Setelah keputusan besar untuk kembali ke Indonesia, Andra dan Nadya bersiap untuk pulang, meninggalkan London yang telah menjadi rumah sementara mereka. Di bandara Heathrow, mereka berdua berdiri di gerbang keberangkatan, mengucapkan salam perpisahan terakhir pada kehidupan lama mereka di kota ini.
Nadya (tersenyum sambil menatap Andra): "Ini adalah akhir dari babak yang luar biasa, tapi aku siap untuk memulai yang baru."
Andra (mengangguk sambil menggenggam tangan Nadya): "Aku juga. Banyak kenangan yang kita buat di sini, tapi aku rasa kita sudah siap untuk kembali dan membangun sesuatu yang lebih besar di Indonesia."
Perjalanan pulang terasa penuh harapan, meski tidak ada yang tahu apa yang menanti mereka di rumah sakit tempat mereka bekerja sebelumnya. Andra telah menerima tawaran untuk memimpin program medis baru, sementara Nadya akan mengambil peran sebagai kepala unit gawat darurat.
Setibanya di Indonesia, mereka kembali ke rumah sakit yang dulu mereka tinggalkan, dan keduanya disambut dengan hangat oleh rekan-rekan lama. Namun, keadaan di rumah sakit ternyata telah berubah. Ada banyak tantangan baru yang menunggu.
Suatu sore di ruang rapat rumah sakit, Andra sedang memimpin rapat bersama tim manajemen untuk membahas program baru yang akan diimplementasikan.
Andra (serius sambil memperhatikan layar presentasi): "Kita perlu meningkatkan standar pelayanan kita, terutama dalam menangani kasus-kasus darurat. Program baru ini akan melibatkan kolaborasi internasional, dan aku ingin semua tim siap."
Dr. Yanto (rekan senior, dengan nada skeptis): "Tapi kita punya keterbatasan sumber daya di sini. Apakah program ini realistis?"
Andra (dengan tegas): "Justru karena keterbatasan itulah kita harus berinovasi. Jika kita tetap di tempat, kita tidak akan pernah berkembang."
Di unit gawat darurat, Nadya juga menghadapi tantangan baru. Ada peningkatan jumlah pasien, dan beberapa kasus sangat rumit. Suatu malam, seorang pasien darurat yang mengalami kecelakaan parah tiba di rumah sakit.
Perawat (cemas): "Dokter Nadya, kondisinya kritis! Kami butuh keputusan cepat."
Nadya (meninjau kondisi pasien): "Bawa dia ke ruang operasi sekarang. Kita harus lakukan stabilisasi dulu, sebelum tindakan lebih lanjut."
Operasi berlangsung menegangkan, dengan tim medis yang bekerja di bawah tekanan besar. Nadya harus membuat keputusan sulit, tapi dengan pengalamannya selama di London, dia berhasil menavigasi situasi itu dengan baik. Setelah operasi selesai, pasien berhasil diselamatkan.
Dr. Sinta (rekan kerja Nadya): "Kamu benar-benar luar biasa, Nadya. Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa tetap tenang di situasi itu."
Nadya (tersenyum lelah): "Ini semua berkat pengalaman dan kerja sama tim. Kita semua berperan di sini."
Di malam yang sama, setelah hari yang panjang di rumah sakit, Andra dan Nadya duduk di balkon apartemen mereka di Indonesia, mengingat kembali perjalanan panjang yang telah mereka lalui.
Andra (menatap bintang-bintang di langit): "Aku masih ingat hari pertama kita di London, penuh kebingungan. Sekarang lihat di mana kita berada."
Nadya (mengangguk, memandang Andra dengan mata berbinar): "Kita telah melalui begitu banyak hal. Tapi satu hal yang tidak pernah berubah adalah kamu. Kamu selalu ada untukku, dan aku sangat bersyukur untuk itu."
Andra (menatap Nadya, lalu tersenyum lembut): "Dan kamu juga. Kita mungkin sudah kembali ke tempat di mana semuanya dimulai, tapi aku rasa perjalanan kita belum berakhir."
Nadya (menggenggam tangan Andra): "Tidak, ini baru permulaan."
Beberapa bulan kemudian, rumah sakit yang mereka kelola mulai menunjukkan kemajuan besar. Program medis baru yang Andra usulkan berhasil membawa standar pelayanan ke tingkat yang lebih tinggi, dan unit gawat darurat di bawah kepemimpinan Nadya menjadi lebih efisien.
Andra dan Nadya tidak hanya berhasil dalam karier mereka, tetapi juga dalam menjaga hubungan yang kuat di tengah tekanan. Mereka belajar bahwa cinta mereka tidak hanya bertahan di masa-masa indah, tetapi juga tumbuh lebih kuat dalam setiap tantangan yang mereka hadapi bersama.
Di penghujung episode, Andra dan Nadya berdiri di depan jendela kantor rumah sakit, menatap masa depan dengan penuh harapan.
Andra (berbisik pelan): "Apa pun yang datang selanjutnya, kita siap menghadapinya."
Nadya (tersenyum, menatap Andra dengan penuh cinta): "Selama kita bersama, tidak ada yang tidak bisa kita lakukan."Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing Hearts
RomanceKisah antara Dr. Andra Wicaksono yang merupakan dokter bedah kardiokasvular senior dengan seorang dokter residen yaitu Dr. Nadya Ardianti, yang saling menjalin keakraban dengan adanya sedikit bubuk cinta. Seiring berjalannya waktu kedekatan mereka s...