"Tuan muda jillian?"
"pelan pelan, kamu baru saja terjatuh"
"tapi kenapa anda tiba tiba bisa ada di rumah itu?"
"yah, kebetulan aku ada urusan penting yang ada kaitannya sama vano.."
*Liana masuk ke ruang rawat kaylie***
"Oh istri pertama vano sudah bangun.."
"Maksudmu apa, liana?"
"gak maksud apa apa kok, kaylie, gak lama lagi, aku bakal jadi istri yang siap gantikan posisi kamu disisi vano.."
"aku dan vano belum bercerai, liana.."
"ribet banget ya hidupmu, kaylie, sampai cinta saja di atur orang tua"
"jangan campur urusan!,liana.."
"faktanya gitu kan?, dan vano juga gak pernah ada rasa untukmu.."
Kaylie terdiam
"liana..ngapain kamu ada disini?"vano
"Vano?..aku...."
"Mendingan kalian berdua pergi.."
"Vano,sayang...istrimu usir kita,padahal awalnya aku niatan buat jenguk loh.."
"diam!kamu, liana.."
Vano menarik liana keluar
"Sampai kamu sakit aja gak diperhatiin" liana tertawa lepas sambil ditarik vano
"Ma...Mama.."Quina berlari masuk
"Hai,sayang..."kaylie memeluknya
"Hai,om ganteng.."Quina ke Jillian sambil tersenyum
"Aneh sekali..kenapa bisa aku merasa ada ikatan dengan anak ini?"Jillian sambil memandang wajah quina
"Ma,kenapa papa bisa ada sama tante jahat itu?"
"nanti mama bakal bawa papa kembali ya,sayang.."
Quina mengangguk
***
"Vano..kapan kamu akan ceraikan istrimu itu?"
"Sabar dong, sayang...hanya butuh waktu untuk itu.."
"Tapi sudah lama ku tunggu, van.."
"aku janji..setelah aku ceraikan wanita rendahan itu, aku akan nikahi kamu.."
"Beneran?"girang
"Iya,sayang.."
Liana senang dan memeluk vano
Kaylie memandang ke arah pintu***
"Wajah tuan jillian kenapa bisa mirip sekali dengan Quina?, kaylie..jangan terlalu mikir yang macem macem,mana mungkin Quina bisa jadi anaknya.."
Quina berlari ke arah koridor rumah sakit dan menabrak jillian yang berjalan arah berlawanan
"adek kecil, kita bertemu lagi ya.."
"Om tampan, om baik sekali ke mama, apakah om mau jadi papaku?"
Jillian terkejut dan melihat sekitar***
"Quina..bagaimana jika perkataanmu barusan didengar papamu?"
"Om...tapi aku benci papaku.."
Jillian terdiam
"Apakah om mau jadi papaku?"
Jillian mengalungkan kalung kecil ke Quina...
"Anggap ini hadiah dari om.."
"Terima kasih,om.."
Jillian tersenyum lebar ke Quina dan mengelus kepalanya lalu pergi
***
"Pak jillian...anda mau pulang mansion atau balik kantor?"
"saya kurang enak badan...pulang mansion saja.."
"Baik,pak.."
"Vioni?"
Vioni berdiri di dekat pintu dan berlari ke arah Kaylie lalu memeluknya
"vio..kenapa tiba tiba kamu nangis?"
"kenapa kamu gak cerita ke aku?!"
"vio..vio...kapan kamu sampai ke jakarta?"
"kemarin...dari swiss aku langsung terbang ke sini"
"Sorry ya,vio..aku gak bermaksud untuk buat kamu panik.."
Vioni menangis dan memeluknya
"Tante vio.."
"Apa aku setua itu?,kenapa quin panggil aku dengan sebutan tante?"
Kaylie tersenyum lebar
"Jadi kamu setuju dengan sebutan itu?"
"bukan gitu,vio...tapi sudah sewajarnya anakku panggil kamu dengan sebutan itu.."dengan ekspresi masih tertawa
"Untung kamu anaknya bestie ku,kalau gak,bakal ku benci terus.."
Kaylie tersenyum
"Tony...anthony!!"
"Iya,tuan?"
"bantu saya tes rambut ini.."
"Ini rambut anak itu?"
"Iya..karena saya ingin tau apakah anak itu beneran punya saya atau bukan.."
"Baik,tuan.."
Jillian mengarah ke luar jendela
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My True Love
Romanceaku kembali ke negara ku setelah diusir oleh pria yang merupakan suami dari hasil perjodohan (Vano) oleh mama karena suatu hal, berberapa tahun kemudian aku kembali untuk membalas dendam dengan dibantu oleh seseorang yang hadir di hidupku bagaikan c...