04. Mengejutkan

483 39 0
                                    

"Mas Lutfi itu, guru les gue" ucap Salma yang kemudian membuat Rony dan Salma melepaskan pelukannya.

"ha sejak kapan lo les?" tanya Rony.

"sebulanan ini sih baru, Amah nyaranin gue les gak tau dapat bisikan syaiton dari mana nyuruh gue les"

"hussh, tuh lo tuh kalo ngomong bisa dijaga ga si?"

"i-iyaa, ng maaf ronnnnn"

"jangan begitu"

"iya"

"yaudah terus hubungan lo sama si Lutfi itu sedekat apa?"

"sebenernya gak deket-deket amat si"

"lah? ohh lu demen ama dia?"

"engga juga sih"

"ohhh si Lutfi nembak lu duluan?"

"ya belum juga"

"dih terus? gak ada spesial-spesialnya. Gue kira hubungan lo udah jauh" kata Rony sambil duduk dibangku belajarnya.

"enggak Ron, gue cuma ngerasa dia deketin gue"

"kepedean doang kali lo"

Salma melempar bantal ke Rony, "gue ga senarsis itu ya, gue tau gimana cowo tertarik sama gue apa engga"

Rony terdiam tidak menanggapi apa-apa.

"ha? masa dia tau gue tertarik sama dia?" ucap Rony dalam hati.

"kenapa diem?" tanya Salma.

"engga papa, yaudah lah terus sekarang apa yang lo permasalahin cil?"

"hmmm, gak ada sih" sejujurnya Salma hanya ingin Rony tau bahwa dia juga ada yang deketin, bukan cuma Rony doang yang dikejar perempuan.

"Sal jujur banget, gak penting" bohong, Rony bohong. Ini penting untuknya.

"yeu yaudah si gua kan cuma mau cerita, lagian apa salahnya kalo gue nanti sama mas Lutfi"

"menurut gue sih lo ga cocok sama Lutfi" ucap Rony.

Salma mendelik, "kenapa?"

"mukanya tua" Rony terkekeh.

"woy parah lo, tapi emang iya sih hahaha" Salma menimpali dengan tertawa. "eh tapi kan Ron, umur dia tuh baru 24 tau"

"yaa, tetep aja gue liatnya kaya 30"

Salma menendang kaki Rony, "aduh, kalo gue kejengkang gimana?" sewot Rony.

"bodo" jawab Salma.

"awas lo yaa.." Rony bangun dari duduknya. Ia berniat menggelitiki Salma.

"eh-eh ngapain lo, a-Aduhh iyaa Ron hahaha jangan" Rony terus saja menggelitiki perut Salma.

Posisi mereka sangat bahaya, Salma sudah berada bawah Rony.

"kalo lo masih songong, gue makan lo" ucap Rony yang masih menggerayangi tubuh Salma.

"iyaa Ronyyy cukup ahh"

cklek

"Rony? Salma?" panggil seseorang di depan pintu kamar Rony mengagetkan kegiatan mereka berdua.

.

Di rumah Rony, entah mengapa tiba-tiba semua berkumpul. Ada Renata dan Lian, Shania dan Ali, Reny, Reky dan istrinya.

Pasti ini gara-gara kejadian tadi di kamar Rony, bagaimana tidak? adegan seperti itu dipergoki oleh Lian ayahnya Rony. Salma merasa malu dan takut bercampur aduk.

"Rony, Salma tadi Apah diceritain ayahmu, kalian berduaan didalam kamar Rony dan ayahmu ga sengaja ngeliat kelakuan kalian berdua" ucap Ali menjelaskan apa yang terjadi.

"duh mampus bener kan ngomongin ini" ucap Salma dalam hati.

"i-iya Pah, maafin Rony, itu ga seperti apa yang Ayah liat ko" ucap Rony gugup.

Sejujurnya Rony juga panik sekali. Terlebih ia memang merasa posisi mereka tadi sangat intim.

"iya, ayah dan semua disini juga ngerti ko kalian sedekat apa, tapi itu sudah kelewatan" jawab Lian.

Salma dan Rony hanya diam. Mereka tidak tau harus menjawab apa.

"kalian ini cewe sama cowo, berbeda jenis kelamin. Ayah ga pernah ngelarang kalian untuk main di kamar Rony atau Salma, tapi karena tadi kalian kepergok ayah, terpaksa" ucap Lian menggantung.

"terpaksa apa yah?" tanya Rony.

"terpaksa kalian ayah nikahkan" jederrr. Ucapan Lian bagaikan petir disiang bolong. Bagaimana bisa?

"Apa yah???! Yah ini gamungkin yah? masa cuma gara-gara kaya gitu kita di nikahin??" Salma berbicara, ia sempat tercekat napasnya saking kagetnya.

"iya yah, Salma bener.. Yah emang aku ngelakuin apa sih yah? kita ga pernah macem-macem" sekarang Rony yang bicara.

"iyaa nak, mungkin tadi kalian diselamatkan Allah dengan adanya ayah masuk, kalo ada setan yang menggoda kalian gimana?" ucap Renata malah mendukung.

"A-amah, Salma ga gitu mah, Salma cuma dikelitikin Rony doang sumpah" ucap Salma terbata-bata. Entahlah sepertinya ia ingin menangis.

"sayang, gapapa ya nikah sama Rony, bukannya apa-apa Amah takut kalian terjadi yang tidak-tid.." ucapan Shania terpotong.

"APASIH AMAH? AMAH NUDUH AKU BERBUAT ZINAH SAMA RONY? iya??? Amah kan tau sendiri aku sama Rony kaya apa mah, dari kecil dan setiap hari mahhh! kenapa sekarang semua mempermasalahin hal ini" ucap Salma tidak tertahan.

Rony melihat Salma berteriak hanya terdiam. Ia tau perasaan Salma sekarang, ini sangat tiba-tiba dan tidak masuk akal.

"pokonya, buat semua orang yang ada disini, Salma dan Rony mau minta maaf, itu cuma kesalah pahaman aja. Dan kalo memang semakin membuat kalian resah, yaudah Salma sama Rony gak berteman dekat lagi sekarang. Maaf semuanya" ucap Salma sambil meninggalkan orang-orang yang ada di sana.

Ia menangis menuju ke rumahnya. Shania dan Renata terus memanggil namanya.

"udah Mah, kita tunggu aja nanti" ucap Ali menenangkan Shania.

"Mah Pah, Bun Yah aku juga mau ke kamar, maaf aku gabisa jawab apa-apa yah" ucap Rony akhirnya.

Ia tidak tahan berada di posisi ini.

"gimana ini Shan.. aku kira ini bakalan mudah karena sudah ada moment yang tepat" ucap Renata kepada Shania.

Reny, Reky dan istrinya sudah tau hal ini. Bahkan memang hanya Rony dan Salma yang tidak mengetahui kalau mereka ingin dijodohkan.

"Bunda, menurut aku sih memang ini terlalu tiba-tiba. Ditambah kesannya menuduh mereka yang engga-engga.. kenapa gak sabar untuk nunggu sampe mereka lulus si Bun?" tanya Reky.

"Reky.. bunda takut setelah lulus mereka malah semakin jauh. Justru sebelum mereka menentukan hidupnya mau kemana, kita yang tentukan aja dari sekarang" jawab Renata.

"ya tapi caranya salah bun" balas Reky.

Iya memang benar yang dikatakan Reky, cara mereka menyampaikan ini salah. Tadinya setelah Lian memergoki Rony dan Salma ia tidak banyak bicara dan menutup pintu Rony kembali.

Lalu Lian menceritakan hal itu ke Renata. Tapi malah Renata jadikan moment agar mereka dapat dinikahkan.

.

note guys kalo ada salah penulisan komen aja ya wkwk

Dijodohin?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang