanya Rony melembut sambil memegang kepala Salma.
Salma yang takut ketauan salting pun buru-buru melakukan apa yang ingin ia lakukan.
"nih baju lo, gak ada rapih rapihnya" ucap Salma sembari mengancingi seragam Rony yang berantakan entah gimana bentukannya.
Sampai pada Salma hampir saja ingin memasukkan juga baju Rony kedalam celananya.
"kenapa berhenti? ayo lanjutin rapihin baju gue" ucap Rony.
"ck, ya lo lah masukin"
"masa gitu, tanggung dong gaboleh nanggung kalo ngerjain sesuatu tuh"
"ya kan beda cerita, udah sana lo aja rapihin terus sarapan"
"gak, gak mau gue kalo lo gak lanjut. biarin aja baju gue gak usah rapih" jawab Rony membuat Salma naik darah.
"Ya allah Rony! Rony! nyesel ya gue ngerapihin baju lo. Sinih!!" akhirnya Salma yang melanjutkan Rony tersenyum penuh kemenangan.
Salma memasukkan baju Rony ke dalam celana dimulai dari belakang, lalu samping kanan kiri, kemudian berhenti lagi. "udah tuh lo masukin yang depan"
"dih tanggung bang-"
"gue tonjok lo ya!!!" ancam Salma membuat Rony menciut.
"iya iya iya" Rony pun mengalah lalu dengan cepat merapihkan bajunya yang bagian depan.
"dah buruan sarapan nih, kita udah mau kesiangan" perintah Salma.
"iyaa ibu Salma.."
Rony pun menyantap nasi goreng buatan istrinya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin?
RomanceBagaimana jika harus menikah dengan sahabat sendiri? Perasaan berat mengguncang hati dan pikiran kedua insan yang sudah berteman sejak kecil. Terjebak dengan perjanjian orang tua, Salma Aliyyah dan Rony Parulian terpaksa menikah. Walau tidak begitu...