11

5 1 0
                                    

Di ruang kerja Mansion Anderson...**

"Tuan lian..."

"Ada apa?"

Julio merasa penasaran dan menguping

"tuan...ternyata selama ini perusahaan florens corp dulunya adalah milik ananta corp.."

"dari mana kamu dapat info ini?"

"ada seorang temanku yang bekerja sebagai bawahan nyonya sarah yang menceritakannya.."

"bagus..bagus...tapi ntah Kaylie tau atau nggak tetang ini?"

"sejauh ini belum,kalau begitu aku permisi keluar.."

Jillian mengangguk dan Julio masuk

"kak lio?"

"lian...siapa kaylie itu?"

"nguping orang bicara aja kakak ni.."

"apa jangan-jangan mantan istri dari pria bajingan itu?!"

"Maksud kakak apaan?"

"Iya,kaylie itu..mantan istri si vano.."

"Jangan ikut campur deh kak.."

"Oh come on, jillian...kenapa spek kamu cari cewek malah yang janda sih?"

"better aku..dari pada kakak..."

"Apa hayo.."

"tiap hari keluar tapi gak ketembak wanita manapun.."lalu keluar ruangan sambil tersenyum lebar

"pinter kali ya mulutnya ngomong,lian" memandang keluar jendela

***

"hai tuli...dimana anakmu?"

"Ngapain kamu kesini,vano?"

Vano terdiam

"sudah sembuh kamu rupanya?"Liana

"sebenarnya ketika kamu datang seorang diri itu aku bisa dengarkan percakapanmu..pergi dari sini!"

"pinter juga berakting ya kamu,kaylie"
Vano

"Katanya kamu akan di lamar pria jago kandang ini kan?"

"Apa maksudmu,Kaylie?"

"Apa maksudku?,vano...sudah beberapa kali kamu katakan itu ketika kami masih berstatus suami istri dan itu membuatku muak,tapi kenyataannya apa..gak ada progress sama sekali kan?, benar kan, liana.."

Liana ingin menampar Kaylie dan di tahan oleh Jillian

"Jangan kelewatan kamu, kaylie..gitu gitu vano lebih memilih aku ketimbang kamu!"

"ternyata pangeran berkudanya sudah datang, aku datang kemari untuk menjemput quina saja"vano

"liana, aku pikir vano cuman mempergunakanmu untuk memancing aku dan dari awal dia tidak mencintai kamu sama sekali.."Kaylie

"Tutup mulut kamu!, aku dan vano saling cinta, jangan ikut campur"

"Oh ok...mari kita lihat apa yang akan terjadi kedepannya, apa benar jika vano akan nikahi kamu sesuai yang kamu ucap barusan atau tidak.."

Vano menatap tajam liana dan pergi lalu di susul liana

"Kamu gak apa kan,sayang.."

"Gak apa apa,lian.."

***

"ini tentang perusahaan ayahmu.."

"dari mana kamu dapat surat ini?"

"asistenku yang mendapatkannya.."

"Florens corp awalnya adalah Ananta corps?, dan semua nama anggotanya adalah orang orang ayah.."

"berarti kamu masih ada hak untuk merebut kembali Ananta corps selama di dalamnya masih ada orang papamu"

"Tapi aku harus gimana?, dari awal aku tidak mengetahui hal ini.."

"oh dan satu lagi...surat tentang penyerahan hak kepemilikan.."

Kaylie membuka lembar demi lembar

SETELAH ANAK YANG DI KANDUNG GISELLA TERLAHIR DI DUNIA,LAKI LAKI MAUPUN PEREMPUAN,DIALAH YANG AKAN MENJADI PEWARIS SAH PERUSAHAAN ANANTA.

"kenapa mama tidak pernah cerita tentang ini?"

"Aku yakin jika mamamu ada suatu alasan kenapa tidak mengatakannya, dan ada satu jalan lain untuk merebutnya kembali.."

"Maksudmu gimana?"

"Ayahmu pernah bekerja sama dengan Ibuku dan aku yakin jika Andersons corp bisa membantu kamu.."

"jadi kamu berniat untuk menggunakan perusahaanmu merebut kembali Ananta yang sekarang sudah menjadi floren?"

"it's gonna be better kalau misalkan kamu mau, akan ku lakukan untukmu"

Kaylie mengangguk iya

"Gemesnya.."mencongkel pipi kaylie sambil tersenyum lebar

Jillian mengeluarkan sebuah kotak cincin...

"kaylie ananta.."

Kaylie memandang jillian

"aku berjanji diatas cincin ini,cincin peninggalan almarhum mamaku,untuk setia dan hanya mencintai wanita yang merupakan belahan jiwaku yaitu kamu,kaylie...menikahlah denganku.."

"E...jillian...aku..."

Jillian menunggu dengan penasaran

"iya,jillian, aku bersedia.."

Jillian tersenyum lebar dan langsung menggendong kaylie

Memasangkan cincin ke jari manisnya*

"terima kasih karena telah memilihku, jillian anderson.."

"karena kamu yang di pilih untukku" pelan pelan mencium bibir kaylie

You're My True Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang