14

0 0 0
                                    

Vioni yang saat itu berada di mansion Anderson ingin mencari kaylie tiba tiba terpeleset akibat lantai dekat pintu utama basah dan kebetulan ada julio

"kamu?"vioni tersipu malu

"Hati hati dong,mana pake heels tinggi gitu...untung aja ada aku di belakang.."

"kamu mau caper ya kan"

"Caper apaan?"

Kaylie cepat cepat berjalan turun

"sayang..istriku..istriku,kaylie anderson"

"ada apa sama mereka?"Julio

"kaylie...kita baru menikah sebulan dan kamu malah mau keluar?"

"aku bosan di mansion sendiri ketika kamu bekerja, jillian.."

"kamu sudah miliki segalanya, sayangku"

"Miliki segalanya bukan apa yang ku mau, jilian...yang ku mau adalah menjadi wanita yang sebanding dengan pasangannya,aku tidak bisa hanya bebankan kamu"

"sama sekali nggak,sayang..."

"Wait..wait..ada apa sama kalian?"julio

"Yok, Vioni.."menarik vioni keluar

"Kamu pun aneh...kenapa kamu malah melarang istrimu pergi bekerja?,kamu seharusnya dukung apa yang ingin dia lakukan"

"tapi kak..dia sudah miliki apapun walaupun tanpa aku"lalu berlari keluar

Gisella menghampirinya***

"Mama?"

"sudah seharusnya kamu melanjutkan usaha bunda untuk merebut kembali apa yang sudah di usahakan Papamu dulu"

"tapi ma..aku..."

"Mama sudah tahu jika kamu sudah berstatus Nyonya anderson, tapi apa yang ingin mama katakan adalah kamu juga harus pintar dalam mengendalikan Ananta corp"

"jadi mama ingin bilang kalau florens sudah kembali ganti nama?"

"ini semua juga berkat suamimu"

"Aku bersedia dipergunakan untuk membantumu merebut kembali perusahaan yang sudah dididirikan papamu" jillian

Kaylie tersenyum sekilas dan mengelus cincin pernikahan berian jillian

"Mama benar-benar senang karna kamu sudah menemukan pria yang tepat untuk membuatmu bahagia"

"ini semua karna doa dari mama juga"

jillian menghampiri mereka***

"Jillian?"kaylie bangkit

"ternyata kamu datang temui mama mertua"

"kenapa kamu bisa ada disini?"

"ini berhubungan dengan hidup matinya Ananta corp"

Liana melihat mereka dan menemukan ada cincin di jari manis Kaylie

"sampai mantan istri sudah menikah lagi,kapan kamu akan lamar aku!,vano"

sarah menampar vano begitu vano mendekatinya..

"pernikahanmu dengan kaylie,mantan menantu sebaik itu bisa gagal,bunda bener bener gak nyangka, putra yang terus ku banggakan ternyata seperti ini"

"Jangan salahkan aku jika tidak ada hasil dari pernikahan itu"

"Menjawab lagi kamu!"menampar lagi

"Jawab lagi kamu!!"

"sudah berapa kali kamu bilang jika kamu ingin nikahi liana kalau kalian berdua bercerai"

"itu karna untuk memancing Kaylie"

"diam kamu!"menampar lagi

"sudah berapa kali bunda ingatkan,jika jangan sampai pernikahanmu gagal, dan apa yang bunda dengar, kamu malah bisa-bisanya cerai dari putri tunggal perusahaan ananta?!"

"Jadi yang bunda inginkan dari pernikahan itu adalah..."

"Iyaaa!!,kenapa bisa kamu sebodoh itu!"

Kaylie hanya diam ketika jillian menyetir

"kenapa sayang?,kenapa cemberut gitu"

"Kenapa bisa bisanya kamu tidak menyadari apa yang aku inginkan"

"Ap..apa maksudmu, kay?"

"Aku bukan hanya mau dijadikan boneka supaya bisa kamu cintai..aku mau bisa menjadi istri yang baik untukmu"

Jillian tidak mengerti apa yang dikatakan kaylie

"kamu sudah menjadi istriku yang sempurna dan aku tidak keberatan jika kamu pergunakan aku.."

Kaylie berair mata memandang jillian

"Justru itu,lian..aku ingin mempermudah kamu..aku tidak mau menambah beban hidupmu"

"Nambah beban gimana,kay?"

"meskipun aku sudah menjadi istrimu dan sudah memiliki warisan dari papaku,tapi aku merasa menjadi istri yang tidak berguna"

"seharusnya kamu mendukung istrimu,lian..bukan membuatnya makin sedih"

"kamu boleh lakukan apapun,aku akan selalu mendukung apa yang ingin kamu lakukan"

Kaylie menyandar ke jillian yang sedang menyetir

You're My True Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang