Hari-hari berlalu setelah kesuksesan operasi Bapak Yanto, dan kehidupan di Rumah Sakit Medika Nusantara kembali sibuk seperti biasanya. Namun, sebuah berita besar mengubah rutinitas Nadya: Rumah Sakit Medika Nusantara akan mengadakan konferensi medis tahunan yang sangat penting, di mana berbagai penelitian terbaru dan teknik medis akan dipresentasikan.
Konferensi ini juga merupakan kesempatan bagi para staf medis untuk menunjukkan kemampuan dan pengetahuan mereka. Nadya dan Andra, bersama dengan tim medis lainnya, ditugaskan untuk mempresentasikan penelitian terbaru mengenai teknik bedah minimal invasif yang mereka kembangkan. Nadya merasa cemas namun bersemangat, karena ini adalah kesempatan besar untuk membuktikan kemampuannya di depan rekan-rekan profesional.
Sementara persiapan konferensi berlangsung, Nadya terus bekerja keras di rumah sakit. Suatu hari, saat dia sedang sibuk mengerjakan presentasi, dia bertemu dengan seorang dokter baru, Dr. Maria, seorang ahli bedah onkologi yang baru bergabung dengan tim. Dr. Maria dikenal karena reputasinya yang sangat baik dan pendekatannya yang inovatif dalam perawatan kanker.
Dr. Maria: "Halo, Dr. Nadya. Saya mendengar banyak hal baik tentang Anda dari tim kami. Bagaimana persiapan Anda untuk konferensi nanti?"
Nadya: "Halo, Dr. Maria. Persiapan kami berjalan dengan baik, meskipun masih banyak yang harus diselesaikan. Saya agak gugup, tapi saya juga sangat bersemangat."
Dr. Maria: "Saya yakin Anda akan melakukannya dengan sangat baik. Jika Anda butuh bantuan atau masukan, jangan ragu untuk bertanya."
Nadya merasa lega mendengar kata-kata dorongan dari Dr. Maria dan merasa bahwa kehadirannya akan membawa dampak positif pada tim. Di tengah persiapan, Andra juga tampak lebih fokus dan terlibat, mengarahkan Nadya dan tim untuk memfinalisasi presentasi dengan sempurna.
Konferensi medis dimulai, dan suasana di aula konferensi sangat meriah dengan para profesional medis dari berbagai tempat yang berkumpul untuk berbagi pengetahuan dan inovasi terbaru. Nadya merasa gugup saat giliran presentasinya semakin dekat, tetapi Andra memberikan dukungan terakhir sebelum dia naik ke panggung.
Andra: "Ingat, Nadya. Anda sudah melakukan semua persiapan yang diperlukan. Fokuslah pada materi Anda dan komunikasikan dengan percaya diri."
Nadya: "Terima kasih, Dr. Andra. Saya akan melakukan yang terbaik."
Nadya naik ke panggung dan mulai mempresentasikan teknik bedah minimal invasif yang telah mereka kembangkan. Dia menjelaskan dengan rinci teknik, manfaat, dan hasil penelitian yang menunjukkan keberhasilan metode ini dalam mengurangi waktu pemulihan dan komplikasi pasca operasi. Meskipun sedikit gugup, Nadya tampil dengan percaya diri dan berhasil menjelaskan materi dengan jelas.
Di tengah presentasi, Andra memperhatikan Nadya dengan rasa bangga. Meskipun dia tetap berusaha menjaga sikap profesionalnya, dia tidak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap kemampuan Nadya.
Setelah presentasi selesai, Nadya kembali ke meja, merasa lega dan puas. Selama istirahat konferensi, dia bertemu dengan Dr. Maria lagi.
Dr. Maria: "Presentasi Anda luar biasa, Nadya. Teknik yang Anda jelaskan sangat mengesankan, dan saya yakin banyak orang akan tertarik dengan inovasi ini."
Nadya: "Terima kasih, Dr. Maria. Itu sangat berarti bagi saya. Dan terima kasih atas dukungan Anda selama persiapan."
Dr. Maria: "Tidak masalah. Kita semua di sini untuk saling mendukung. Saya berharap kita bisa bekerja sama di masa depan."
Sementara itu, Andra juga mendapatkan pujian atas presentasi mereka, dan suasana di konferensi semakin meriah. Malam hari, setelah konferensi selesai, ada acara makan malam untuk semua peserta. Nadya merasa sangat lelah tetapi juga sangat senang dengan hasil konferensinya.
Di acara makan malam, Nadya dan Andra duduk bersama, berbicara tentang presentasi dan rencana masa depan. Tiba-tiba, Andra mulai membuka diri tentang kehidupannya di luar pekerjaan.
Andra: "Anda tahu, Nadya, meskipun pekerjaan ini sangat penting, kadang-kadang kita harus mencari keseimbangan dalam hidup. Saya sendiri sering kali terjebak dalam rutinitas pekerjaan dan lupa untuk menikmati hal-hal kecil."
Nadya: "Saya mengerti, Dr. Andra. Kadang-kadang, kita terlalu fokus pada pekerjaan dan melupakan diri kita sendiri."
Andra: "Betul. Tapi, malam ini, mari kita lupakan sejenak semua tanggung jawab dan nikmati waktu bersama."
Nadya tersenyum, merasa bahwa Andra mulai menunjukkan sisi yang lebih pribadi dan manusiawi. Mereka berbicara tentang berbagai hal, dari pengalaman pribadi hingga minat dan hobi, dan Nadya mulai merasakan kedekatan yang lebih dalam dengan Andra.
Nadya: "Terima kasih atas dukungannya, Dr. Andra. Ini adalah salah satu pengalaman yang sangat berarti bagi saya."
Andra: "Saya juga senang bisa berbagi momen ini dengan Anda. Anda melakukan pekerjaan yang hebat, dan saya bangga dengan pencapaian kita."
Malam itu berakhir dengan suasana yang lebih hangat daripada yang Nadya harapkan. Dia pulang ke rumah dengan perasaan bahagia dan percaya diri, merasa bahwa hubungan dengan Andra mulai berkembang ke arah yang positif.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing Hearts
RomansaKisah antara Dr. Andra Wicaksono yang merupakan dokter bedah kardiokasvular senior dengan seorang dokter residen yaitu Dr. Nadya Ardianti, yang saling menjalin keakraban dengan adanya sedikit bubuk cinta. Seiring berjalannya waktu kedekatan mereka s...