Setelah beberapa bulan berada di London, Andra dan Nadya semakin beradaptasi dengan kehidupan barunya. Meskipun tantangan dalam pekerjaan dan hubungan mereka terus muncul, keduanya berhasil menyeimbangkan hidup, tumbuh bersama, dan tetap kuat.
Suatu pagi di apartemen mereka, Nadya duduk di meja makan, menatap Andra yang sibuk di dapur menyiapkan sarapan.
Nadya (tersenyum, sambil memainkan sendok di cangkir kopinya): "Kamu tahu, rasanya semakin hari kita semakin dekat. Aku suka bagaimana kita bisa melalui semuanya."
Andra (menoleh, tersenyum balik): "Ya, ini memang tidak mudah, tapi lihat di mana kita sekarang. Aku tidak bisa bayangkan hidup tanpa kamu."
Mereka berdua berbagi momen damai yang sangat mereka rindukan di tengah kesibukan kehidupan rumah sakit.
Hari itu di rumah sakit, Nadya menghadapi situasi yang sulit. Salah satu pasiennya, seorang anak muda dengan penyakit langka, mengalami penurunan drastis.
Dr. Collins (berbicara dengan nada serius): "Nadya, kita harus mengambil keputusan. Operasi ini berisiko, tapi itu satu-satunya harapan anak ini."
Nadya (menatap grafik kondisi pasien, ragu): "Aku tahu, tapi... ada kemungkinan kita tidak bisa menyelamatkannya jika terjadi komplikasi."
Dr. Collins (menyentuh bahunya, dengan nada menenangkan): "Kamu adalah salah satu dokter terbaik yang kita miliki. Percayalah pada instingmu."
Setelah beberapa saat berpikir, Nadya memutuskan untuk mengambil risiko itu. Dalam adegan dramatis di ruang operasi, dia memimpin tim bedah dengan keyakinan, meskipun ada banyak tekanan. Operasi itu berlangsung lama, dengan berbagai komplikasi yang hampir membuat pasien kehilangan nyawanya. Namun, akhirnya, setelah semua usaha dan keputusan yang sulit, pasien berhasil selamat.
Nadya (menghela napas lega, sambil melepas sarung tangannya): "Dia berhasil. Kita berhasil."
Sementara itu, Andra juga mengalami perkembangan besar di rumah sakit. Dia dihadapkan pada kasus penelitian medis baru yang menantang, dan prestasinya semakin diakui. Setelah presentasi yang berhasil di konferensi, dia dipromosikan menjadi kepala departemen.
Andra (di depan para dokter dalam rapat): "Ini bukan hanya tentang menyelamatkan nyawa, tetapi juga menciptakan standar baru dalam penanganan kasus-kasus sulit. Saya ingin kita semua bekerja sama untuk itu."
Promosi ini memberikan Andra lebih banyak tanggung jawab, tetapi juga lebih banyak kesempatan untuk membuat perubahan besar di rumah sakit. Namun, meski kariernya terus berkembang, Andra tahu bahwa hubungannya dengan Nadya adalah prioritas utamanya.
Suatu malam, Andra dan Nadya duduk di balkon apartemen mereka, memandang langit London yang gelap, diterangi lampu-lampu kota.
Andra (sambil menatap langit): "Aku sering bertanya-tanya, apakah kita akan tetap di sini selamanya?"
Nadya (berpikir sejenak): "Mungkin tidak. Tapi aku rasa, selama kita bersama, tempat mana pun bisa menjadi rumah."
Andra (menatap Nadya dalam-dalam): "Aku setuju. Mungkin kita tidak perlu menetap di satu tempat. Kita bisa terus berjalan, mencari petualangan baru, tapi yang pasti... aku ingin menjalani semuanya denganmu."
Nadya (tersenyum, dengan mata berkaca-kaca): "Aku juga. Kamu adalah rumahku."
Beberapa minggu kemudian, setelah menyelesaikan kasus-kasus besar dan mendapatkan pengakuan atas kinerja mereka, Andra dan Nadya dihadapkan pada pilihan untuk kembali ke Indonesia atau tetap tinggal di London.
Andra (menatap surat keputusan di tangannya): "Mereka ingin aku kembali dan memimpin program di rumah sakit lamaku."
Nadya (duduk di sebelahnya): "Itu tawaran besar. Apa kamu akan menerimanya?"
Andra (mengambil napas dalam-dalam): "Aku rasa, sudah saatnya kita pulang. Kita bisa membangun sesuatu yang lebih besar di sana, dengan semua yang telah kita pelajari di sini."
Nadya (tersenyum): "Aku setuju. Ini waktu yang tepat untuk memulai babak baru, di tempat yang pernah kita sebut rumah."
Andra dan Nadya yang memutuskan untuk kembali ke Indonesia, membawa semua pengalaman dan pelajaran yang mereka dapatkan di London. Mereka siap menghadapi tantangan baru di rumah sakit lamanya, namun kali ini dengan keyakinan dan cinta yang lebih dalam.
Kehidupan mereka di London mungkin sudah berakhir, tapi masa depan penuh harapan menanti mereka. Bersama-sama, mereka menghadapi apa pun yang datang, baik dalam pekerjaan maupun dalam hubungan mereka. Cinta mereka, yang telah diuji oleh waktu dan tantangan, semakin kuat dan tak tergoyahkan.Bersambung...
![](https://img.wattpad.com/cover/375995912-288-k254624.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing Hearts
RomanceKisah antara Dr. Andra Wicaksono yang merupakan dokter bedah kardiokasvular senior dengan seorang dokter residen yaitu Dr. Nadya Ardianti, yang saling menjalin keakraban dengan adanya sedikit bubuk cinta. Seiring berjalannya waktu kedekatan mereka s...